Youngster Inc. Entrepreneur

Meliani Muljoredjo, Raih Omzet Miliaran Rupiah dari Beaudelab

Meliani Muljoredjo, Raih Omzet Miliaran Rupiah dari Beaudelab
Meliani Muljoredjo, founder Beaudelab.

Di tengah maraknya penjualan kosmetik artis, Beaudelab (baca: biudelab) termasuk yang populer di kalangan masyarakat. Produk perawatan kulit dan kecantikan ini diformulasikan khusus oleh para ahli nutrisi dan ilmuwan lainnya untuk kulit lebih cerah dan bebas dari jerawat.

Adalah Meliani Mulyoredjo sosok di balik kehadiran Beaudelab. Perempuan muda ini sejak di bangku kuliah (di Binus University) memang terobsesi menjalankan bisnis sendiri.

Semenjak mengikuti student exchange ke China, Meliani mendapat pencerahan tentang bagaimana Pemerintah China memajukan perekonomiannya melalui kebijakan produk impor dibuat lebih mahal, sehingga masyarakat bergantung pada produk lokal. “Saya terinspirasi untuk bisa memberikan kontribusi ke Indonesia dengan mendukung UMKM,” ungkap Meliani tentang awal mula menjalankan usaha sendiri.

Setelah lulus dengan predikat cum laude, mimpi itu tidak langsung diwujudkannya. Ia sempat kerja sebagai Management Trainee (MT) di Philip Morris International, sembari mengikuti kursus-kursus yang berhubungan dengan kecantikan, antara lain kursus sulam alis.

“Saya merasa passion saya di beauty,” demikian alasan Meliani yang sejak berumur 16 tahun berjualan online melalui Facebook untuk reseller barang-barang impor. “Saya juga pernah jualan pemutih kulit dan pelangsing ketika masih SMA,” ujar pebisnis yang pernah mendapat keuntungan Rp 1 juta dalam sehari tersebut.

Merasa cukup dengan pengalaman dua tahun sebagai MT, di 2019 ia memutuskan membuat online shop untuk pemutih gigi. Mengapa pemutih gigi? Karena, saat itu produk tersebut belum booming seperti skincare.

“Selain itu, ketika awal saya buka, momentumnya pas dengan tumbuhnya industri kopi di Indonesia, di mana ketika kita sering minum kopi, gigi menjadi kuning. Ini peluang bagi bisnis saya,” Meliani menjelaskan.

Modal usahanya, sekitar Rp 10 juta, diambil dari tabungannya ketika kerja. “Uangnya digunakan untuk membuat produk di awal saja. Untuk produksi produk-produk kami, menggunakan sistem maklun,” katanya.

Selama enam bulan mengumpulkan cash flow dari penjualan pemutih gigi, Meliani merapikan sistem penjualan dan menyiapkan produk baru lainnya. “Saya melihat produk pelangsing karena di Indonesia itu standar cantik adalah putih, tinggi, dan langsing,” ujar wanita yang konsisten dengan produk kecantikan ini.

Usahanya tidak sia-sia. Dari sebuah kamar yang sempit di Bali, Meliani perlahan-lahan membesarkan bisnisnya. Ia mengejar passion-nya membangun kerajaan bisnis dengan berjualan online. Ia percaya, asalkan halal, semua kerja keras ini pada saatnya akan berbuah manis.

Selain itu, ia pun mencoba mengadopsi framework of thinking. “Sebenarnya, segala sesuatu harus ada prototipe, kemudian di tes ke market dan lihat feedback-nya. Biasanya saya belajar melalu riset-riset secara online. Selain itu, di pabrik juga ada apotekernya, sehingga saya konsultasi juga ke mereka,” ungkap Meliani yang berusaha menjaga kualitas.

Perlahan tapi pasti, setelah dua tahun, produk-produk Beaudelab diminati banyak wanita muda. Misi Meliani mempercantik wanita Indonesia dengan produk lokal mulai terwujud. Yang awalnya hanya ditolong satu-dua orang terdekat, kini ia mampu mempekerjakan 20 karyawan di Bali (pemasaran) dan Jakarta (operasional), yang membantunya mengirim ribuan paket kosmetik per hari ke seluruh Indonesia.

Hanya dalam waktu dua tahun, ia mampu menghasilkan miliaran rupiah. PT Akselerasi Sumber Berkah, perseroan miliknya, menjadi pemain yang diperhitungkan dalam kancah bisnis kecantikan Tanah Air.

Tak hanya laku keras, produk Beaudelab bahkan menyabet berbagai penghargaan. Antara lain, Best Seller Shopee, yang membuatnya menjadi barang favorit para selebgram.

Di antara produk-produk andalannya, yaitu pemutih gigi, detox tea, collagen drink, dan serum, yang paling populer adalah pemutih gigi, hingga dikenal banyak selebritas. Produk ini memungkinan seseorang melakukan bleaching gigi tanpa harus ke dokter. Dengan harga di kisaran Rp 250 ribu, konsumen bisa mendapatkan gigi putih bersih layaknya bleaching ke dokter, yang biayanya jutaan rupiah.

Menurut Meliani, sebagai produk yang dijual secara online, pemasarannya melalui endorsement, advertising, reseller, dan distributor. Ia juga menyiapkan pemasaran offline melalui pop-up store. Ia menyadari, kepercayaan dan loyalitas konsumen penting sekali. Maka, ia pun melakukan kampanye “Biar Testimonial Saja yang Bicara” di setiap produknya.

Baginya, tantangan menjalankan bisnis kosmetik cukup besar. Terutama, kondisi market kelas A ke B masih bergantung pada produk impor, sementara kelas B dan C tergolong sensitif harga. “Jadi, bukan banyaknya pemain yang membuat kami khawatir, namun karena ada pemain yang memakai bahan-bahan yang tidak disarankan BPOM. Hal yang seperti itu bisa membuat brand image rusak,” ungkapnya.

Ke depan, masih panjang deretan mimpi yang ingin diwujudkan Meliani. Walaupun saat ini masih fokus ke healthcare dan personalcare, tidak tertutup kemungkinan ia akan melebarkan sayap ke skincare.

Untuk bersaing dengan kompetitor, ia menerapkan strategi bisnis yang fokus pada pengembangan R&D dan terus berkolaborasi dengan pakar kecantikan, baik dari dalam maupun luar negeri. Agar menonjol di kerumunan produk sejenis, Beaudelab memantapkan langkah memberikan produk berkualitas, dengan harga lokal tapi kualitas internasional. Dan untuk mengembangkan formula terbaik, mereka bekerjasama dengan dermatolog, dokter, serta mitra laboratorium internasional, yang memiliki semangat sama di bidang pengembangan produk.

Meliani menjelaskan, 2022 akan menjadi tahun terobosan karena pihaknya akan memasukkan produk teeth whitening Beaudelab ke minimarket. Tak hanya itu, akan ada special collaboration dengan artis ternama dan banyak hal menarik lain.

Meski telah sukses, langkah Meliani dan Beaudelab tidak berhenti sampai di sini. Ke depan, mereka bertekad terus melayani kebutuhan wanita Indonesia dengan kosmetik lokal yang bisa diandalkan.

“Kami ingin mencetak banyak beautypreneur Indonesia. Targetnya 1.000 orang hingga tahun 2025. Saya ingin Beaudelab menjadi saluran berkat bagi banyak orang. Kami ingin menolong banyak ‘Meliani muda’ untuk menemukan mimpi mereka,” kata Meilani tandas. (*)

Dyah Hasto Palupi/Sri Niken Handayani

www.swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved