Capital Market & Investment Trends

Tunjuk Managing Director Baru, Temas Line Targetkan Pendapatan Rp 2,2 Triliun di 2017

Tunjuk Managing Director Baru, Temas Line Targetkan Pendapatan Rp 2,2 Triliun di 2017

Sutikno Khusumo, Managing Director PT Pelayaran Tempuran Emas Tbk. (paling kiri)

RUPST (Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan) PT Pelayaran Tempuran Emas Tbk (Temas Line) Senin (17/04/2017) menunjuk Sutikno Khusumo, sebagai Direktur Pengelola baru menggantikan Faty Khusumo, sedangkan Dirut masih dijabat oleh Harto Khusumo. Rapat juga memutuskan menunjuk direktur independen baru yaitu Harry Haryanto. Ganny Zheng tetap menjabat sebagai Direktur Keuangan dan Teddy Arief Setiawan L sebagai direktur independen yang lain.

Laporan keuangan Temas Line tahun 2016 mencatat pendapatan Rp 1,671 triliun atau naik 3,21 persen dibanding tahun 2015. Pendapatan didorong oleh peningkatan muatan Temas Line pada 2015 tercatat 284.175 TEUs, menjadi 321.402 TEUs. Peningkatan muatan tersebut karena tambahan tiga kapal second yang dibeli dengan kapasitas muatan 2.700 TEUs dan kapal baru dengan kapasitas 360 TEUs sebanyak 4 unit. Temas Line juga membeli kontainer sebanyak 3.500 unit dengan kapasitas total 5.000 TEUs. Total investasi pada 2016 Rp 800 miliar yang termasuk di dalamnya pembelian dua unit reachstacker, satu unit forklift dan dibangunnya satu depo peti kemas. Total investasi perusahaan hingga akhir 2016 disebut Ganny mencapai Rp 800 miliar.

“Depo peti kemas baru kami bangun di Surabaya seluas 5,8 hektar, tepatnya dekat Teluk Lamong agar biaya angkut tidak terlalu mahal,” ujar Faty pada paparan hasil kinerjanya di Ruang Seminar 1, Bursa Efek Indonesia. Ditambahkan Ganny Zheng, laba bersih perusahaan tercatat Rp 231 miliar, turun 27 persen dibanding tahun sebelumnya. Ini dikarenakan penurunan harga rata-rata uang tambang dan peningkatan beban jasa dan usaha. Dari laba tersebut rapat menyetujui deviden tunai sebeasar Rp 20,29 per lembar saham sedang sisanya Rp 208 miliar akan dibukukan sebagai laba ditahan. Hingga akhir 2016 aset perusahaan naik 41,73 persen yang nilainya menjadi Rp 2,5256 triliun.

Faty mengatakan, dengan konektivitas yang semakin kuat dan terintegrasi, serta lead time yang makin pendek, waktu yang dibutuhkan untuk distribusi barang semakin singkat. “Pengembangan national network ini sesuai dengan misi kami menyediakan jasa pelayaran yang inovatif, kompetitif dan andal, dengan pelayanan yang profesional kepada pelanggan serta memberikan keuntungan optimal pada stakeholder,” ujar Faty. Hingga Maret 2017 Temas Line telah mengoperasikan 32 port services dari Sabang hingga Merauke dengan 7 pelabukan baru yang dibuka yaitu Timika, Merauke, Serui, Kumai, Sampit, Malahayati, dan Tual.

Sepanjang 2016 juga telah dibuka tiga rute baru. Perusahaan melakukan pengembangan pendulum service yaitu Service S4 (rute Belawan-Jakarta-Surabaya-Makasar-Bitung-Palu-Makasar) dilayani dengan empat kapal dan Service A3 (rute Belawan-Jakarta-Surabaya-Makasar-Ambon) dengan tiga kapal. Untuk menjangkau Papua, yang dikenal dengan TMAS ini telah menjadiikan Ambon sebagai port services hub sehingga distribusi barang-barang ke Papua semakin lancar.

Sutikno, Managing Director baru, mengatakan, pihaknya akan terus mengembangkan national network sebagai strategi yang telah dijalankan Faty sebelumnya. Total hingga akhir tahun Temas Line akan mengoperasikan 50 port services baru sebagai bagian dari strategi ini. Hingga kuartal pertama tahun ini sudah ada tambahan 5 port services baru beroperasi. Tahun lalu disebut Faty ada 7 port services baru beroperasi dibawah Temas Line.

Sutikno, pria kelahiran 1977 ini meyakini dengan dibukanya rute-rute baru, kerja sama dengan perusahaan-perusahaan besar, memaksimalkan angkutan barang bukan saja dari Barat Indonesia ke Timur, juga dari Timur ke Barat akan meningkatkan kinerja perusahaan. Ditargetkan pada 2017 perusahaan akan mencapai pendapatan Rp 2,2 trilun dengan bottom line Rp 200 miliar. Untuk mendorong itu Ganny mengatakan persuahaan telah menyiapkan capex (capital expenditure) sebesar US$ 10 juta untuk 2017. Dana ini disiapkan untuk investasi pembelian dua kapal besar baru dengan kapasitas 2.500 TEUs.


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved