Future Business Leaders zkumparan

Rosa Permata Sari, Menjamin Kesiapan Infrastruktur di Tujuh Area Operasi

Rosa Permata Sari, Direktur Teknik dan Operasi PT Pertamina Gas.
Rosa Permata Sari, Direktur Teknik dan Operasi PT Pertamina Gas.

Tak banyak profesional wanita di Indonesia yang bisa mencapai posisi seperti Rosa Pertama Sari. Wanita kelahiran Palembang, 4 Desember 1980, ini sekarang menjabat sebagai Direktur Teknik dan Operasi PT Pertamina Gas, anak usaha PT Pertamina (Persero). Istimewanya lagi, Rosa dipercaya menduduki jabatan ini ketika usianya belum mencapai 40 tahun, tepatnya sejak Mei 2019.

Rosa memang punya modal yang cukup. Latar belakang pendidikannya, perpaduan bidang bisnis dan manajemen, di perguruan tinggi beken sangat mendukungnya. Ia kuliah di S-1 Teknik Sipil Institut Teknologi Bandung, dan lulus tahun 2002 dengan predikat cumlaude. Ia kemudian mendapat beasiswa (scholarship award) untuk studi Master Industrial and Systems Engineering di National University of Singapore, dan lulus tahun 2009.

Tak cukup di situ, ia juga mengambil program pendidikan Global Leadership MBA, program kolaborasi ITB dengan AALTO University Executive Education, lulus tahun 2016. Di luar itu, ia pun telah mengikuti beberapa program pelatihan untuk sejumlah kompetensi.

Rosa mengawali karier profesionalnya di sebuah kantor konsultan. Pada Januari 2004, ia bergabung dengan PT PGN (Persero), dengan posisi awal sebagai civil engineer dan performance management engineer. Pada Juni 2015 ia dipercaya sebagai Kepala Divisi Infrastructure Program Controlling.

Karena dinilai berprestasi, pada Agustus 2017 ia diangkat sebagai Kepala Grup-Projects Management Office (PMO). Tugasnya, antara lain, sebagai penghubung PGN dalam mendelegasikan tanggung jawab dan akuntabilitas kepada para project manager.

Di tahun 2018, pemerintah (Kementerian BUMN) resmi menempatkan PGN sebagai bagian dari Pertamina (Persero). Sejak Mei 2019 itulah Rosa didapuk sebagai Direktur Teknik dan Operasi Pertamina Gas. Direktorat yang dipimpinnya ini memegang fungsi keproyekan dan operasi yang mencakup tujuh area operasi. Dari 860 orang yang saat ini bekerja di Pertamina Gas, sebanyak 386 orang berada di direktorat ini.

Di bidang migas ini, Rosa punya visi pribadi, yakni Connecting people to energy for life. Menurutnya, kebutuhan masyarakat akan energi makin meningkat. Tantangannya, bagaimana bisa menyiapkan infrastruktur yang terintegrasi, sehingga bisa memberikan energi dengan harga kompetitif. Ia menyebutkan, dalam periode 2019-2020 pihaknya menyelesaikan pembangunan infrastruktur pipa transmisi dan distribusi gas sepanjang 10.169 km.

Dalam aspek operasi, Rosa berupaya mewujudkan terciptanya operational excellence. Langkahnya berupa perbaikan dan penguatan Aset Reliability Integrity Program (ARIP) dengan framework manajemen aset berbasis risiko. Sepanjang 2020, ungkapnya, capaian kinerja infrastruktur di tujuh area operasi Pertamina Gas sebesar 99,60% plant availability (dari target hanya 98%), 96,44% equipment availability (target 85%), serta terintegrasinya infrastruktur PGN dan Pertamina Gas.

Dari aspek keproyekan, Rosa mengubah struktur keproyekan dari semula bersifat ad-hoc menjadi bagian dari struktur organisasi di bawah koordinasi VP Technical Management. Ini dimaksudkan untuk mempercepat proses keproyekan dan tertib organisasi. Sejumlah perbaikan dalam keproyekan juga dilakukan, antara lain berupa digitalisasi dalam kontrol proyek, perbaikan standar Approved Manufacturers List, dan standardisasi desain basis.

Selama masa karier profesionalnya, sejumlah penghargaan sudah dituai Rosa, baik secara personal maupun tim. Bersama timnya, ia mendapatkan Innovation Award (2017) dari PGN, Penghargaan Kecelakaan Nihil (2017) dari Kementerian Tenaga Kerja, Penghargaan Proper (2019-2020) dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, serta Penghargaan Keselamatan Migas (2019-2020) dari Kementerian ESDM. (*)

Joko Sugiarsono & Sri Niken Handayani

www.swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved