Youngster Inc. StartUp

Inisiasi Kreavi.com Dorong Kreator Lokal

Inisiasi Kreavi.com Dorong Kreator Lokal

Dibentuk tahun 2012, Kreavi.com memulai jejak idenya. Komunitas ini melihat masalah tidak mudah untuk menemukan kreator visual, sehingga langkah pertama pun dilakukan. Tiga orang pendirinya yang dipimpin oleh Johana Kusnadi sebagai Community Leader, membuat platform online.

Selanjutnya untuk mengumpulkan para user, Kreavi mengadakan meet up, yaitu Kumpul Kreavi. Sejak 3 tahun lalu, kegiatan ini sudah diadakan sebanyak 25 kali di 7 kota besar di Indonesia. Rata-rata 250-350 kreator visual lokal hadir dalam setiap kali pertemuan.

Kendala mereka temui di awal berdiri, yaitu bagaimana mengakuisisi user dan mau memasukkan portfolio terbaiknya. “Kami mensosialisasikan visi misi Kreavi lewat roadshow. Dan karena waktu itu kami hanya bertiga, yaitu leader, desainer, dan programmer, kami dibantu oleh teman-teman ahli bidang kreatif yang mendukung mimpi kami,” ujar Johana Kusnadi, Community Leader Kreavi.

Sebagai komunitas yang bertugas sebagai kurator, Krevi.com terbuka untuk menerima karya yang masuk. Syarat yang diberikan pun cukup mudah, hanya melewati proses sign up, melengkapi profil dengan deskripsi serta meng-upload karya terbaik para user. Sedangkan untuk tema karya bebas. Terbukti saat ini sudah lebih dari 32.000 karya dari seluruh Indonesia yang mereka terima.

Kumpul Kreavi (Doc Kreavi.com)

Kumpul Kreavi (Doc Kreavi.com)

Menurutnya, untuk dapat menghasilkan karya yang semakin baik, seseorang harus terus dimotivasi melalui kompetisi. “Ketika mereka menang kontes, mereka mendapatkan exposure yang luas dan banyak opportunity,” ungkapnya. Kompetisi pertama diadakan dari tahun 2012, respon peserta sangat baik. Saat itu komunitas mengadakan kompetisi membuat desain kartu ucapan tahun baru. Hasil penjualan disumbangkan kepada sebuah sekolah untuk anak-anak kurang mampu di daerah Tanah Abang, Jakarta.

Kompetisi lainnya bertajuk Re-Draw-a-Mascot. Setelah sukses mengadakan kompetisi kreatif tingkat nasional seperti mewadahi perancangan ulang logo Daerah Istimewa Yogyakarta serta maskot kota Surabaya, Kreavi.com kembali memberikan tempat kreativitas bagi anak muda. Kontes merancang ulang maskot Asian Games 2018 ini dibuat karena maskot official yang di-announce kepada publik kurang mendapatkan sambutan yang baik dari publik dan Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) terbuka untuk menerima masukan.

Meskipun kompetisi ini independen dan tidak terafiliasi dengan lembaga pemerintahan seperti Kemenpora dan Badan Ekonomi Kreatif, Re-Draw-a-Mascot memiliki standar penyaringan yang tinggi. Semua karya yang masuk akan disaring oleh 17 juri yang merupakan para pelaku industri dari berbagai bidang.

Mereka terdiri dari kalangan ilustrator dan desainer, akademisi, jurnalis dan media, hingga agensi kreatif. Beberapa di antaranya adalah Andi Martin (CEO Kratoon.com), Andi Sururi, (Managing Editor Detikcom), Bima Said (Managing Editor Asia Pacific Goal.com), Budi Setyarso (Redaktur Eksekutif Majalah Tempo), Dennis Adishwara (CEO Layaria), Dimas Novriandi (Business Development Head Mirum), Faza Meonk (CEO Pionicon), Bryan Lie, (Creative Director Glitch Network), dan Wicak Hidayat (Vice Managing Editor Nextren).

Kemudian pada Popcon Asia 2015 lalu, Kreavi.com mengadakan Portfolio Review, memfasilitasi job hunter dan perusahaan yang mencari talent berkualitas agar dapat bertemu langsung di Festival Pop Culture terbesar di Indonesia ini. “Dan tentu saja bukan tak mungkin kita mengadakan hal serupa di waktu ke depannya. Perkembangannya sangat baik. Temuan menariknya adalah melihat langsung bahwa desain dapat memberikan dampak nyata dalam masyarakat,” tambah perempuan yang hobi menggambar ini.

Doc Kreavi.com

Doc Kreavi.com

Pengaruh positif ini dirasakan oleh start up lain. Ia menceritakan pernah ada teman yang memiliki studio komik di Jogja yang ingin menutup studio tersebut. Tetapi tiba-tiba mereka mendapatkan pekerjaan dari klien yang menghubungi Keavi.com. Lalu karena itu mereka jadi lebih semangat. “Cerita sepeti ini tidak hanya satu, tetapi sudah sangat sering saya dengar,” katanya.

Industri kreatif memang semakin berada di puncaknya. Ditandai dengan mulai banyak muncul start up baru yang digawangi anak-anak muda, hingga komunitas-komunitas yang memfasilitasi hasil karya seni para kreator. Sebagian besar dari mereka tidak berjalan sendiri, tetapi bekerja sama dan membantu pemerintah daerah untuk menggaet kreator lokal dan mengembangkan industri kreatif di daerah tersebut.

Melalui gerakan Tatarupa, Kreavi.com bekerjansama dengan Tri Rismaharini, Walikota Surabaya, dan pahlawan ekonomi yang menaungi lebih dari 2.000 UKM di Surabaya. Ia dan tim menata ulang kembali rupa produk UKM. Mereka me-kurasi pada desainer lokal yang mau berkontribusi dan dipertemukan dengan produk-produk UKM lokal.

“Ketika melihat apa yang kami lakukan memiliki dampak nyata, rasanya tidak mungkin berhenti dan berusaha membuat dampak yang lebih besar lagi. Karena cara memajukan industri kreatif adalah membentuk ekosistem yang sehat,” tutupnya dengan lugas. (EVA)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved