Marina Budiman, Memadukan Agilitas Leadership, Visi, dan Loyalitas

Marina Budiman, Presiden Komisaris PT DCI Indonesia (DCI). (Dok. pribadi)
Marina Budiman, Presiden Komisaris PT DCI Indonesia (DCI). (Dok. pribadi)

Nama Marina Budiman makin meroket dalam dua tahun terakhir. Salah satu pemicunya, perusahaan yang didirikan bersama mitranya, PT DCI Indonesia Tbk., memiliki valuasi yang terus berkibar di bursa dengan nilai saham meroket.

Marina termasuk pemegang saham utama di perusahaan yang bisnisnya di bidang data center tersebut. Perempuan kelahiran 1961 yang lulusan S-1 Ekonomi dan Keuangan University of Toronto (Kanada) ini merupakan salah satu Co-Founder DCI bersama Otto Toto Sugiri, mitra bisnis yang dikenalnya sejak menjadi Account Officer Bank Bali.

Kini DCI sudah berkembang menjadi penyedia layanan data center terbesar di Indonesia. Perusahaan yang didirikan tahun 2011 ini terus tumbuh dan menambah pusat-pusat data center baru seiring dengan kebutuhan penyimpanan data yang makin berkembang di kalangan korporasi.

Jangan heran, kinerja keuangan DCI pun terus tumbuh positif, setidaknya bila dilihat dalam dua tahun terakhir. “Penjualan 2022 meningkat 20%, sedangkan laba bersih setelah pajak meningkat 41% dibandingkan dengan 2021. Tahun 2021, penjualan juga meningkat 15% dibanding tahun sebelumnya dan laba bersih setelah pajak meningkat 43%,” kata wanita yang juga menjadi salah satu pendiri PT Indonet ini.

Diakui Marina, lingkungan makro DCI memang terus berkembang walaupun di satu sisi hal tersebut juga menjadi tantangan yang harus dihadapi. Akselerasi digital yang terjadi secara masif mendorong permintaan layanan infrastruktur digital, termasuk kebutuhan data center.

Namun, di lain pihak, ada pula gangguan dari sisi supply chain global pada saat pandemi Covid-19 dan juga sebagai dampak perang Ukraina-Rusia. Gangguan rantai pasok bahan bakar secara global menyebabkan inflasi, peningkatan suku bunga, dan melambatnya pertumbuhan ekonomi dunia yang berpengaruh terhadap pelanggan dan mitra DCI.

Namun, sebagai leader, tentu saja Marina tak bisa panik dengan situasi yang ada. Dari sisi leadership, dia berusaha mengajak timnya untuk mencari celah dan inovasi agar selalu tumbuh dan menjadi yang terdepan di pasar, dengan memberikan yang terbaik untuk pelanggan, dalam kondisi bagaimanapun.

Salah satu terobosannya, mengembangkan DCI Platform sehingga mampu menyediakan pusat data di beberapa lokasi dengan kualitas layanan yang sama. “Dengan adanya DCI Platform, perusahaan memberikan kemudahan bagi pelanggan yang membutuhkan lebih dari satu zona pusat data,” katanya.

DCI pun berinovasi dengan mengembangkan layanan-layanan baru, seperti Total Solusi Infrastruktur (pusat data & konektivitas) yang memberikan efisiensi biaya kepada pelanggan. Juga tengah berinvestasi pada otomasi yang menggunakan kecerdasan buatan (AI) serta mengembangkan sumber-sumber revenue baru untuk memperkuat fondasi kinerja perusahaan.

Dari sisi internal, kekompakan karyawan dan tim terus dia jaga. “Semua strategi kami komunikasikan secara terbuka ke seluruh karyawan. Tujuannya, agar seluruh karyawan mempunyai rasa memiliki atas strategi, visi, dan misi tersebut sehingga eksekusi akan lebih cepat,” katanya. Lalu, pihaknya pun rutin memberikan grooming karyawan dari bawah dengan memberikan berbagai pelatihan yang dibutuhkan.

Di internal DCI juga dilakukan digitalisasi proses kerja untuk membantu kerja karyawan dengan memperbanyak otomasi. Selain mengurangi human error, teknisi di pusat data tidak perlu satu per satu melakukan pengecekan mekanis dan elektris di area pusat data. Teknisi cukup memonitor melalui dashboard yang telah dikembangkan. “Dengan adanya otomasi di seluruh divisi, karyawan menjadi lebih produktif dan dapat bekerja lebih cepat,” katanya.

Otomasi pun dilakukan dalam hubungan dengan pelanggan, dengan menyediakan web portal dan aplikasi khusus. Ini untuk memudahkan komunikasi dengan pelanggan yang membutuhkan pelayanan.

Yang pasti, DCI memang memiliki kinerja bagus sepanjang 2022. Kini DCI Platform sudah punya kapasitas total 64 MW, atau 48% dari total pangsa pasar pusat data di Indonesia (sumber: Structure Research 2022).

Saat ini DCI melayani delapan cloud service provider tingkat dunia, delapan perusahaan e-commerce terbesar di Indonesia dan Asia Tenggara, lebih dari 50 perusahaan telekomunikasi, serta lebih dari 250 perusahaan finansial & perusahaan enterprise lainnya. Yang juga menarik, tidak pernah terjadi downtime sejak DCI beroperasi tahun 2013.

Dari sisi kinerja keuangan 2022, pendapatan DCI mencapai Rp 1,04 triliun, meningkat 20% YoY. Lalu, EBITDA mencapai Rp 702,8 miliar, meningkat 24% YoY, dengan EBITDA Margin 67% dan laba bersih Rp 367 miliar.

Tak mengherankan, tahun 2022 DCI kembali mendapat award dari lembaga internasional, seperti Best Practice Data Center 2022 dari Frost & Sullivan dan Top Digital Infrastructure Solution Provider 2022 dari APAC CIO Outlook. Visi, loyalitas, dan agilitas leadership Marina dalam memimpin DCI hingga tumbuh sebesar sekarang tentu saja bisa menjadi inspirasi kalangan leader bisnis wanita dalam berkarier dan mengembangkan usaha. (*)

Sudarmadi & Vina Anggita

www.swa.co.id

# Tag