Wicaksana Indonesia Sasar Konsumen Pengguna OOH di Jateng dan Yogya | SWA.co.id

Wicaksana Indonesia Sasar Konsumen Pengguna OOH di Jateng dan Yogya

Diskusi Tim Wicaksana Indonesia

Hasil survei Neilsen Indonesia pada Semester I tahun 2022 mencatatkan jika jumlah belanja  iklan di berbagai media mencapai Rp 135 triliun. 

Putranti Laksitareni, Direktur Media dan Investment dari Wicaksana Indonesia ---  perusahaan periklanan  yang telah beroperasi selama 30 tahun, berpengalaman membantu strategi media iklan luar ruang di  berbagai perusahaan nasional di Indonesia --- mengungkapkan berbagai data penting untuk pengiklan.

“Sebagai perusahaan periklanan yang berasal dari Jawa Tengah (Jateng) , banyak data menarik yang kami olah  untuk jangkau market lebih besar. Ini dilihat dari banyaknya investasi baru di Jateng  seperti  pembangunan Kawasan Industri Kendal (KIK) dan Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB). Selain itu,  infrastruktur yang semakin terkoneksi melalui pembangunan jalan tol yang menghubungkan wilayah barat  dan timur ,”jelasnya.

Data-data yang dimaksudkan cukup beragam dan bisa mengungkapkan alasan pengiklan wajib  memperhitungkan Jateng  sebagai area potensial untuk digarap. Mulai dari laporan Ganjar Pranowo  selaku Gubernur Jawa Tengah dalam Forum Central Java Investmen Business Forum November  2022 lalu menyebutkan jika nilai realisasi investasi di Jawa Tengah yang positif dan memberikan kontribusi  pertumbuhan ekonomi daerah naik sebesar 5,66%.

Dengan hasil laporan dari Badan Pusat Statistik (BPS) yang mencatatkan jika rata-rata  penduduk Indonesia menghabiskan Rp 1,26 juta per bulan untuk konsumsi baik makanan dan non  makanan. Kabar baiknya wilayah provinsi Jawa Tengah punya pertumbuhan yang lebih tinggi  dibandingkan wilayah lainnya yaitu sebesar 0,31% pada Kuartal III tahun 2021 untuk pengeluaran konsumsi  rumah tangga. 

“Jumlah penduduk di Jateng dan DI Yogyakarta (DIY) hampir mencapai 40 juta lalu didukung dengan karakter yang  njawani dan masih menyukai hal yang konvensional dan tradisional membuat layanan promosi seperti  billboard dan baliho bisa raih market lebih besar. Hingga saat ini media luar ruang masih jadi media  promosi pilihan di tengah tempuran iklan digital. Terbukti, Kota Semarang memiliki megatron 3D terbesar  di saat kota Surabaya belum memilikinya,”ungkap Putranti.

Berdasarkan hasil penelitian dari Christine Moorman, Megan Ryan dan Nader Tavassoli yang berjudul  ‘Why Marketers Are Returning to Traditional Advertising’  yang dipublikasikan di Harvard Business Review  2022 menuliskan jika pengiklan pun mulai kembali ke media tradisional, maka media promosi seperti OOH  akan makin banyak dimafaaatkan.

Data yang disampaikan pada riset tersebut mengungkapkan jika pengguna internet sudah mulai jenuh  dengan iklan digital yang memenuhi layar, iklan di media tradisional dianggap lebih dipercaya hingga  kebijakan perlindungan data pribadi dan global di internet membuat respons pengiklan mengubah haluan  kembali ke media tradisional.

Menurut Putranti, jika hasil riset tersebut semakin memperbesar peluang bagi pengiklan di Jateng  untuk berkembang dan sukses jangkau pasar baru. “Ada data menarik pula yang terhimpun  menurut survei databoks jika ada kenaikan belanja di media tradisional sebesar 12,9 persen di Februari  2022. Beberapa perusahan berbasis B2C (business-to-consumer) service dan B2C product diprediksi akan  menaikkan belanja iklan media tradisional dalam 12 bulan ke depan,” jelasnya.

Wicaksana Indonesia adalah perusahaan periklanan yang berdiri sejak tahun 1993. Agensi Out of Home (OOH) atau media luar ruang ini ini telah  beroperasional selama 30 tahun melayani klien di seluruh pelosok Nusantara.

Swa.co.id

Sign In

Get the most out of SWA by signing in to your account

(close)

Register

Have an account? Sign In
(close)