Companies

Panasonic Gobel Indonesia, Terus Membangun Citra Positif

Viya Arsawireja, Head of Communications PT Panasonic Gobel Indonesia (PGI).
Viya Arsawireja, Head of Communications PT Panasonic Gobel Indonesia (PGI).

PT Panasonic Gobel Indonesia (PGI) merupakan salah satu pionir di industri elektronik di Indonesia karena sudah hadir lebih dari 60 tahun dan dikelola dari generasi ke generasi. Karena itu, membangun citra positif dan kepercayaan terhadap merek merupakan akumulasi dari berbagai upaya dan berbagai hal, seperti product & service, value yang dimiliki brand, corporate social responsibility, dan pengembangan SDM. Sehingga, perlu dilakukan berbagai upaya, baik dari internal maupun dari luar perusahaan.

Di dalam internal perusahaan, PGI menanamkan rasa bangga terhadap brand pada setiap karyawan. Sementara di eksternal, pihaknya berusaha membangun relationship yang kuat dengan berbagai pihak, antara lain dealer, konsumen, komunitas, bahkan media.

Bicara tentang most reputable company, tentunya sangat berhubungan dengan bagaimana mengelola citra positif brand dan manajemen/perusahaan. Untuk memberikan perhatian yang cukup serius terkait citra brand, dibentuklah Departemen Communications yang khusus menangani komunikasi, baik internal maupun eksternal. Hal itu dilakukan karena menyadari pentingnya membangun citra positif ini.

Namun, tidak hanya terbatas pada hal tersebut, PGI juga menguatkannya dengan mencanangkan berbagai strategi untuk memperkuat main stage yang akan dikomunikasikan. Dan, tentunya perlu kolaborasi yang baik sebagai one team dengan departemen lain di internal, seperti marketing dan sales.

“Sementara dengan pihak eksternal, tentunya terkait dengan rekan-rekan media, komunitas, konsumen, dan dealer,” kata Viya Arsawireja, Head of Communications PGI.

Menurut Viya, berbagai upaya dan aktivitas dilakukan secara internal agar seluruh karyawan dapat berperan dalam membangun dan memelihara citra positif perusahaan.

Di samping itu, berbagai media pun dioptimalkan agar komunikasi secara internal berjalan dengan baik, sehingga memiliki peluang lebih besar untuk karyawan ikut serta di dalam menjaga citra perusahaan ataupun brand. “Hal tersebut diimplementasikan melalui diskusi internal dan kemudian melalui WhatsApp blast, dan lainnya,” katanya.

Pentingnya riset atau pengukuran ini terkait corporate branding. “Tentu diperlukan proses penilaian dan pengukuran yang menggunakan riset, sehingga didapatkan data yang akurat untuk kami dapat melihat posisi saat ini, serta melakukan improvement atau perbaikan. Dengan demikian, citra positif atau branding yang dimiliki perusahaan bisa terjaga dengan baik,” dia menegaskan.

Menurut Viya, kesuksesan dalam corporate branding membawa banyak manfaat penting yang positif, termasuk peningkatan nilai bisnis yang dapat diukur melalui prestasi dan pencapaian signifikan dalam industri yang digeluti. Keberhasilan ini menjadi jalur yang memudahkan perusahaan untuk menarik minat stakeholders dan calon konsumen, sehingga berdampak pada peluang kerjasama dan perluasan pasar, baik dalam skala domestik maupun internasional.

Selain itu, menjaga sikap dan integritas yang baik di balik produk dan layanan perusahaan juga menjadi faktor utama dalam menciptakan kesan yang membedakan identitas perusahaan di pasar serta dalam persepsi konsumen. Hal ini memiliki arti yang tidak kalah penting dalam membangun citra perusahaan yang kuat dan terpercaya. (*)

Anastasia AS dan Dede Suryadi

www.swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved