Youngster Inc. StartUp

Cathleen Purwana: Kegigihan Penerus Grup Purwana Kibarkan Grom Gelato

Cathleen Purwana: Kegigihan Penerus Grup Purwana Kibarkan Grom Gelato

Cathleen Purwana pada 2008 melayangkan proposal bisnis kepada pendiri Grom Gelato, produsen es krim, agar membuka cabang di Indonesia. Gelato (dalam bahasa Italia) memang artinya es krim. Rasa dan tekstur es krim khas Italia ini menggoyang lidah Cathleen lantaran tidak menggunakan bahan pengawet, penambah rasa ataupun pewarna. Bahan-bahannya organik dari berbagai negara dan perkebunan Mura-Mura di Torino, Italia, yang dikelola pendiri Grom Gelato, yaitu Frederico Grom dan Guido Martinetti. Cathleen kepincut citarasa Grom Gelato yang berdiri sejak 2003 di Torino.

Cathleen Purwana

Untuk mewadahi bisnis Grom Gelato, Cathleen mendirikan PT Gelato Ristorare Oishii Mandiri (GROM). Dia menggandeng Agnes Tjandranegara, putri Eka Tjandranegara (pemilik Grup Mulia), untuk memuluskan bisnis es krim khas Italia tersebut. Sementara Cathleen adalah anak dari pendiri Grup Purwana. “Saya ingin lepas dari bisnis keluarga, jadi ingin berdiri sendiri,” ungkap Cathleen mengenai alasannya mendirikan GROM.

Alkisah, Cathleen pada 2009 mengundurkan diri dari PT Bahana Genta Viktory (BGV), perusahaan keluarganya. Dia bergabung ke BGV selulus dari Jurusan Manajemen Bisnis Bryant University, Amerika Serikat, pada 2001. “Dulunya, perusahaan keluarga saya itu tidak ada bisnis makanan dan minuman, fokusnya di petrokimia,” Cathleen menerangkan. Selama tahun 2001-2009, dia dipercaya orang tuanya untuk menakhodai bisnis makanan dan minuman Grup Purwana. “Saya boleh dikatakan sebagai pendiri Bahana Genta Viktory. Tapi saya sudah keluar dari manajemen perusahaan sejak tahun 2009, sekarang peran saya hanya sebagai pengawas,” kata anak pertama dari tiga bersaudara ini. Sang adik menggantikan Cathleen untuk memimpin BGV.

Selama di BGV itu, Cathleen berpengalaman memuluskan penjualan Illy Coffee (kopi premium asal Italia), distributor sejumlah merek mesin kopi, antara lain La Cimbali asal Italia, FrancisFrancis for Illy, dan Bravilor Bonamat, hingga mengimpor sirup 1883 dari Prancis, air minum dalam kemasan bermerek Acqua Panna dan S. Pellegrino, serta teh premium asal Jerman bermerek Ronnefeldt. Cathleen turut pula berperan membesarkan PT Bahana Gourmet Indonesia, perusahaan yang terafiliasi dengan BGV, sebagai importir berbagai bahan makanan premium.

Pengalaman menjalani roda bisnis perusahaan keluarga itu telah menempa mental Cathleen mengarungi bisnis makanan dan minuman. Sebagai contoh, Cathleen menghabiskan waktu berjam-jam demi berjumpa dengan seorang direktur makanan dan minuman sebuah perusahaan. “Direktur itu kaget ketika kembali ke kantornya sore hari, dia melihat saya masih berada di ruang tunggu,” Cathleen mengenang. Cathleen pun dijuluki Miss Illy oleh kliennya karena sangat gigih memasarkan Illy Coffee.

Determinasi Cathleen itu diaplikasikan untuk membesarkan Grom Gelato. “Saat ini, kami fokus membangun branding Grom Gelato dan menawarkan ke chef serta restoran,” ujar wanita yang hobi jalan-jalan ini. Ia berupaya menjaring konsumen di perhotelan, restoran dan kafe. Grom Gelato berhasil menembus pelanggan dari restoran, salah satunya AMKC Atelier (kafe di Jakarta) yang dimiliki duo juru koki papan atas, yaitu Adhika Maxi dan Karen Carlotta.

Cathleen memang rajin memburu calon konsumen potensial dan mengikuti berbagai pameran. Jumlah cabang Grom Gelato tahun ini bertambah dua kali lipat seiring penambahan gerai di Plaza Senayan dan Lotte Shopping Avenue, Jakarta. Rencananya, Cathleen pada 2017 akan membuka dua cabang. “Pertumbuhan bisnis Grom Gelato sejak dibuka tahun lalu hingga tahun ini sekitar 20%,” ungkapnya pada medio November 2016. Harga jual es krim ini bervariasi, Rp 48-85 ribu per cup. Cathleen mengemukakan, keluarga besarnya tidak mencampuri bisnis yang dikelolanya itu. “Saya bisa menjalankan bisnis sendiri dan menjalankannya dengan passion,” kata penggemar Ivanka Trump ini.

Riset: Armiadi Murdiansyah


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved