Vida, penyedia layanan identitas digital, menutup penggalangan dana seri A dari berbagai investor di Asia Tenggara. Sejumlah investor yang berpartisipasi dalam penggalangan ini antara lain Alpha JWC Ventures, DST Global Partners, Breyer Capital, Future Shape, AC Ventures, dan Endeavor Catalyst.

“Kami akan menggunakan hasil pendanaan ini untuk terus berinvestasi pada produk dan talenta kami, demi hadirkan pengalaman verifikasi dan otentikasi yang seamless bagi para seluruh pengguna,” ujar Niki Luhur, Founder dan Group CEO Vida. Tidak hanya itu, platform juga akan meluaskan sektor industrinya dengan menyasar jasa keuangan, e-commerce, dan kesehatan.

Didirikan pada tahun 2018, Vida fokus pada penyediaan layanan identitas digital. Vida memiliki lisensi penuh sebagai Penyelenggara Sertifikat Elektronik (PSrE) di bawah Kementerian Komunikasi Informatika. “Kami menghadirkan layanan seperti tanda tangan elektronik, verifikasi identitas online (e-KYC), dan layanan autentikasi lain,” ujarnya.

Dalam layanannya, platform yang didirikan oleh Niki Luhur, Sati Rasuanto, dan Gajendran Kandasamy ini membantu partner bisnis mengurangi penipuan (fraud), meningkatkan rasa percaya (trust) dalam transaksi online, dan menyediakan digital environment.

“Dengan dunia beralih menjadi digital sepenuhnya, teknologi identitas digital dari VIDA yang terpercaya, dapat diandalkan dan mudah digunakan, mengubah tanda tangan fisik yang menyulitkan serta rentan dipalsukan menjadi tanda tangan elektronik yang mudah digunakan dan lebih aman,” kata Tony Fadell, Principal Future Shape menutup pembicaraan.

Editor : Eva Martha Rahayu

Swa.co.id