Marketing Trends

Upaya Kedai Kopi Kisaku Bersiap di Era New Normal

Langkah Kisaku menjaga kesehatan dan keamanan pelanghan serta lingkungan hidup

Sejak pertengahan Juni, kedai kopi Kisaku kembali membuka 3 gerainya untuk bisa menikmati makanan dan minuman di tempat (dine in). Seperti pemain F&B lain, kedai ini juga menutup gerainya kala awal pandemi.

Memasuki tatanan kehidupan baru atau masa New Normal, Kisaku pun melakukan berbagai upaya agar pelanggan dan juga karyawannya aman dari virus ini. Namun di lain sisi, ada yang menjadi perhatian dari protokol kesehatan COVID-19 untuk gerai yang memberikan layanan pembelian produk untuk dibawah pulang atau take away.

“Ada larangan penggunaan tumbler dengan alasan kesehatan dan keamanan di kedai kopi. Tentu saja ini meningkatkan penggunaan gelas atau botol sekali pakai yang meningkatkan produksi sampah nasional,” ujar Catherine Halim, Co-founder dan Managing Partner Kisaku (21/07/2020).

Mengutip data penelitian yang dilakukan oleh Pusat Penelitian Oseanografi dan Pusat Penelitian Kependudukan LIPI, pandemi memperburuk peningtakan jumlah sampah, terutama sampah rumah tangga yang merupakan 62% penyumbang total sampah nasional. Belum lagi penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) dan masker sekali pakai.

Dan tentu saja jumlah sampah plastik akan makin meningkat dengan adanya pelarangan penggunaan tumbler di kedai kopi untuk alasan kesehatan.”Memahami hal ini, Kisaku menerapkan protokol baru sembari menawarkan opsi tambahan bagi pelanggan yang ingin turut membantu menjaga lingkungan, dengan membawa tumbler sendiri.

“Kami berharap, sekecil apa pun tindakan yang kami lakukan bisa memberikan dampak positif bagi lingkungan. Untuk itu kami mengijinkan pelanggan membawa tumbler, selama boleh kami bantu untuk mensterilkan sebelum pemakaian,” imbuh Catherine.

Opsi tambahan itu adalah melakukan pencucian ulang dengan sabun dan air yang mengalir. Jadi tim Kisaku akan mensterilkan tumbler pelanggan dengan bantuan pemanasan dan penguapan dari mesin kopi. Dengan ini, tumbler akan aman diisi ulang dan digunakan oleh sang pemilik. Tidak hanya membantu mengurangi sampah, karena dengan membawa tumbler sendiri pelanggan juga akan mendapat diskon tambahan sebesar 10% dari tiap pembelian minuman.

Dalam rangka kenormalan baru ini Kisaku juga menerapkan pembatasan sosial dengan mengurangi 50% kapasitas tempat duduk, mewajibkan seluruh pelanggan untuk memakai masker, menyediakan hand sanitizer, serta membersihkan ruangan menggunakan desinfektan secara teratur. Selain itu seluruh barista dan pegawai diwajibkan mengenakan masker, mencuci tangan tiap 30 menit, dan mengukur suhu tubuh dua kali per hari.

“Melalui penerapan protokol baru ini, kami berharap agar Kisaku tetap bisa menyajikan minuman kopi berkualitas dengan harga terjangkau bagi seluruh pelanggan, sembari membantu mencegah perluasan penyebaran COVID-19. Namun bagi pelanggan yang ingin menikmati kopi tanpa harus keluar rumah, kami juga menyediakan alternatif pembelian secara daring, baik melalui GoFood (Kisaku Laksana dan Kisaku Pasaraya) ataupun Tokopedia,” imbuh Catherine

Untuk diketahui, Kisaku berdiri sejak bulan September 2019, yang dalam bahasa Jepang Kisaku memiliki arti sambutan yang hangat dan tulus. Pendirinya selain Catherine, ada juga Lionel Hanjaya, Dolly Hardjono, Rollin Shah, dan Raline Shah. Kisaku saat ini telah memiliki tiga cabang: Kisaku Lakssana, Kisaku Revenue dan Kisaku Pasaraya, menyediakan house blend coffee memadukan biji kopi Arabika Aceh Gayo dan Flores.

Editor : Eva Martha Rahayu

www.swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved