Future HR Leaders zkumparan

Aditya Dwi Martanto, PT Jakarta Propertindo: Usung Transformasi Budaya Digital

Aditya Dwi Martanto, Manajer Organizational Development & Talent Management PT Jakarta Propertindo (Jakpro
Aditya Dwi Martanto, Manajer Organizational Development & Talent Management PT Jakarta Propertindo (Jakpro)

Dalam hal berinovasi pada program pengembangan SDM, Aditya Dwi Martanto, yang berkecimpung di dunia HR sejak 2007, punya rumusan sendiri. Dia menyebutnya Strategi ART, singkatan dari Alignment, Revitalization, dan Transformation.

Menurut lelaki 34 tahun ini, Alignment bermakna apa pun yang dilakukan dalam implementasi strategi HR harus selalu diselaraskan dengan visi, misi, nilai, dan strategi perusahaan. Berikutnya, strategi Revitalization berarti peran HR harus dapat menjadi strategic business partner bagi perusahaan. Dan Transformation, berarti harus mampu mentransformasi organisasi untuk membentuk high performance culture di perusahaan.

Profesional yang kini menjabat sebagai Manajer Organizational Development & Talent Management PT Jakarta Propertindo (Jakpro) ini menyatakan ingin menjalankan transformasi budaya digital yang akan menghasilkan kemampuan dan perilaku karyawan yang mendukung pencapaian kinerja perusahaan. Sebelum berkiprah di Jakpro, ia menjalani karier bidang HR di PT Pertamina Drilling Services Indonesia.

Pada tahun ini, menurut Aditya, Jakpro telah menetapkan HR Priority Program 2020. Di antaranya, program Organization Culture Transformation yang dilaksanakan untuk memastikan transformasi dan internalisasi budaya organisasi berbasis kompetensi. Kemudian, memperkuat Talent Management System untuk menjaga kesinambungan operasional perusahaan dengan tersedianya suksesor.

Lalu, program pengembangan Learning Management System guna memastikan tercapainya peningkatan kompetensi karyawan yang dilanjutkan dengan Knowledge Management untuk mendorong terciptanya budaya berbagi pengetahuan. Terakhir, Performance Management System yang digulirkan setiap tahun untuk membentuk high performance culture.

Aditya mengakui, di tengah situasi ketidakpastian pada saat pandemi corona ini, tantangan terbesarnya adalah bagaimana Divisi HR mengawal SDM untuk tetap survive, produktif, dan siap menghadapi ”new normal”. Apalagi, dia juga mengemban tanggung jawab sebagai Project HR Manager Strategic Business Unit Formula E (Jakarta E-Prix), yang pelaksanaannya sudah diputuskan ditunda demi mengutamakan keselamatan masyarakat.

Bisnis Jakpro mencakup properti, infrastruktur, utilitas, serta teknologi informasi dan komunikasi. Perusahaan di bawah Pemda DKI Jakarta ini memiliki delapan proyek prioritas untuk meningkatkan liveability Kota Jakarta.

Dengan total karyawan Jakpro sekitar 300 orang, Aditya mengaku Divisi HR telah memetakan transformasi organisasi ke dalam kerangka management, people, processes, dan systems. “Saya mengembangkan strategic initiatives untuk semua aspek bisnis, menciptakan leader, dan memperkuat definisi visi, misi, dan corporate strategy,” kata lelaki yang sedang menjalani pendidikan Magister Profesi Psikologi di Universitas Persada Indonesia YAI, Jakarta ini.

Selanjutnya, Aditya melakukan mapping dan talent assessment, mengembangkan internal talent development programs, serta melakukan project assignment.

Dalam perjalanannya, Aditya mengaku menjumpai sejumlah tantangan, di antaranya masih ada gap, kesenjangan, yang menghambat keberlangsungan kolaborasi antara karyawan senior dan generasi milenial. “Untuk itu, saya terus mengasah diri dalam hal kompetensi bidang HR dan juga leadership. Jenis kompetensi ini yang tidak bisa dibentuk hanya dengan belajar teori, tapi juga dengan praktik,” ungkapnya. (*)

Andi Hana M.E & Jeihan Kahfi Barlian

www.swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved