Legend Brand zkumparan

Samudera Indonesia, Bentuk Divisi Riset yang Menyokong Bisnis Perusahaan

Samudera Indonesia, Bentuk Divisi Riset yang Menyokong Bisnis Perusahaan
Bani Maulana Mulia, Direktur Pelaksana Samudera Indonesia
Bani Maulana Mulia, Direktur Pelaksana Samudera Indonesia

PT Samudera Indonesia Tbk. di usianya yang ke-54 tahun tetap bertahan mengibarkan panji bisnisnya kendati perekonomian global dan domestik yang cenderung melamban memengaruhi industri pelayaran dan logistik nasional. Sebagai contoh, Samudera Indonesia menghadapi dinamika bisnis yang bergerak cepat di era disrupsi digital serta tekanan yang dipengaruhi perang dagang antara Amerika Serikat dan Tiongkok. Ketegangan antara dua negara ekonomi terbesar dunia ini berpotensi memperlambat laju pertumbuhan perekonomian global serta pertumbuhan volume perdagangan Indonesia yang langsung berimbas terhadap bisnis Samudera Indonesia.

Untuk menghadapi tantangan bisnis tersebut, manajemen perusahaan memfokuskan perbaikan portofolio bisnis yang selaras dengan perkembangan zaman. “Kami harus bisa menghadapi badai dan ombak, ‘kapal’ ya harus bisa membaca arah angin dan ombak. Analogi ini relevan bagi perusahaan pelayaran seperti Samudera Indonesia yang menghadapi ombak bisnis,” kata Bani Maulana Mulia, Direktur Pelaksana Samudera Indonesia, menganalogikan kondisi bisnis pelayaran yang menghadapi beragam tantangan bisnis.

Tak ingin guncang karena terempas ombak, manajemen Samudera Indonesia beradaptasi dengan mengembangkan sistem bisnis terpadu dalam mengelola lini usaha yang menghasilkan pendapatan dan meningkatkan kompetensi pegawai. “Kami terus membuka perubahan pola pikir pegawai sambil terus mengingatkan diri sendiri,” kata Bani. Perusahaan yang didirikan oleh Soedarpo Sastrosatomo, kakek Bani, ini mempekerjakan 4.056 orang di 45 unit usaha yang terbagi dalam lima lini usaha, yaitu Samudera Shipping, Samudera Logistics, Samudera Ports, Samudera Property, dan Samudera Services.

Omset Samudera Indonesia masih baik di tahun 2018 lantaran membukukan pendapatan senilai US$ 482,4 juta, atau naik 12,0% dibandingkan tahun 2017 yang sebesar US$ 430,8 juta. Dari kelima lini usahanya itu, lini usaha shipping masih menjadi kontributor pendapatan terbesar, sebesar 69% dari total pendapatan, diikuti logistik (18,7%), pelabuhan (11,4%), properti (0,7%), dan services (0,2%). Namun, laba bersihnya turun 24,6%, menjadi US$ 7,29 juta (dari US$ 9,67 juta).

Demi memelihara bisnis yang berkesinambungan, Samudera Indonesia di tahun 2018 mendirikan PT Samudera Konsultan Terminal Indonesia dan PT Samudera Shipping Indonesia; meresmikan armada serta menambah kapal baru, yakni MV Sinar Pomalaa dan MV Sinar Penida; mengakuisisi PT Adib Cold Logistic untuk menunjang bisnis cold chain logistic; serta meneken nota kesepahaman dengan PT Wijaya Karya Tbk. (Wika) untuk menyediakan layanan logistik pengerjaan proyek Wika di Uni Emirat Arab.

Hal itu dilakukan agar perusahaan yang berdiri pada 13 November 1964 ini mampu beradaptasi dengan perubahan bisnis. Untuk itu, manajemen perusahaan ini terus berupaya menjalankan operasional yang lebih efisien. Bani menyampaikan, pihaknya menjajaki bisnis yang berkesinambungan dan cocok di zaman digital ini, salah satunya meluncurkan Samudera Indonesia Research Initiative (SIRI) pada November tahun lalu. Ini divisi yang khusus mengelola riset, pengkajian pembelian tipe kapal, atau energi terbarukan yang dibutuhkan konsumen.

Bani mengatakan, visi SIRI adalah membantu kinerja perusahaan mencapai titik optimal yang didukung kajian serta analisis berbasis data dan metodologi akurat untuk meningkatkan daya saing perusahaan dan efisiensi. SIRI adalah lembaga think thank untuk internal perusahaan atau konsumen. Sebagai contoh, “Kami membuat desain logistik untuk konsumen yang memiliki aset properti berupa gudang dan kendaraan. Kami memiliki knowledge yang kompetensinya sudah terbukti dan big data yang disediakan oleh kami untuk menunjang bisnis klien menjadi lebih baik,” tuturnya menjelaskan. Perihal kompetensi itu, Samudera Indonesia sudah berpengalaman mengelola pelabuhan peti kemas, yakni di Tanjung Priok dan Samarinda.

Hal ini seiring dengan berkembangnya usaha, meningkatnya jumlah mitra, dan makin terbukanya peluang untuk diversifikasi usaha. Samudera Indonesia pun menyelaraskan strategi bisnis, misalnya meningkatkan digitalisasi di sektor logistik. Untuk itu, emiten yang sahamnya berkode SMDR di Bursa Efek Indonesia ini menganggarkan dana investasi US$ 180 juta. Dana ini dialokasikan untuk sektor pelabuhan (sebesar 44%), pelayaran (42%), logistik (11%), dan properti (3%). Untuk mendapatkan dana investasi itu, perseroan mengkaji penerbitan sukuk senilai US$ 50 juta di kuartal IV tahun ini. Rencana strategis lainnya adalah mengikuti lelang pengelolaan Pelabuhan Patimban di Jawa Barat. Kemudian, menganggarkan investasi US$ 35 juta untuk pembangunan suprastruktur Pelabuhan Patimban tahap pertama.

Bani mengapresiasi rencana pemerintah untuk memberikan peluang kepada swasta dalam pengelolaan pelabuhan tersebut. Untuk menggarap peluang lain di sektor kepelabuhanan, Samudera Indonesia dan MMC Corporation Berhad, operator pelabuhan terbesar Malaysia, bersepakat menjajaki rencana kolaborasi strategis antara kedua pihak. Bani meyakini, industri pelayaran dan logistik di semester II tahun ini akan membaik. Untuk itu, pihaknya optimistis membidik pendapatan di tahun 2019 senilai US$ 486,5 juta dan laba bersih US$ 13,9 juta. Angka itu lebih tinggi dibandingkan tahun 2018. Hingga semester I/2019, pendapatan perusahaan turun menjadi US$ 209,08 juta dari US$ 225,7 juta di periode yang sama tahun lalu. Pada periode yang sama, Samudera Indonesia masih mencatat rugi senilai US$ 17,89 juta, meningkat dari kerugian sebelumnya, US$ 3,52 juta.

Menurut Bani, kinerja keuangan yang negatif ini disebabkan transaksi penjualan kapal yang memberikan kontribusi rugi di pos pendapatan lain-lain serta dampak perang dagang. “Kami akan fokus melakukan perbaikan portofolio bisnis, termasuk tidak melanjutkan beberapa lini bisnis yang kurang menguntungkan pada tahun ini,” ujarnya menandaskan.(*)

Herning Banirestu & Vicky Rachman

www.swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved