Mubadala Energy dimiliki sepenuhnya oleh Mubadala Investment Company, sebagai perusahaan sovereign investor Pemerintah Abu Dhabi. Perusahaan energi multinasional ini fokus pada perluasan di seluruh rantai nilai bisnis gas dan berkiprah di sektor energi baru dengan memainkan peran dalam proses transisi energi.

Dalam menetapkan strategi bisnis, Mubadala Energy berpedoman pada lima pilar utama. Yakni, energi rendah karbon dan energi transisi; redefinisi untuk gas; energi dan platform baru; kemampuan, kapasitas, dan komposisi; serta komitmen untuk kontribusi sosial dan penggerak ESG (environment , social, governance).

Mubadala Energy hingga saat ini mengelola sejumlah aset dan area operasi yang berada di 11 negara. Fokus layanannya ada di Timur Tengah, Afrika Utara, Rusia, dan Asia Tenggara. Di Indonesia, perusahaan ini mengelola Ruby Field, yang memiliki pasokan gas untuk pasar domestik sejak 2013. Mubadala juga merupakan operator blok eksplorasi Sebuku Barat, Andaman I, dan Andaman Selatan; serta mitra di Andaman II.

Dalam pengelolaan SDM, Mubadala Energy telah membangun Human Capital Blueprint. Visi SDM-nya adalah “mengembangkan orang yang tepat untuk pertumbuhan organisasi”. Program pengembangan SDM-nya memperoleh arahan dari kantor pusat dengan memberikan keleluasaan bagi kantor cabang tempat Mubadala berada untuk melakukan penyesuaian.

Menurut Ahmad Arsyad Rinaldi, Learning & Development Coordinator Mubadala Energy Indonesia, cara perusahaannya mengembangkan kepemimpinan bagi karyawan adalah dengan mengombinasikan Individual Development Program, talent review, global training, dan program lainnya, yang didukung dengan HR Information System untuk menjalankan action plan. Mubadala Energy juga menggunakan metode coaching sebagai proses yang memungkinkan pembelajaran dan pengembangan kinerja; serta metode mentoring untuk meraih pertumbuhan karier, mendapatkan kepercayaan diri, dan meningkatkan keterampilan interpersonal.

“Kami percaya bahwa leader yang terlatih dan kompeten sebagai coach atau mentor dapat berkontribusi secara aktif untuk mengeluarkan potensi para talent.”

Ahmad Arsyad Rinaldi, Learning & Development Coordinator Mubadala Energy Indonesia

Untuk meningkatkan budaya coaching & mentoring yang dijalankan sejak 2018 di dalam organisasi, pada 2021 Mubadala Energy membekali para top leader-nya dengan kompetensi untuk menjadi coach atau mentor yang kompeten. “Kami percaya bahwa leader yang terlatih dan kompeten sebagai coach atau mentor dapat berkontribusi secara aktif untuk mengeluarkan potensi para talent,” kata Rinaldi.

Sebagai program lanjutan, pada 2022 para coachee dan mentee juga dilengkapi program serupa. Mubadala Energy pun membekali para pemimpin untuk meningkatkan kompetensi leadership mereka dengan mengikutkan mereka dalam kursus-kursus kepemimpinan di Harvard Business School, INSEAD, dan Saïd Business School.

Mubadala Energy juga punya program khusus untuk para insinyur muda, yakni Young Engineering Development Program. Perusahaan ini memberikan kesempatan kepada mereka untuk mengembangkan pengetahuan dan keterampilan di industri migas melalui program pengembangan satu tahun.

Sebagai gambaran hasilnya, berdasarkan talent mapping dan identifikasi suksesi, sebanyak 42% karyawan telah dipetakan sebagai high performer dalam organisasi. Angka ini menunjukkan peningkatan 13,5% dari tahun 2021. Lalu, dari 120 karyawan, 52% sudah dikategorikan sebagai Emergency Stand In, HiPo National, dan Ready Next (1-2 tahun). Dari sini juga sudah terpetakan adanya 24 talenta yang siap mengisi posisi kunci. (*)

Jeihan K. Barlian & Herning Banirestu

www.swa.co.id