Ahmad Rizqi Meydiarso bukanlah sosok baru di industri startup. Selain sebagai Co-Founder beberapa startup dan komunitas seperti Kata.ai, Deeptech, dan Feedloop, Rizqi juga bertindak sebagai mentor untuk startup lainnya dalam Program Gerakan Nasional 1.000 Startup Digital dari Kominfo serta menjadi Tech Advisor LinkAja.

Pria kelahiran Yogyakarta tahun 1989 ini merupakan diaspora yang memanfaatkan secara optimal kesempatannya tinggal di Jerman untuk mengenyam pendidikan tinggi. Ia mendapat gelar sarjana dan master di bidang Computer Engineering dari Hamburg University of Technology.

Rizqi mengaku memiliki specialized skill di bidang matematika dan programming. Hal inilah yang menjadi anchor confidence baginya karena menguasai satu bidang tertentu. Dari situ, ia juga mencoba lebih aware terhadap dirinya sendiri dengan memaklumi kekurangan diri sendiri dan tetap improve personal growth.

“Secara pribadi, saya punya misi untuk membuat Indonesia menjadi eksportir high-tech goods. Jadi, bukan hanya sumber daya alamnya. Terlebih, pengeluaran terhadap enterprise software tumbuh signifikan di Indonesia, namun sayangnya belum ada pemain lokal kelas dunia yang eksis dan masih harus impor,” kata Rizqi.

Ia kembali ke Indonesia setelah bekerja sebagai System Engineer/Software Architect Airbus Defence & Space, di Departemen Combat Aircraft Training Systems & Services (TASTS1), Bavaria, Jerman (2014-2015).

Di Tanah Air, Rizqi mendirikan Feedloop pada 2018 bersama dua kawannya, Ronaldi Kurniawan (sebagai CTO) dan Muhammad Ajie Santika (CMO). Feedloop merupakan startup di bidang software as a service (SaaS) yang dikenal mengembangkan produk no code development platform (NCDP) atau platform tanpa kode untuk membuat sebuah aplikasi tanpa harus memiliki keahlian coding.

Visi Feedloop adalah menyediakan building blocks berupa sistem operasi yang diperuntukkan bagi semua kebutuhan bisnis yang extensible dan scalable, sehingga dapat membantu perkembangan bisnis dari level menengah hingga skala pemain global. Feedloop berupaya menghadirkan digitalisasi layanan di sektor korporasi dan pelaku usaha serta mengakselerasi terwujudnya misi besarnya, yakni melakukan pemerataan transformasi digital di seluruh Indonesia.

Layanan Feedloop memungkinkan inovasi yang disampaikan dengan cepat, membuat bisnis lebih gesit, dan melengkapi perusahaan dengan tools canggih untuk membangun aplikasi yang siap pasar atau berfungsi sebagai core sistem operasi bisnis.

Feedloop memiliki dua produk unggulan, yakni Qore dan Customer Data and Experience Platform (CDXP). Qore memungkinkan pengguna membuat aplikasinya sendiri tanpa perlu memahami bahasa pemograman atau memiliki keahlian coding. Dengan platform ini, bisnis bisa mengorganisasi dan mengintegrasi data mereka dan membuat aplikasi dengan application builder kita secara mudah dan agile. Sementara CDXP ditujukan untuk mengombinasikan Customer Big Data dari berbagai channel yang kemudian dikelola oleh kapabilitas marketing modern.

Dengan produk dan layanan yang ditawarkan, Feedloop telah mendapat kepercayaan dari beberapa klien. Antara lain, Paragon, Accenture, Telkomsel, Kominfo, Bank BRI, Pegadaian, Jasa Raharja, dan sejumlah perusahaan di Singapura.

“Dengan mendapatkan kepercayaan dari perusahaan-perusahaan besar tersebut dan memastikan produk kami sesuai atau bahkan melampaui ekspektasi klien, akan tercipta word of mouth dan reputasi perusahaan akan terbangun,” katanya.

Saat ini Feedloop memiliki 100 karyawan dengan performa gemilang: mencapai empat kali lipat pertumbuhan year on year. Adapun annual sales-nya mencapai lebih dari Rp 60 miliar. “Saat ini, kami tidak terlalu fokus pada profitability namun berusaha mempertahankan laba positif dengan menginvestasikan sebagian besar profit ke dalam pengembangan produk,” ungkapnya.

Sebagai seorang leader, Rizqi merupakan venture builder yang menciptakan nilai dan beroperasi dengan fokus pada efisiensi kapital dan keberlanjutan. Di saat bersamaan, juga mempersiapkan generasi penerus bertalenta dengan etos kerja yang tinggi, growth mindset, dan komitmen yang kuat. (*)

Dede Suryadi dan Jeihan Kahfi Barlian

www.swa.co.id