Diawali dengan produksi dan penjualan perdana di tahun 1977, generasi pertama Kijang atau yang lebih dikenal dengan nama “Kijang Doyok” memiliki kandungan lokal 19 persen dan bentuk badan kotak sederhana untuk memenuhi kebutuhan komersial dan keluarga.
Secara bertahap, Toyota Indonesia berupaya untuk meningkatkan kandungan lokal dan mengikutsertakan semakin banyak pemasok lokal.Pengembangan model Kijang dari tahap awal hingga akhir sejak generasi pertama selalu melibatkan puluhan insiyur lokal.
Kini, model Kijang bernama “The All New Kijang Innova” memiliki kandungan lokal sebesar 85 persen dengan jumlah pemasok lokal lapis pertama sebanyak 96 perusahaan dari total 139 perusahaan pemasok lokal lapis pertama yang terlibat dalam kegiatan produksi di TMMIN. Investasi yang ditanamkan oleh perusahaan untuk memperkenalkan The All New Kijang Innova mencapai Rp 4,9 triliun.
The All New Kijang Innova diproduksi lengkap di fasilitas manufaktur TMMIN Karawang 1 Plant dan mesin berbahan bakar bensinnya, bernama TR-K, di produksi di Sunter 1 dan Sunter 2 Plant. Secara keseluruhan, fasilitas manufaktur TMMIN terdiri dari 5 pabrik yang memproduksi 7 model kendaraan utuh (Kijang Innova, Fortuner, Etios Valco, Yaris, Vios, Limo, dan Etios).
Adapula 2 tipe mesin berbahan bakar bensin dan ethanol (TR-K dan R-NR). Sebanyak 9500 karyawan terlibat dalam kegiatan produksi di fasilitas-fasilitas ini. Sementara itu, volume produksi Kijang beranjak dari 2 ribu unit di tahun 1977 menjadi rata-rata 60 ribu unit dalam 5 tahun terakhir.