Youngster Inc. StartUp Technology zkumparan

Gigel.id, Bisnis Sewa Peralatan Bayi Arinda-Syahdani

Putri Arinda dan Muhammad Syahdani.

Menjadi orang tua menorehkan pengalaman sekaligus memunculkan inspirasi bisnis bagi Putri Arinda dan Muhammad Syahdani. Pasangan muda yang dipertemukan saat menempuh pendidikan S-1 di School of Business and Management (SBM) Institut Teknologi Bandung ini, setelah menjalani karier masing-masing, memilih membangun usaha sendiri dengan mendirikan jasa sewa perlengkapan bagi sang buah hati, seperti gendongan bayi, stroler, mainan, dan buku cerita.

Menurut Arinda yang biasa disapa Inda, hal itu bermula ketika ia baru memiliki bayi pertama, tahun 2016. Saat itu ia dan sang suami menyadari bahwa kebutuhan barang bayi ternyata sangat banyak dan harganya mahal-mahal. “Kami berpikir apabila ada tempat sewa barang-barang bayi, pasti sangat membantu pasangan muda seperti kami. Toh, semua perlengkapan bayi tersebut menjadi barang simpanan kalau bayinya mulai tumbuh besar,” ungkap Inda. Ia kemudian menemukan tempat sewa barang bayi yang diinginkan, tetapi skalanya masih kecil dan tidak digarap serius. “Pelayanannya pun kurang memuaskan,“ kata Inda tentang kesannya saat itu.

Dari pengalaman tersebut, tebersit ide untuk membuat sendiri saja website sewa barang bayi yang bagus. Syahdani mendukung karena meyakini setiap orang tua baru pasti menginginkan tempat penyewaan barang bayi yang terpercaya, pilihan produknya banyak, desain website-nya bagus, penggunaan website-nya mudah, dan seterusnya. “Berangkat dari pengalaman pribadi dan angan-angan millenial parent seperti kami, lahirlah website Gigel.id,” demikian cerita Inda-Syahdani yang membutuhkan waktu enam bulan untuk persiapan peluncuran website tersebut.

Setelah menyelesaikan S-2 Financial Market, University of Southampton, Inggris, sebenarnya Syahdani, pendiri & CEO Gigel.id, sudah berkarier di bagian Investment Banking Danareksa selama empat tahun. Adapun Inda, pendiri & Direktur Pemasaran Gigel.id, setelah melanjutkan pendidikan di S-2 Digital Marketing, New York University, Amerika Serikat, sudah bekerja di L’Oreal sebagai manajer produk selama empat tahun.

Namun. keduanya kemudian memilih serius mengembangkan Gigel karena potensinya yang sangat besar. Syahdani fokus di keuangan, operasional, dan pengembangan produk, sementara Inda fokus di pemasaran dan pengembangan bisnis. “Karena kami pasangan suami-istri, mudah untuk bertukar pikiran dan membuat keputusan. Bahkan, diskusi pun bisa dilakukan 24 jam/7 hari,” kata Syahdani ringan.

Setelah beroperasi empat tahun, Syahdani mengklaim, Gigel.id menjadi website marketplace sewa ibu dan anak pertama dan terbesar di Indonesia. Ada ribuan produk bayi yang disewakan. Dan, setiap hari selalu ada produk baru yang muncul di website Gigel. “Setiap bulan ada 3.000-5.000 transaksi sewa di website Gigel.id,” ujarnya bangga.

Sejauh ini Gigel memiliki unit logistik sendiri, sehingga bisa memberikan biaya kirim termurah dan flat, hanya Rp 34.500 untuk area Jakarta. Mau sewa satu ataupun lima produk, biaya kirim tetap sama. Itu sudah termasuk jasa pemasangan, dan customer Gigel.id bisa menanyakan tata cara penggunaan produk sepuasnya ke tim logistik yang mengantar barang. “Siapa pun itu bisa memulai bisnis sewa dengan sangat mudah, hanya cukup membuat akun toko online di Gigel.id dan tinggal tunggu terima order sewa dari puluhan ribu customer Gigel.id,” Syahdani menjelaskan.

Target pasar Gigel.id adalah millenial parent usia 25-35 tahun. Bagi Inda, menggarap pasar milenial itu susah-susah gampang. Yang penting, menurutnya, mau dan selalu mendengarkan apa yang customer inginkan. “Kami tidak pernah berhenti dalam memperbaiki pelayanan, meningkatkan kualitas dan performance website Gigel.id,” ungkap Inda yang berusaha terus melakukan inovasi terkait layanan dan kemudahan.

Nidia Olanda (30 tahun), salah satu pengguna platform Gigel.id, mengakui layanan Gigel.id memang memuaskan. Meskipun baru sekali menyewa pagar untuk bermain bayi, ibu rumah tangga ini mengakui, barang yang disewakan bersih, terawat, dan cara pengantarannya pun memuaskan, dengan menggunakan jasa Gigel Logistic. “Selain itu, kurir juga ikut membantu memasangkan, jadi kami tinggal pakai saja barangnya,” ungkap Nidia senang.

Salah satu inovasi yang menjadi prioritasnya adalah memberikan kemudahan dalam menggunakan Gigel.id dengan terus menambahkan fitur baru di website-nya. Salah satu fitur terbaru Gigel.id adalah marketplace, yang memungkinkan semua orang bisa membuat toko sewa online di situ. “Fitur ini sangat diminati teman-teman rental yang skalanya masih belum besar sehingga mereka bisa punya website instant dengan fitur yang sangat lengkap dan sangat diminati oleh orang tua yang barang-barang bayinya sudah tidak terpakai lagi,” ungkap Syahdani. Dengan adanya fitur ini, millennial parent bisa mendapatkan tambahan pemasukan dari barang yang sudah tidak terpakai.

Menurut Syahdani, bisnis marketplace sewa Gigel.id bisa cepat berkembang salah satunya karena network effect. “Kami telah memiliki puluhan ribu pengguna aktif, sehingga saat kami launching fitur marketplace ini, (hal itu) memudahkan kami dalam mendapatkan partner merchant listing di Gigel.id,” katanya terus terang. Dan, karena semakin banyak pilihan produk yang terdapat di Gigel.id yang di-list oleh partner merchant Gigel.id, semakin senang pula calon customer berkunjung dan bertransaksi di Gigel.id karena produk sewanya sangat banyak dan lengkap.

Selain itu, Syahdani berencana membuka fitur marketplace di kota selain Jakarta. Sehingga, pemilik bisnis sewa di luar Ibukota, atau siapa pun yang ingin memulai bisnis sewa, bisa melakukannya dengan mudah, hanya dengan membuat akun toko sewa online di Gigel.id.

Diakui pria yang memperoleh pendanaan dari Bootstrap ini, bisnis rental khususnya seperti Gigel.id memiliki tingkat kompleksitas yang sangat rumit. Mulai dari sistem dan flow rental system di website maupun operasional bisnisnya. “Sehingga, tantangannya semakin cepat kami berkembang dan tumbuh besar, kami harus memastikan juga operasional bisnis kami mampu mengimbanginya,“ ungkap Syahdani yang saat ini memiliki ribuan partner merchant Gigel.id dan lebih dari 50 ribu pengguna aktif.

Dengan dukungan 30-an karyawan serta tim teknologi yang bertugas dalam pengembangan website dan aplikasi Gigel.id yang beranggotakan delapan orang, Syahdani optimistis ceruk pasar masih sangat besar. Sehingga, ia berencana ekspansi. Tidak hanya melayani Jakarta dan sekitarnya, Gigel.id berancang-ancang membuka banyak cabang di luar Jakarta.

“Target kami, bisa menjangkau seluruh wilayah di Indonesia dalam beberapa tahun ke depan,” Syahdani menegaskan. Ia menargetkan 5.000 merchant dan 50 ribu pengguna aktif di 2020. (*)

Dyah Hasto Palupi dan Anastasia A.S.

www.swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved