Istilah sandwich generation menggambarkan keadaan individu atau masyarakat yang terjepit oleh kebutuhan orang terdekat yang harus kita tanggungi secara finansial, bukan hanya diri sendiri.

Mengapa fenomena ini bisa terjadi?

Adanya harapan dari generasi sebelumnya yang sudah secara turun temurun menjadi salah satu alasannya. Istilah terkenal ‘banyak anak, banyak rezeki’ misalnya. Orang tua seakan berinvestasi pada anaknya dengan harapan dapat membiayai kehidupan orang tuanya setelah bekerja atau di masa pensiun. Sehingga orang tua tidak menyiapkan kebutuhannya di masa tua.

Faktanya, tidak ada yang tahu apa yang akan terjadi di masa depan. Maka dari itu, orangtua tidak bisa hanya pada bisa selalu bersandar pada anaknya, begitupun kita tidak seharusnya menyulitkan kehidupan generasi selanjutnya yang jika diwariskan, besar kemungkinan akan terus turun temurun.

Untuk mengurangi beban yang ada dengan tujuan memutus mata rantai generasi sandwich ini secara perlahan, berikut tips yang dibagikan Maryadi Santana, CFP®, QWP®, selaku perencana keuangan Finansialku.com:

Memperhatikan pemasukan dan pengeluaran sangatlah penting. Terutama dalam membagikan jumlah biaya tanggungan keluarga. Hitung kembali berapa biaya yang dibutuhkan, kemudian pertimbangkan dengan jumlah penghasilan yang masuk.

Pastikan pengeluaran tidak membebani diri sendiri yang bisa mempengaruhi kinerja kerja diri dalam memperoleh penghasilan. Komunikasi dengan keluarga adalah solusi yang tepat. Keterbukaan jumlah penghasilan dan jumlah porsi yang dibagikan secara detail mungkin bisa menjadi cara agar kehidupan lebih sejahtera.

Dana darurat menjadi bagian penting untuk setiap individu. Sisihkan sebagian dari penghasilan untuk digunakan apabila terjadi hal-hal yang tidak bisa dihindari. Dana darurat bisa membantu kondisi tersebut tanpa merubah kembali cash flow yang sudah diatur sedemikian rupa.

Proteksi menjadi salah satu cara individu untuk dapat melindungi keluarga sekaligus diri sendiri saat berada dalam kondisi yang menyulitkan. Terutama bagi seseorang yang menjadi satu-satunya pencari nafkah di keluarga. Di mana, tidak ada yang tahu apa yang akan terjadi di masa depan.

Selama masih muda dan sanggup bekerja, kita bisa memikirkan cara bagaimana mengembangkan keuangan bekerja lebih besar atau menambah penghasilan untuk dapat membantu memenuhi kebutuhan diri sendiri dan keluarga di masa sekarang, juga di masa depan.

Untuk memutus mata rantai generasi sandwich, kita bisa mempersiapkan dana pensiun untuk diri kita sendiri agar tidak menyulitkan generasi selanjutnya. Dengan begitu penting bagi kita untuk memberitahu generasi selanjutnya akan pentingnya mempersiapkan masa tua nanti.

Dengan segera mengelola keuangan sebaik mungkin, secara perlahan kita bisa memutus mata rantai generasi sandwich. Baik kehidupan sekarang, masa depan, bahkan untuk kesejahteraan generasi selanjutnya. (Thika Widi Butar Butar)

Artikel ini diproduksi oleh tim finansialku.com untuk swa.co.id