Youngster Inc. StartUp

Kisah Marianne Membesarkan Member.id

Marianne Rumantir, founder & owner Member.id.
Marianne Rumantir, founder & owner Member.id.

Pengalaman sebagai pehobi traveling memberikan ilmu kepada Marianne Rumantir tentang travel-hacking, yaitu seni mendapatkan points dan miles sehingga dapat melakukan perjalanan secara gratis. “Ternyata, travel for free bisa dilakukan dengan menggunakan poin,” ungkap Marianne yang lama tinggal di luar negeri.

Menurut milenial yang menyelesaikan pendidikan Master Advertising di RMIT University (2002) ini, dengan cukup loyal di beberapa merek, seseorang bisa merasakan manfaat loyalitas tersebut. Pengalaman itu ia ceritakan dalam sebuah blog pribadi dan media sosial.

“Rupanya, masih banyak masyarakat yang belum tahu tentang loyalty program atau rewards program. Edukasi tentang hal tersebut masih sangat kurang,” katanya. Ia menyesalkan, ternyata banyak orang yang belum familier menggunakan cara tersebut.

Ketika pada 2017 kembali ke Indonesia, Marianne memutuskan membangun Member.id, startup spesialis loyalty program, bersama Robert Tedja. Misi Member.id adalah mengubah lanskap loyalty program di Indonesia.

“Saya ingin orang Indonesia merasakan apa yang saya rasakan. Hal itu bisa terjadi jika loyalty program yang dihasilkan perusahaan didesain dengan benar,” katanya menegaskan. Selain itu, ia juga ingin memengaruhi orang lain sehingga bisa memaksimalkan loyalty program dan memanfaatkannya dengan baik.

Dalam operasionalnya, Member.id membantu perusahaan dan brand membangun loyalty program yang lebih efektif, menarik, dan efisien. “Klien kami saat ini mencakup F&B group, hotel, ritel,” ujar Marianne.

Pihaknya berusaha mendesain program agar berjalan dengan baik dan membangun program dengan teknologi yang dimiliki. “Kami membantu brand dan company me-manage, memberikan insight, dan melakukan kampanye marketing,” katanya.

Keunikan Member.id adalah memberikan layanan end to end. Jadi, Member.id mengurusi mulai dari desain yang merupakan bagian fundamental, konsep program loyalti, dan kemudian memberikan platform atau produk yang cocok. “Kami memiliki tim konsultan, tim data, dan tim marketing yang tugasnya membantu klien menjalankan program tersebut,” kata Marianne.

Intinya, tim bertugas mengumpulkan data pelanggan, seperti berapa uang yang dikeluarkan seorang konsumen di satu restoran, berapa kali konsumen datang ke restoran. Dengan loyalti program ini, pihaknya membantu klien untuk mengerti konsumennya.

Data tersebut nantinya diolah menjadi sebuah kampanye. Misalnya, A datang seminggu sekali, kampanye apa yang harus dibuat agar A datang seminggu dua kali.

“Itulah yang membuat loyalty program kami menjadi lebih powerful, karena bisa lebih mengerti behaviour konsumen dan memengaruhi behaviour konsumen,” katanya. Dengan demikian, Member.id tidak hanya menjual solusi platfrom, tetapi juga memberikan insight dan kampanye, sehingga bisa membantu brand meningkatkan penjualan.

Saat ini Member.id telah melakukan merger dengan TS Media. Merger tersebut dilakukan setelah platform mendapatkan pendanaan seri A senilai US$ 1,1 juta dari East Venture.

Dijelaskan Marianne, keputusan merger dengan TS Media didasari dua alasan. Pertama, keberadaan Member.id diharapkan dapat memengaruhi perilaku konsumen existing, sementara TS Media memengaruhi konsumen dari sisi awareness dengan story telling activity. Kedua, lebih ke passion project yang dibuatnya bersama selebritas Luna Maya.

“Awalnya, kami memang suka traveling dan memberikan tips and tricks tentang traveling. Luna memberikan ide untuk membuat YouTube channel tentang traveling,” cerita Marianne tentang awal mula berkongsi.

“Awalnya, modal sendiri tanpa sponsor, namun saat ini sudah ada sponsor yang masuk. Selama pandemi, kami membuat konten talkshow yang bernama TS Talk. Akhirnya, kami mendapatkan funding dan mendirikan TS Media,” paparnya, bangga.

Menurut Marianne, Member.id memang hadir pada saat yang tepat. Di medio 2017, banyak orang memiliki hobi traveling; 70% orang ketika punya uang akan digunakan untuk traveling. Nah, di masa pandemi ini, traveling digantikan gaya hidup yang antara lain meliputi makan, shopping, dan olahraga. Perilaku masyarakat berubah dari yang tadinya traveling menjadi lifestyle.

“Perubahan ini membuat kami melakukan perluasan konten, tidak hanya traveling, tetapi juga kuliner, hobi, sport, dan lifestyle. Dan, rencananya kami juga akan membuat konten tentang finance,” ungkap founder sekaligus CEO Member.id ini. Ia sengaja menggandeng host dari kalangan artis, seperti Sigi Wimala, Dimas Beck, dan Herjunot Ali. “Dari yang tadinya hanya melalui YouTube, akhirnya kami juga menyasar TikTok, Instagram, Facebook,” ujarnya.

Marianne berusaha terus mengembangkan Member.id. Di antaranya, akan melakukan inovasi di teknologi. “Kami akan meng-upgrade teknologi kami,” ujarnya tegas. Awalnya, teknologi dalam loyalti hanya untuk earning redeeming points, tetapi lama-kelamaan ada teknologi bernama CRM (Customer Relationship Management). “Teknologi kami bisa langsung mengumpulkan data serta membuat insight dan kampanye secara otomatis,” katanya.

Dengan beragam inovasi dan program pertumbuhan, Member.id menargetkan tumbuh empat kali lipat setiap tahun. Di masa pandemi, revenue-nya memang turun 80%, karena klien banyak yang tutup. Namun, Marianne masih optimistis dengan melakukan shifting klien, yaitu dengan menyasar online brand yang sedang berkembang. Klien baru pun didapatkan, antara lain Lemonilo dan Happy Fresh.

Marianne menyadari tantangan akan selalu ada. Yang utama, tantangan membentuk tim yang solid. “Saya beruntung memiliki tim yang solid, namun saya baru mendapatkan tim yang solid tersebut setelah dua tahun,” ungkapnya.

Tantangan berikutnya terkait produk yang ditawarkan. Konsep Member.id memang unik dan belum familier di pasar Indonesia. “Maka, yang kami lakukan adalah menunjukkan kredibilitas dan meyakinkan konsumen bahwa apa yang mereka investasikan akan mendapatkan value,” ia menjelaskan.

Ke depan, Marianne bertekad akan melakukan scalability dengan lebih agresif dari sisi revenue dan meluncurkan produk yang bisa diaplikasikan lebih cepat oleh klien baru. Adapun untuk TS Media, ia menargetkan untuk membuat program atau konten yang berbeda, sehingga bisa menjangkau banyak orang, seperti konten kuliner, sport, dan finance.

“Kami ingin lebih banyak membuat konten yang menyasar anak muda yang bukan dari kota metropolitan,” kata Marianne tentang rencananya. Sehingga, pendanaan yang diperolehnya dapat digunakan untuk membuat lebih banyak program, melakukan investasi untuk studio, serta mengembangkan solusi dan produk bagi Member.id yang kini punya 60 karyawan. (*)

Dyah Hasto Palupi/Anastasia A.S.

www.swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved