GCG Companies zkumparan

Bank bjb, Adaptif dalam Menanggapi Berbagai Perubahan

Bank bjb, Adaptif dalam Menanggapi Berbagai Perubahan
Yuddy Renaldi, Direktur Utama Bank bjb.

Bagi PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten, Tbk. (yang lebih dikenal dengan nama Bank bjb), penerapan Good Corporate Governance (GCG) merupakan keharusan guna mencapai kinerja yang berkelanjutan. Alasannya, seperti dikatakan Direktur Utama Bank bjb Yuddy Renaldi, kinerja bisnis yang baik dan berkelanjutan tidak akan terjadi tanpa ditopang tata kelola perusahaan yang kuat.

Yuddy meyakini penerapan GCG dapat meningkatkan kinerja perusahaan melalui terciptanya proses pengambilan keputusan yang lebih baik, meningkatkan efisiensi operasional, dan meningkatkan pelayanan kepada pelanggan/nasabah.

Sejalan dengan itu, Bank bjb mempertajam visi perusahaan sesuai dengan corporate plan 2021-2025, yakni Menjadi Bank Pilihan Utama Anda. Untuk mencapai visi tersebut, ada beberapa misi yang dijalankan. Antara lain, memberikan kontribusi dan berpartisipasi sebagai penggerak dan pendorong laju perekonomian daerah, menjadi partner utama pemerintah daerah dalam pengelolaan keuangan, memberikan layanan terbaik kepada nasabah, dan meningkatkan inklusi keuangan kepada masyarakat melalui digitalisasi perbankan.

Meskipun Indonesia masih bergelut dengan pandemi Covid-19, Bank bjb sanggup mempertahankan kinerja positif. Hal ini membuktikan bahwa bank ini adaptif dalam menghadapi berbagai perubahan dan tantangan.

“Kelenturan dan adaptabilitas perseroan ini tidak terlepas dari kecakapan pengelola dalam menerjemahkan prinsip tata kelola yang baik dan visi pertumbuhan berkelanjutan melalui langkah strategis yang sesuai dengan kebutuhan ekspansi,” kata Yuddy.

Hingga kuartal III/2021 Bank bjb berhasil membukukan laba bersih Rp 1,4 triliun, tumbuh 17,5% secara year on year (YoY). Total nilai aset yang dimilikinya pun tumbuh 7,9% YoY menjadi Rp 159,3 triliun.

Sektor kredit, yang menjadi salah satu penopang pertumbuhan laba, tumbuh 6,9% YoY, berada di atas rata-rata pertumbuhan industri perbankan nasional (berdasarkan data per Juli 2021) yang sebesar 2,21%. Total jumlah kredit yang disalurkan mencapai Rp 95,1 triliun.

Tingkat risiko dapat terkelola dengan baik yang mencerminkan terjaganya kualitas penyaluran kredit perusahaan dengan rasio kredit macet (Non Performing Loan/NPL) di angka 1,3%, jauh dari angka rata-rata NPL bank nasional per Juli 2021 yang sebesar 3,35% berdasarkan catatan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Di samping kinerja secara finansial, Bank bjb juga concern terhadap bisnis yang berkelanjutan dengan memperhatikan aspek Environment, Social, dan Governance (ESG). Sebagai salah satu Indonesia First Movers on Sustainable Banking, bank ini berkomitmen untuk melangkah menjadi perbankan yang sustainable.

Yuddy menyadari ekosistem digital yang dimiliki turut menjadi kunci kesuksesan sebuah bank dalam persaingan layanan digital. “Kami cukup optimistis Bank bjb memiliki ekosistem yang besar dan kuat, khususnya di Jawa Barat,” katanya. “Transaksi pemerintah daerah yang kami kelola beserta turunannya, termasuk UMKM, menjadi bagian dari ekosistem yang terdigitalisasi di Bank bjb sampai saat ini,” ia menambahkan.

Bank bjb, kata Yuddy, akan terus memperluas layanan digitalnya. Salah satunya, dengan meluncurkan bjb Layanan Akses Kredit UMKM atau bjb LAKU pada tahun ini.

bjb LAKU merupakan aplikasi yang berfungsi mempermudah calon nasabah mendapat akses pembiayaan dari seluruh segmen kredit UMKM Bank bjb. Hadirnya aplikasi ini juga sejalan dengan harapan Gubernur Jawa Barat bahwa Bank bjb harus menjadi yang terdepan dalam menghadapi maraknya pinjaman online ilegal dan bank keliling ilegal, yang kerap menjerat peminjamnya dengan bunga tinggi.

Bank bjb pun telah mengembangkan aplikasi mobile banking, yakni bjb DIGI, yang memungkinkan nasabah melakukan berbagai transaksi perbankan melalui smartphone. Pertumbuhan layanan digital bank ini meningkat pesat. Dalam waktu beberapa bulan saja, dari Desember 2020 sampai Juni 2021, pengguna produk bjb DIGI tumbuh 121%, dari 179 ribu pengguna menjadi 397 ribu pengguna.

Pengembangan digitalisasi perusahaan juga didukung dengan implementasi IT security dan cyber defense yang komprehensif, meliputi confidentiality, integrity, dan availability terhadap data dan informasi yang dimiliki. Ada pula pengembangan fraud detection system, bekerjasama dengan pihak ketiga, untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas SDM terkait keamanan informasi berbasis sertifikasi.

Atas segala upaya membangun ketahanan bisnis tersebut, Bank bjb berhasil mempertahankan predikat “Trusted Company” dengan skor 83,74. “Perolehan predikat ini semakin mendorong Bank bjb menerapkan prinsip GCG secara konsisten dan terjaga baik,” Yuddy menandaskan. (*)

Jeihan K. Barlian dan Arie Liliyah

www.swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved