Business Champions

Investree, Rekrut Talenta Terbaik lewat Virtual Internship Program

Investree, Rekrut Talenta Terbaik lewat Virtual Internship Program
Adrian Gunadi, CEO & Co Founder PT Investree Radhika Jaya (beridir kedua dari kiri), bersama Tim Human Capital.
Adrian Gunadi, CEO & Co Founder PT Investree Radhika Jaya (beridir kedua dari kiri), bersama Tim Human Capital.

Sebagai entitas perusahaan, usia Investree (PT Investree Radhika Jaya) boleh dikatakan masih tergolong muda. Perusahaan financial technology (fintech) per to peer (P2P) lending ⸺menyediakan platform yang menawarkan solusi bisnis secara digital kepada para penggiat UKM melalui produk pinjaman yang fokus pada rantai pasokan serta menyediakan alternatif lain bagi masyarakat yang ingin memperoleh imbal hasil lebih secara nyaman dan bijak⸺ ini baru didirikan pada Oktober 2015. Namun, dalam pengelolaan SDM, perusahaan ini sudah melangkah maju.

Hal ini terlihat dari pencapaian Investree ketika mengikuti ajang Indonesia HR Excellence Award 2022, yang diselenggarakan oleh SWA Media Group dan Lembaga Management Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia. Dalam tiga kategori yang diikutinya dalam kompetisi ini, yakni Learning & Development and Knowledge Management, HR Digitization & People Analytics, dan Talent Acquisition, Investree mendapatkan hasil “Very Good” (skor di atas 85 sampai dengan 90).

Ariyo Putro, Chief of Human Capital Investree, mengatakan, untuk menarik talenta terbaik agar mau bergabung, pihaknya mengampanyekan unique propositions. Yaitu, pertama, flexy-hybrid working, yakni karyawan Investree dapat bekerja secara fleksibel di rumah atau di kantor dengan flexy-hybrid working.

“Jatah cuti utuh tidak terpotong cuti bersama. Mereka dapat mengajukan cuti lebih sering. Izin sakit juga tidak memotong jatah cuti. Karyawan pun dapat bekerja dari berbagai cabang kantor Investree di Jakarta, Yogyakarta, Semarang, dan Surabaya,” Ariyo menerangkan.

Kedua, tunjangan kesehatan dan kebugaran. Ariyo menandaskan, asuransi dan tunjangan kesehatan siap siaga ketika karyawan sakit. Juga, ada komunitas kegiatan olahraga, di antaranya kelompok basket, futsal, dan bulutangkis. Investree pun menyediakan fasilitas konseling psikologi.

Dan ketiga, entertainment dan celebrate your achievement. Setiap diselenggarakan working anniversary, karyawan mendapatkan hadiah. Kemudian, bisa melepaskan penat di kantor dengan bermain video games di playground Investree.

“Karyawan diberi pengetahuan tambahan dan update mengenai bisnis perusahaan dan edukasi keuangan melalui kegiatan TreeTalk. Setiap individu atau tim yang menerima achievement akan diapresiasi dengan perayaan atau selebrasi,” kata Ariyo.

Menurutnya, tingkat turnover karyawan Investree sebesar 13,4%, terhitung rendah dibandingkan rata-rata turnover di startup tekno yang ada di kisaran 25%. Meski demikian, a tetap melihat ini sebagai hal serius.

“Kami harus bisa hadapi talent war, terutama di bidang IT dan inovasi produk. Kami punya dua program, yaitu VIP (Virtual Internship Program) dan BEST (Bootcamp Engineer for Squad and Tribe). Kami juga melihat bahwa dulu salary dan benefit itu yang nomor satu, tapi kini trennya berubah, bahwa well-being dan flexy-hybrid working menjadi ‘idola’ pencari kerja, terutama generasi milenial dan Gen Z,” tuturnya.

Ariyo Putro, Chief of Human Capital Investree

Ariyo mengakui, di techno talent, orang-orang di inovasi produk, memang agak tinggi turnover-nya. Namun, dia tidak mau selalu catch-up dengan harga pasar yang fantastis. Itulah sebabnya, Investree menyelenggarakan program VIP untuk mendapatkan fresh graduate yang berpotensi.

Intinya, ia menerangkan, VIP adalah program perekrutan karyawan, tapi prosesnya dibalik. Sebelumnya, ketika rekrutmen karyawan, terlebih dulu ditetapkan kriteria orang yang dibutuhkan. Melalui program VIP, siapa pun boleh mengikutinya dan menjalani magang secara virtual. “Jadi, sourcing yang kami dapat bisa lebih banyak. Mereka kemudian akan mengikuti virtual test,” ujarnya. VIP dilaksanakan 2-4 minggu.

Dari program ini, setiap bulan Investree mendapatkan rata-rata 800 talent, dan dari jumlah itu disaring dan dipilih 100 orang untuk ikut ujian atau virtual test. Mereka yang lulus akan tersaring lagi menjadi tinggal hanya 10%, dan selanjutnya mereka mengikuti jenjang berikutnya, yaitu bootcamp.

Ariyo mengatakan, VIP dapat mengurangi biaya rekrutmen karyawan hingga 70% karena pihaknya tidak perlu datang ke kampus-kampus untuk mendapatkan talenta terbaik, dan tidak perlu mengikuti job fair. “Melalui VIP, kami bisa menghilangkan proses CV (curriculum vitae) screening, scheduling test , dan checking test yang cukup besar cost-nya,” ungkapnya.

Pada program BEST, Investree menyelenggarakan sesi studi jangka pendek yang komprehensif dan excellent bagi para talenta muda yang mendambakan pengalaman baru dan ingin berkarier di perusahaan berbasis teknologi. Program BEST bertujuan menciptakan “generasi baru” Investree dan banyak pemimpin masa depan bersama para ahli teknologi di perusahaan ini.

Untuk people development, juga ada tiga hal yang dilakukan Investree. Pertama, membangun industrial and technical skills dengan menyediakan 130 konten video di dalam SUN Tree, platform e-learning Investree. Setiap karyawan wajib mempelajari konten-konten tersebut berdasarkan job desc-nya.

Melalui SUN Tree, setiap karyawan yang selesai mengikuti learning/coaching harus melakukan tes. Jika lulus, karyawan tersebut baru dianggap kompenten untuk menjalankan tugasnya.

Evaluasi terhadap mereka dilakukan melalui performance management setahun dua kali, performance review di awal tahun, dan performance evaluation di akhir tahun. Indikatornya adalah terjaganya delinquency rates, serta naiknya grafik jumlah lender dan borrower. Inilah indikator dampaknya ke perusahaan. Selain itu, juga dilakukan assessment 360 derajat, terutama untuk soft skills mereka.

Investree juga mengadakan sharing session dua minggu sekali dengan mendatangkan pembicara terkenal di industrial knowledge. Maka, tak mengherankan, seorang karyawan Investree rata-rata mengikuti 20 kali training dalam setahun.

Kedua, mengembangkan soft skills melalui manager-leaders & talent development. Investree memiliki 340 program dalam setahun yang ditujukan kepada seluruh karyawan. Yang paling utama disebut I-Grow Program, kemudian untuk level VP (vice president) disebut Augment Program, dan untuk C-level disebut Big Tree Program.

Dan, ketiga, mengadakan leader’s coaching and role modelling, yakni sharing sessions yang diberikan oleh para senior. Leader, terutama yang level VP ke atas, pun didorong untuk memberikan coaching langsung. “Kami juga hadirkan professional executive coach, serta C-level sebagai successor. Kami bekerjasama dengan Asia Leadership Center,” kata Ariyo.

Saat ini, Investree memiliki 359 karyawan. Sebanyak 47% dari karyawan tersebut berasal dari bidang business enabler, misalnya teknologi informasi dan inovasi produk. Dan, 83% karyawan adalah milenial dengan pendidikan sarjana.

Pertumbuhan karyawan Investree Group selama tiga tahun terakhir, menurut Ariyo, mencapai 33%. Secara grup, ada enam entitas bisnis dalam Investree, yakni Investree Indonesia, Investree Thailand, Investree Filipina, ai.forsee, Sahabat Bisnis, dan Garuda Financial.

“Tentu saja, ini bukan sebuah pertumbuhan karyawan biasa, tetapi ini adalah hasil dari strategy-driven organization yang kami bangun, dengan risiko yang sudah diperhitungkan dan dampak bisnis yang terukur,” kata Ariyo. (*)

Arie Liliyah

www.swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved