PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk (WOM Finance) berhasil menyalurkan pembiayaan sebesar Rp 3,3 triliun hingga Kuartal III/2022, meningkat 10% dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp3 triliun. Sementara itu, laba bersih WOM Finance tumbuh 62% menjadi Rp123 miliar dibandingkan dengan periode yang sama di tahun 2021 yang mencapai Rp76 miliar.

Total aset tercatat Rp 5,5 triliun, meningkat 15% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya Rp 4,8 triliun. Total ekuitas mencapai Rp 1,4 triliun, naik 11% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 1,3 triliun.

Dari sisi Rasio, WOM Finance tetap menjaga risiko kredit yang rendah. Rasio kreditbermasalah (non-performing financing/NPF) gross membaik berada di level 1,7% dan Return on Asset (ROA) sebesar 4.3% dengan Return on Equity (ROE) 11.9%, masing-masing tumbuh positif 1,7% dan 3,9% dibandingkan September 2021.

Kinerja cemerlang tersebut dipaparkan oleh Direktur Keuangan, WOM Finance Cincin Lisa Hadi. Menurut Cincin, capaian tersebut sejalan dengan tahun pemulihan ekonomi, perusahaan multifinance tersebut kembali melanjutkan pertumbuhan positif dan efisien yang terjaga dengan baik pada Kuartal III-2022.

Djaja Suryanto Sutandar, Presiden Direktur WOM Finance mengatakan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia sempat mengalami perlambatan selama pandemi yang telah berjalan kurang lebih dua tahun. Namun, Indonesia berhasil keluar dari keadaan tersebut dan mulai mengalami pertumbuhan.

“Pada masa pemulihan paska pandemi, WOM Finance terus menunjukkan performa yang cukup signifikan dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya. Segmen pembiayaan kendaraan bermotor, logam mulia (emas) dan pembiayaan multiguna WOM Finance berhasil tumbuh positif,” jelas Djaja.

Menurut Djaja, hal ini juga ditopang oleh model bisnis yang tepat dan kolaborasi dengan ekosistem digital. Penyaluran pembiayaan secara tepat merupakan cerminan dari keinginan WOM Finance untuk kembali pulih seperti sebelum masa pandemi.

Djaja mengungkapkan, tahun 2023 WOM Finance akan terus melakukan pengembangan potensi bisnis, baik wilayah pembiayaan maupun kanal distribusi untuk meningkatkan pertumbuhan bisnis dengan melakukan digitalisasi proses bisnis sehingga dapat meningkatkan produktivitas Perusahaan.

“Selain itu, perseroan akan mengoptimalisasi database atas existing customer Perusahaan dengan kategori excellent – good dan optimalisasi strategi penagihan yang mengutamakan penanganan early overdue. Kami juga akan terus melakukan perbaikan secara berkesinambungan terhadap proses inisiasi kredit dengan terus melakukan evaluasi kebijakan dan prosedur kredit,” ujarnya lagi.

Djaja pun meyakini bahwa pada tahun depan bisnis pembiayaan akan makin membaik, mengingat kondisi pemulihan perekonomian sudah menunjukkan tren positif. “Kami optimis bahwa pertumbuhan industri pembiayaan pada tahun depan akan semakin baik, terlebih bagi WOM Finance karena ruang untuk tumbuh masih besar,” katanya.

Editor : Eva Martha Rahayu

Swa.co.id