Future HR Leaders zkumparan

Abdul Wahid Wijaya, Mengkreasikan Peranti Digital Divisi SDM

Abdul Wahid Wijaya. Assistant Vice President Culture Transformation PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk
Abdul Wahid Wijaya. Assistant Vice President Culture Transformation PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk

Calon pemimpin divisi SDM di tiap perusahaan menyimpan impian untuk memutakhirkan sistem SDM yang selaras dengan perkembangan teknologi. Sebut contoh, Abdul Wahid Wijaya. Assistant Vice President Culture Transformation PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. ini berencana membuat platform riset digital untuk memetakan perkembangan SDM di tingkat global, mengkreasikan analisis SDM terhadap potensi kapabilitas karyawan, dan menganalisis potensi kandidat saat mengikuti tahap rekrutmen di perusahaanya.

Abdul Wahid berkreasi mengembangkan peranti dan aplikasi SDM untuk menunjang proses bisnis perusahaan. “Kalau saya menjadi Direktur HC, saya akan mengembangkan platform,” ujarnya.

Sepanjang berkarier di BRI sejak 2010, dia mengkreasikan beragam karya, misalnya membuat Brilian Apps. “Aplikasi ini ditujukan untuk work-life balance pegawai BRI, yang memudahkan mereka memesan ruang di co–working space milik BRI, memantau jadwal acara, dan bergabung dengan komunitas olahraga maupun seni,” katanya.

Berikutnya, dia membuat BRI Continous Performance sebagai perangkat digital untuk melacak perkembangan suatu proyek bisnis dan tugas karyawan. Perangkat ini, menurutnya, mengadopsi metode OKR (agile organization support).

Di BRI, Abdul Wahid kerapkali bekerjasama dengan rekan kerjanya. Pada 2017, dia mengonsolidasikan 24 komunitas karyawan BRI untuk mengikuti lomba yang diselenggarakan BUMN. Selanjutnya, pada 2018 berkontribusi sebagai anggota tim yang membangun sistem BRInovation yang dijadikan sebagai peranti untuk menampung beragam ide yang diusulkan karyawan. “Di tahun 2019, tercatat sudah ada sekitar 14 ribu ide,” ujarnya.

Kreasi selanjutnya, pada 2020 dia membangun Embrio yang merupakan manajemen inovasi untuk meningkatkan budaya inovasi dan solusi. Ini adalah upaya untuk merealisasikan gagasan karyawan BRI.

Perihal manajemen SDM, menurutnya, aspek yang harus diperkuat adalah manajemen talenta, budaya perusahaan, dan organisasi. Analisis data terkait SDM diolah sedemikian rupa untuk acuan mengambil keputusan tata kelola karyawan.

Di aspek budaya, Abdul Wahid ingin memperkuat integrasi budaya perusahaan dengan sistem SDM. “Sedangkan strategi di bidang organisasi, di antaranya mencakup pengembangan corporate university, cultivating talent expertise, dan kolaborasi,” ungkapnya.

Profesional yang memperoleh lima kali penghargaan BRInnovation Awards ini cukup rajin menggagas perangkat digital SDM. Saat ini, dia sedang mengembangkan perangkat kolaborasi (collaboration tools) gamifikasi untuk mendorong karyawan BRI berpartisipasi aktif di proyek bisnis, yang melibatkan karyawan dari berbagai divisi. “Harapannya, pekerja BRI bersemangat mengikuti project,” ujar lulusan Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya ini. (*)

Anastasia Anggoro Suksmonowati & Vicky Rachman

www.swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved