Brands IBBA

Bridgestone, Mengedukasi Pentingnya Ban Berkualitas

Bridgestone, Mengedukasi Pentingnya Ban Berkualitas

Produk ban Bridgestone telah ada di Indonesia sejak 1973. Hingga kini, merek ban ini masih menjadi pemain terkemuka di kategorinya.

Mukiat Sutikno, Presdir Bridgestone Tire Indonesia (BTI).

Bagaimana PT Bridgestone Tire Indonesia (BTI) mampu menjaga reputasi merek produknya ini? Menurut Mukiat Sutikno, Presdir BTI, pihaknya selalu menjaga kualitas produk serta konsisten dalam memperluas jaringan layanannya. Tak ketinggalan, inovasi dalam memenuhi kebutuhan juga menjadi variabel penentu, di antaranya dengan melengkapi lini produk, mulai dari ban penumpang hingga ban komersial, dengan produk berkualitas tinggi.

“Kami bersyukur dan bangga Bridgestone sampai saat ini terus dipercaya masyarakat Indonesia dari generasi ke generasi untuk tetap menjadi top of mind, bukan hanya dari segi image tapi juga dari segi produk dan servisnya,” kata Mukiat.

Untuk pasar mobil penumpang, pelanggan dapat memilih berbagai produk ban Bridgestone sesuai dengan kebutuhan dan gaya berkendara masing-masing. Mulai dari ban touring premium Bridgestone Turanza T005A, ban sport Bridgestone Potenza S007A, hingga sederetan produk untuk mobil SUV, yaitu Dueler HT, Dueler AT, hingga Dueler MT. Adapun untuk pasar kendaraan komersial, Bridgestone melengkapi produk untuk on road hingga off road, seperti Bridgestone EMSA dan Bridgestone R156.

Selain produk, menurut Mukiat, Bridgestone juga terus meningkatkan standardisasi layanan di seluruh gerai resmi di Indonesia. Saat ini Bridgestone Indonesia memiliki lebih dari 350 gerai, yang terdiri dari Toko Model (TOMO), Bridgestone One Stop Service, dan Bridgestone Truck Tire Center, yang tersebar di 30 provinsi di Indonesia dan rencananya akan terus dikembangkan.

Untuk merespons gaya hidup di era digital, Bridgestone meningkatkan kehadirannya di kanal digital agar lebih dekat dengan konsumen. Bridgestone pun menyediakan aplikasi pembelian ban melalui smartphone bernama TOMOnet. Mukiat mengakui, pembelian ban secara online masih terdengar cukup asing saat ini, tapi sudah menjadi tren di luar negeri dan kemungkinan akan berlangsung juga di Indonesia. “Bridgestone mempersiapkan fondasi digital supaya selalu siap mengikuti tren konsumen,” ungkapnya.

Mukiat mengakui bahwa untuk produk ban, masyarakat cenderung mengunjungi bengkel/toko langsung saat melakukan pemilihan, pembelian, dan pemasangan ban. Karena itu, aplikasi TOMOnet berperan memberikan akses bagi pelanggan untuk dapat mempelajari dan memilih produk ban Bridgestone serta menjembatani transaksi dengan gerai resmi. Untuk pemasangan ban, beberapa gerai juga telah menyediakan home service.

“Bridgestone mempersiapkan fondasi digital supaya selalu siap mengikuti tren konsumen.” Mukiat Sutikno, Presdir PT Bridgestone Tire Indonesia

Aspek komunikasi menjadi bagian penting dari strategi Bridgestone. Di antaranya, dengan menyajikan konten edukasi keselamatan, yang disebut Tire Safety Education. Konten tersebut berupa tips perawatan ban yang bisa dilakukan sehari-hari dan aspek keselamatan dalam berkendara.

Mukiat menyebutkan, Bridgestone terus mengedukasi masyarakat untuk menyadari bahwa ban merupakan satu-satunya elemen kendaraan yang berhubungan langsung dengan jalan. Karenanya, pemilihan ban yang berkualitas merupakan faktor penting dalam keselamatan berkendara. Selanjutnya, konsumen harus merawat ban agar dapat terus memberikan kualitas yang mumpuni. “Langkah ini yang ditempuh perusahaan agar bisa terus menjaga engagement dengan pelanggan,” ujarnya.

Dari segi produk, merek yang dilahirkan oleh Shojiro Ishibashi pada 1931 ini juga selalu menjaga alur kualitas, dari hulu sampai hilir, dimulai dari pemilihan vendor bahan baku sampai berbentuk ban, yang harus sesuai dengan standar global Bridgestone. Itulah sebabnya, ban yang diproduksi BTI di kedua pabriknya, di Bekasi dan Karawang, berhasil diekspor ke lebih dari 70 negara, termasuk ke negara asal merek ini, Jepang. “Artinya, secara kualitas, produk kami sudah memenuhi standar global dari Bridgestone,” Mukiat menandaskan.

Pada 2020, seperti yang dialami industri otomotif lainnya, bisnis produsen ban sangat terdampak pandemi Covid-19. Penurunan penjualan yang cukup signifikan (hampir 50%) terjadi pada pasokan ban untuk kalangan pabrikan mobil (original equipment), seiring dengan menurunnya angka produksi dan penjualan mobil di tahun itu. Penurunan penjualan juga terjadi pada toko dan bengkel penggantian ban (replacement market), yang rata-rata turun 20%-25% dari tahun sebelumnya. Adapun permintaan ekspor, setelah sempat turun sebentar, cenderung stabil.

Di tahun 2021, meskipun terimbas Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat, penjualan Bridgestone cukup meningkat dibandingkan tahun 2020. Mukiat mengungkapkan, dari segi target bisnis, Bridgestone mengharapkan pencapaian di tahun 2021 bisa seperti di tahun 2019.

Mukiat optimistis 2022 akan menjadi tahun pemulihan untuk semua industri secara umum, termasuk industri ban. Menyambut hal itu, BTI akan terus meningkatkan jumlah gerai resminya. (*)

www.swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved