Berita BCA Berita BCA

TINGKATKAN CINTA PADA DUNIA TEATER LEWAT SAMPEK ENGTAY – BUKAN CINTA BIASA

TINGKATKAN CINTA PADA DUNIA TEATER LEWAT SAMPEK ENGTAY – BUKAN CINTA BIASA

Yang terlintas di benak kita tentang sebuah pertunjukan teater biasanya adalah dialog dari para tokoh-tokoh pemerannya yang tidak mudah dicerna. Bisa karena lakon yang kurang popular, atau jargon-jargon yang digunakan dalam dialog tersebut merupakan bahasa sastra yang tidak biasa dipergunakan dalam bahasa sehari-hari. Atau alur ceritanya yang terasa “kurang” mengalir sehingga hanya mudah dimengerti oleh kalangan tertentu penyuka seni teater, kurang mudah dipahami oleh awam.

TINGKATKAN CINTA PADA DUNIA TEATER LEWAT SAMPEK ENGTAY – BUKAN CINTA BIASA

TINGKATKAN CINTA PADA DUNIA TEATER LEWAT SAMPEK ENGTAY – BUKAN CINTA BIASA

Tapi kesan tersebut tidak terbukti manakala kita menyaksikan pementasan Teater Koma, yang mengadaptasi kisah dari negeri Tiongkok, kasih tak sampai dari sepasang remaja berbeda status sosial “Sampek Engtay – Bukan Cinta yang Biasa”.

Dialog demi dialog para tokohnya, pendek maupun panjang, mengalir dan mudah dipahami oleh telinga awam sekalipun. Diselingi banyolan segar, sindiran yang mengena namun tidak bernada satir, lantunan lagu dan koreografi jenaka, seolah mampu menyihir penonton, tua – muda, untuk tidak beranjak dari tempat duduknya meski durasi pertunjukan berlangsung tak kurang dari 3 jam. Bahkan gelak tawa kerap terdengar di sela-sela menyaksikan pertunjukan tersebut.

Selasa, 19 Maret 2013 pukul 14.00 hingga 17.00 WIB, sebanyak 40 murid SMAN I Karang Mojo Gunung Kidul Yogyakarta, 40 murid Gadingrejo Lampung beserta 20 guru dari Yogyakarta, Lampung, dan Banten yang merupakan sekolah binaan Bakti BCA menyaksikan pertunjukan teater Sampek Engtay di Gedung Kesenian Jakarta (GKJ).

Sesuai dengan komitmen PT Bank Central Asia Tbk (BCA) melalui Bakti BCA di Bidang Budaya, yaitu mendukung pelestarian dan perkembangan seni dan budaya Indonesia, BCA kembali mendukung pertunjukan Teater Koma yang mengangkat lakon legendaris “Sampek Engtay” yang dipentaskan 13 – 23 Maret 2013. “Sampek Engtay” adalah lakon yang paling sering dimainkan Teater Koma dan sudah disaksikan puluhan ribu penonton dari generasi ke generasi, tahun ini adalah tahun ke 25 lakon Sampek Engtay dipentaskan, namun masih mendapat respon positif dari masyarakat.

Sekretaris Perusahaan BCA, Inge Setiawati, menyatakan, “Suatu kebanggaan bagi kami dapat menjadi menjadi bagian dari pagelaran yang sudah eksis selama 25 tahun. Ini merupakan komitmen kami dalam bidang budaya, khususnya dalam mendukung minat dan ketertarikan masyarakat pada seni teater.”Lebih lanjut dijelaskan oleh Inge bahwa keterlibatan BCA dengan Teater Koma bukan untuk pertama kalinya. Sebelumnya BCA juga telah mendukung pertunjukan Sie Jin Kwie yang juga diproduksi Teater Koma. “Senang sekali kami dapat kembali bermitra dengan Teater Koma. Kali ini kami mengajak para guru yang diharapkan dapat memperkenalkan teater pada anak didiknya. Sementara bagi siswa itu sendiri bisa mendapat referensi pertunjukan dengan menyaksikan pentas Teater Koma,” kata Inge.

Kepiawaian insan Teater Koma dalam berolah seni panggung di Tanah Air memang tak perlu diragukan lagi. Teater yang didirikan sejak 1 Maret 1977 oleh Nobertus “Nano” Riantiarno ini merupakan salah satu kelompok teater terkemuka di Indonesia, yang hingga kini masih bertahan dan konsisten di jalurnya. Bahkan sanggup membuktikan bahwa teater yang sejatinya memiliki unsur kesenian yang lengkap, mulai dari seni Sastra, seni musik, seni rupa, seni tari, seni suara, tata cahaya, bahkan di era digital juga melibatkan multimedia, bisa menjadi sebuah tontonan yang menghibur, sekaligus mendidik.

Dengan melibatkan para guru dan murid, BCA ingin berupaya meningkatkan minat dan ketertarikan masyarakat, khususnya generasi muda terhadap seni teater Indonesia. Senada dengan BCA, sutradara sekaligus penulis naskah Sampek Engtay Nobertus “Nano” Riantiarno mengungkapkan pertunjukan kali ini menampilkan pemain muda untuk memerankan tokoh Sampek dan Engtay. “Semoga dengan regenerasi ini, semakin banyak lagi yang dapat menyaksikan Sampek Engtay di kemudian hari,” ujar Nano.

Sementara itu, Wakil Kepala Sekolah SMAN 1 Gading Rejo, Lampung, Otang Kadarusman, menyatakan kegembiraannya atas kesempatan menonton pertunjukan Sampek Engtay bersama murid-murid peserta ekstra-kurikuler teater. “Pertunjukan Sampek Engtay ini sangat menarik, terutama untuk menggali dan mengenal berbagai akulturasi budaya yang ada di Indonesia. Pertunjukan ini tentunya akan memberikan inspirasi positif kepada siswa-siswi yang menekuni teater dalam berkreasi,” kata Otang.

Pada kesempatan sama, Budi, pembina ekstra-kurikuler teater, yang juga alumnus SMAN 1 Gading Rejo, Lampung, tak bisa menutupi kegembiraannya berkesempatan menyaksikan langsung pertunjukan Teater Koma. “Ini merupakan pengalaman berharga bagi saya dan teman-teman anggota teater SMAN 1 Gading Rejo. Selama ini kami belum pernah menyaksikan pertunjukan teater yang komplit seperti ini. Tentu saja ini akan memotivasi kami untuk terus belajar dan menggali ide-ide kreatif, sehingga suatu saat bisa mementaskan teater berkualitas seperti teater Koma,” ujar Budi penuh antusias.

Informasi lebih lanjut, silakan kunjungi www.bca.co.id atau hubungi Halo BCA di 500888 atau (021) 500888 dari ponsel.

BCA Senantiasa di Sisi Anda.


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved