Covid 19

Inovasi Mobile Lab BSL-2 Varian Bus Optimalkan Testing Covid-19

BPPT menghadirkan Mobile Laboratory Bio Safety Level dua (BSL-2) tipe bus. (dok. BPPT)

Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) meluncurkan mobile laboratory Bio Safety Level-2 (BSL-2) varian bus. Peluncuran ini pun langsung dirangkai dengan kegiatan Roadshow mobile lab BSL-2 ke Yogyakarta, Bali, dan Jombang.

Laboratorium bergerak yang dibangun diatas kendaraan bus ini, merupakan sebuah solusi untuk mengoptimalkan langkah pemerintah, dalam melakukan testing, tracing, detecting, dan treatment.

Usai seremoni pengoperasian mobile lab BSL-2 di Rumah Dinas Gubernur Jaya Sabha Bali, untuk selanjutnya dioperasikan di bandara sampai tanggal 24 Desember. Kepala BPPT Hammam Riza mengatakan, dengan inovasi mobile lab BSL-2 varian bus maka upaya penanganan Covid-19 khususnya di daerah yang minim lab uji dan pelosok dapat dijangkau.

“Sesuai dengan konsepnya yang mobile, lab BSL-2 yang dibangun di atas bus ini, menjadi sebuah solusi. Mobile Lab BSL-2 varian bus, tentu lebih mudah menjangkau berbagai wilayah, untuk mendukung pelaksanaan tes swab Covid-19 yang lebih optimal,” kata Hammam dalam gelaran roadshow mobile lab BSL-2 varian bus di Denpasar, Bali, (22/12).

Roadshow inipun imbuhnya, menjadi bukti kehandalan mobile lab BSL-2 varian bus dalam menjangkau berbagai wilayah. Sebelumnya, roadshow ini dimulai dari Jakarta, tiba di Kota Yogyakarta pekan lalu, dan berlanjut di Bali, hingga pekan depan direncanakan menuju ke Kota Jombang, lalu kembali lagi ke Jakarta.

“Selama roadshow, mobile lab BSL-2 varian bus ini juga sekaligus melakukan pemeriksaan Covid-19, di kota-kota tujuan. Dengan dilengkapi peralatan yang sesuai standar WHO, mobile lab ini mampu melakukan tes hingga 500 sampel per hari,” ungkapnya.

Perlu diketahui gelaran roadshow ini, merupakan ajang edukasi dan informasi kepada masyarakat luas tentang pentingnya keberadaan fasilitas mobile lab BSL-2 untuk penguatan penanganan pandemi Covid-19, di berbagai wilayah.

“Kami harap sesuai arahan Menristek,Mobile lab BSL2 varian bus ini dapat diperbanyak di berbagai wilayah. Khususnya yang tinggi angka terdampak pandemi Covid-19, dan di daerah yang tidak memiliki lab uji,” tuturnya.

Lebih lanjut Hammam merinci, mobile lab BSL2 varian bus ini dikembangkan dengan beberapa pertimbangan dan perbaikan. Selain itu, dilakukan penyempurnaan layout peralatan untuk meningkatkan akurasi data dan keamanan pengujian, serta sistem mekanik touchless pada pintu agar dapat buka tutup otomatis, untuk menghindari kontaminasi.

BPPT pun sejak Maret lalu telah mengembangkan 3 versi mobile BSL-2, yaitu tipe kontainer, tipe kontainer/trailer, dan tipe bus. Tipe kontainer ini menjadi bagian dari inovasi TFRIC-19 yang diresmikan oleh Presiden Joko Widodo dan telah dioperasikan di RS TNI-AD Ridwan Meuraksa sejak 16 Juni 2020 hingga saat ini. Kedua, mobile BSL-2 tipe kontainer plus trailer. Tipe ini memiliki desain yang sama dengan tipe pertama, namun ditambahkan fasilitas trailer. Saat ini pun masih digunakan oleh RS Pertamina Plaju Palembang, atas permintaan dan kerja sama dengan Yayasan BUMN, dan di RS TNI Putri Hijau di Medan, atas dukungan pendanaan dari Kemristek/BRIN.

Hammam lantas berharap, bahwa mobile lab BSL-2 varian bus ini bisa menjadi model dan pilihan laboratorium bergerak yang dapat diperbanyak. “Inovasi mobile lab BSL-2 penting untuk ditempatkan pada beberapa lokasi atau daerah yang membutuhkan, apalagi dalam rangka meningkatkan kapasitas pemeriksaan Covid-19 di berbagai daerah,” paparnya.

Editor : Eva Martha Rahayu

www.swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved