Management Trends

Waste4Change Raih Pendanaan Seri A Senilai US$5 Juta

Waste4Change Raih Pendanaan Seri A Senilai US$5 Juta
Waste4Change

Platform pengelolaan sampah Waste4Change mengumumkan pendanaan seri A senilai US$5 juta yang dipimpin oleh AC Ventures dan PT Barito Mitra Investama. Pendanaan kali ini juga turut diikuti oleh Basra Corporation, Paloma Capital, PT Delapan Satu Investa, Living Lab Ventures, SMDV, dan Urban Gateway Fund.

Perusahaan akan menggunakan menggunakan modal tersebut untuk memperluas jangkauan dan meningkatkan kapasitas pengelolaan sampah hingga 100 ton per hari dalam 18 bulan ke depan dan menjangkau lebih dari 2.000 ton sampah per hari dalam 5 tahun.

Hal ini melibatkan pengintegrasian lebih banyak teknologi digital ke dalam proses pemantauan dan perekaman aliran pengelolaan sampah dan otomatisasi fasilitas Rumah Pemulihan Material. Kegiatan ini dinilai akan membantu Waste4Change untuk memperkuat kemitraan dengan sektor persampahan informal, yang saat ini didukung oleh pemulung, bank sampah, pasar loak, dan pengumpul sampah.

Pendiri sekaligus CEO Waste4Change Mohamad Bijaksana Junerosano menjelaskan, sektor pengelolaan sampah di Indonesia masih terus berkembang. Masyarakat semakin mengedukasi diri tentang sampah dan lingkungan. Startup dan bisnis baru terkait pengelolaan sampah pun semakin banyak yang bermunculan.

“Dibandingkan dengan apa yang kami alami di tahun 2014, pasar saat ini mulai semakin matang,” katanya dalam keterangan resmi, Jumat (14/10/2022).

Waste4Change saat ini hadir di 21 kota di Indonesia, mengelola lebih dari 8.000 sampah per tahun. Semua sampah tersebut dikumpulkan dari lebih 100+ klien B2B dan 3,500+ perumahan. Sejak 2017, CAGR perusahaan telah mencapai 55,1%.

Adapun proses daur ulang sampah ini, pelanggan diminta untuk memilah sampah mereka sesuai dengan panduan yang diberikan. Kemudian, Waste4Change akan mengirimkan petugas ke lokasi mereka untuk mengangkut sampah dan menyediakan laporan terperinci setelah proses selesai. Pelanggan juga memiliki pilihan untuk membawa sampah ke salah satu titik drop-off atau mengirim sampah mereka ke Waste4Change.

Perusahaan saat ini memiliki 108 karyawan dan 141 operator pengelolaan sampah. Perusahaan juga berencana menambah 52 orang lagi ke dalam tim dan melibatkan lebih dari 300 sektor informal dan UMKM di sektor limbah (sejumlah personel internal dan eksternal) untuk terus mendorong pertumbuhan.

“Semua investor kami menanggapi ESG dengan serius dan bersedia berbagi wawasan mereka dengan kami dalam menciptakan solusi pengelolaan sampah terbaik. Untuk itu kami lebih dari siap untuk mewujudkan misi dalam memberi dampak positif yang lebih cepat dan lebih besar terhadap lingkungan, masyarakat, serta ekonomi,” tutur Junerosano.

Pandu Sjahrir, Founding Partner AC Ventures menambahkan, Waste4Change membuktikan telah mencapai kecocokan pasar produk dan memiliki potensi untuk berkembang di seluruh negeri.

“Timing berkembangnya Waste4Change juga ideal, karena pemerintah Indonesia menginginkan setidaknya pengurangan 30% di sumbernya, dengan 70% sisanya ditangani pada tahun 2025,” jelas Pandu.

Sebagai informasi, pemerintah baru saja merilis Program Indonesia Bersih Sampah 2025 (Indonesia Bebas dari Sampah, diresmikan melalui Peraturan Presiden RI 97/2017. Peraturan tersebut menuntut semua pihak untuk mendukung terwujudnya pengurangan sampah 30% dari sumbernya (termasuk memilah sampah ke tempat sampah terpisah sehingga sampah tertentu dapat diolah menjadi produk daur ulang yang berbeda) dan 70% sampah diolah. Target ini harus tercapai sebelum akhir tahun 2025.

Program ini juga telah memicu peraturan pengelolaan sampah baru dari pemerintah daerah dan inisiatif pengelolaan sampah dari sektor komersial. Dalam hal permintaan pasar baru, perubahan ini telah menciptakan lonjakan kebutuhan akan pengelolaan sampah yang bertanggung jawab, dengan laporan pengelolaan sampah yang terperinci.

Editor : Eva Martha Rahayu

Swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved