Technology Trends

Transformasi Digital Pacu Pertumbuhan Ekonomi Digital di Indonesia

Transformasi Digital Pacu Pertumbuhan Ekonomi Digital di Indonesia
Staf Ahli Menteri Kominfo Bidang Kebijakan Digital dan Pengembangan SDM, Dedy Permadi dalam forum Happy Digital Economy: Transforming the Ego to ECO-Economy in the Digital Era

Ekonomi digital Indonesia mengalami pertumbuhan pesat dengan nilai ekonomi yang diproyeksikan mencapai US$315 miliar pada tahun 2030. Oleh sebab itu, Pemerintah Indonesia menaruh perhatian serius terhadap akselerasi transformasi digital dengan merumuskan Peta Jalan Digital Indonesia 2021-2024 yang terdiri dari 4 pilar, yaitu infrastruktur digital, pemerintahan digital, ekonomi digital, dan masyarakat digital.

Staf Ahli Menteri Kominfo Bidang Kebijakan Digital dan Pengembangan SDM Dedy Permadi dalam forum Happy Digital Economy: Transforming the Ego to ECO-Economy in the Digital Era mengatakan, inisiatif transformasi digital dimulai dengan infrastruktur digital. “Fokus Pemerintah saat ini adalah pembangunan last mile tapi pemerintah masih memiliki ‘PR’ untuk mengkoneksikan lebih dari 12.500 desa yang belum memiliki kualitas jaringan internet yang bagus dan terjangkau,” kata Dedy.

Sementara itu, lanjut Dedy, Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) Kemkominfo terus mendorong upaya untuk memperkuat dan memperluas akses internet untuk layanan publik di seluruh Indonesia. BAKTI bekerja sama dengan operator telekomunikasi membangun Base Transceiver Station (BTS) untuk menjangkau daerah-daerah terpencil di Indonesia.

“Kami harap pembangunan BTS di seluruh daerah terpencil tersebut akan selesai pada tahun 2023 dan sudah tersambung dengan jaringan 4G,” ujar Juru Bicara Kementerian Komunikasi dan Informatika itu.

Tantangan lain inisiatif transformasi digital adalah mengkoneksikan daerah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T) dan perbatasan. Dedy menjelaskan, Indonesia merupakan negara kepulauan yang sangat luas sehingga sulit kalau hanya mengandalkan jaringan kabel serat optik saja. Untuk mempercepat pemerataan infrastruktur digital terutama di daerah 3T serta perbatasan, pemerintah menggabungkan jaringan kabel serat optik yang sudah terbangun dengan SATRIA 1 yang memiliki kapasitas sebesar 150 Gbps.

Satelit multifungsi tersebut mampu memberikan layanan internet di 150.000 titik lokasi layanan publik yang terdiri atas sarana pendidikan, pemerintah daerah, administrasi pertahanan keamanan, dan fasilitas kesehatan di seluruh wilayah Indonesia. “Tahun depan kita coba luncurkan satelit SATRIA-1 untuk memberikan konektivitas layanan publik yang lebih baik,” jelasnya.

Menyangkut ekonomi digital, pemerintah mendorong generasi muda yang ingin mendirikan startup melalui berbagai program seperti Sekolah Beta, Gerakan 1.000 Startup, Startup Studio, HUB.ID and IGDX. Berbagai program tersebut disediakan bagi seluruh rakyat Indonesia secara cuma-cuma untuk mendukung ekosistem digital.

Lebih lanjut, Dedy Permadi menerangkan mengenai pilar keempat dalam Peta Jalan Digital Indonesia yaitu masyarakat digital. Kementerian Kominfo mendorong masyarakat untuk membekali diri dengan berbagai skill set yang semakin dibutuhkan di era transformasi digital. Hasil studi LinkedIn pada tahun 2020 lalu menyebutkan kebutuhan kecakapan digital di masa depan akan berfokus pada 4 hal yang dikenal sebagai ABCD yakni Artificial Intelligence, Bitcoin, Cloud Computing, dan Data Analytics.

“ABCD semakin dibutuhkan sekarang untuk semua orang selain disiplin ilmu yang didapatkan dari perguruan tinggi. Saya yakin ABCD dibutuhkan semua generasi muda, tidak hanya orang IT tapi juga mahasiswa ilmu sosial dan ekonomi,” ucap Dedy.

Selain menguasai ABCD, yang merupakan keterampilan teknis atau hard skill, talenta digital Indonesia diharapkan juga cakap dalam keterampilan non teknis atau soft skill yang dikenal dengan 4C’s yaitu Complex Problem Solving, Critical Thinking, Creativity, dan Communication.

“Keterampilan soft skill dibutuhkan untuk melengkapi hard skill. Kombinasi antara hard skill dan soft skill merupakan keterampilan yang dibutuhkan di saat ini dan masa depan,” ujar Dedy.

Ekonomi digital diperkirakan akan menjadi salah satu sumber pertumbuhan ekonomi Indonesia di masa depan, bersama industri manufaktur, green economy, dan ekspor jasa. Dalam sektor ekonomi digital, Indonesia menjadi salah satu negara dengan jumlah startup terbanyak. “Agar Indonesia menjadi negara dengan ekonomi digital yang tinggi, maka broadband connection atau koneksi internet harus cepat, karena itu bisnis digital tetap hidup,” kata Komisaris Utama PT Telkom Indonesia, Bambang Brodjonegoro di Jakarta (21/11/2022).

Editor : Eva Martha Rahayu

Swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved