Menapaki 10 tahun berkarier di bidang SDM di PT PLN (Persero), Muhammad Zaki yang kini menjabat sebagai Manajer SDM PT PLN Unit Induk Pembangunan (UIP) Sumatera Bagian Utara, menawarkan enam inisiatif dalam membangun SDM yang bisa mendukung bisnis perusahaan pelat merah ini.

Inisiatif pertama, mendefinisikan career path sebagai sebuah skema yang menggambarkan sequence pekerjaan secara spesifik. Menurut Zaki, jenjang karier perlu dibuat dengan analisis kemiripan proses, kompleksitas, dan wewenang jabatan yang membantu perusahaan dan individu untuk terus berkembang.

Untuk itu, proses bisnis harus dipetakan terlebih dahulu dan dibedakan tiap bidang. Dengan begitu, memungkinkan karyawan di satu bidang untuk be-rotasi di satu level atau ke level lebih tinggi berdasarkan kedekatan proses bisnis tersebut dan kompleksitas pekerjaan. “Dengan cara ini, pengalaman kerja sebelumnya dapat menunjang pekerjaan atau jenjang selanjutnya,” kata profesional yang sudah dua kali menjadi finalis di ajang Indonesia Future HR Leaders ini.

Inisiatif kedua, menciptakan learning path secara spesifik. Menurutnya, tersedianya learning path akan membuat karyawan sebagai peserta didik merasa seperti menjalani jalur dengan serangkaian tujuan yang sudah ditetapkan sebelumnya.

Inisiatif ketiga, meningkatkan motivasi belajar dengan mengoptimalkan penggunaan virtual reality dalam corporate learning. Ia meyakini, penggunaan VR pada beberapa topik pembelajaran akan memudahkan karyawan memahami dengan lebih baik, karena melibatkan kerja visual, auditory, dan kinestetik. “Cara ini juga bisa menekan biaya pembelajaran, terutama yang lokasinya berjauhan,” kata Zaki yang telah meraih prestasi sebagai Karyawan Teladan di PLN UIP Sumbagut.

Inisiatif keempat, gagasan untuk menerapkan artificial intelligence (AI) pada seleksi talenta. Ia berpendapat, untuk menjalaninya, Divisi HR memang harus tahu secara terperinci bagaimana riwayat penugasan, kebutuhan jabatan, uji due dilligence, hasil assesment potensi, serta penilaian kinerja dan kompetensi individu. Juga, diperhitungkan bagaimana past project dan hasil tracking aktivitas media sosial sang talenta itu.

Dari hasil pemrosesan yang menggunakan pendekatan teknologi akan keluar daftar kandidat talenta dengan skor tertinggi beserta persentasi atau prediksi kalkulasi kegagalan dan kesuksesan kandidat tersebut. “Saya mendorong AI digunakan dalam proses pemilihan talenta untuk menduduki jabatan strategis dalam korporasi,” kata Zaki.

Inisiatif kelima, reformasi struktur organisasi menjadi organisasi yang fleksibel. Menurutnya, hal ini akan menciptakan struktur organisasi yang gesit, menciptakan kemampuan organisasi untuk mengadopsi dengan cepat dan fleksibel dengan cara yang lebih efisien. Ia menilai organisasi perusahaan akan menjadi dinamis dan stabil pada saat yang bersamaan.

Inisiatif keenam yang ditawarkannya adalah membentuk Alfa Division. Ini divisi khusus yang bertanggung jawab di bawah direktur utama, dengan peran dapat merespons cepat perubahan, baik internal maupun eksternal. Anggota permanen divisi ini adalah programmer dan data analyst. Sementara anggota temporernya adalah para subject matter expert di korporasi.

Menurut Zaki, divisi yang stand-alone ini fokus dalam penerapan teknologi dan strategi baru melalui akuisisi data, monitoring, dan evaluasi yang dapat memengaruhi bisnis perusahaan. Juga, bertanggung jawab memilih teknologi yang akan diadaptasi dan diimplementasikan, serta menganalisis pasar, kompetitor, dan urusan bisnis lain.

“Meski divisi ini secara khusus belum ada di level korporasi PLN, saya pikir ini dibutuhkan di industri apa pun, terlebih di masa VUCA ini, ” kata pemegang gelar MM dari Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara ini. (*)

Herning Banirestu & Jeihan Kahfi Barlian

www.swa.co.id