Trends

TPV Bukalapak Selama Kuartal Kedua 2022 Tumbuh 24%

TPV Bukalapak Selama Kuartal Kedua 2022 Tumbuh 24%
Mitra Bukalapak yang berkontribusi signifikan pada total processing value Bukalapak (Foto: Bukalapak)

PT Bukalapak.com Tbk mengumumkan kinerja keuangan untuk kuartal kedua yang berakhir pada 30 Juni 2022. Total Processing Value (TPV) tumbuh sebesar 24% menjadi Rp 36,5 triliun dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

Pertumbuhan TPV Perseroan didukung oleh peningkatan jumlah transaksi sebesar 24% sepanjang 3 bulan kedua di tahun 2022 (2Q22) dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya (2Q21). Sebanyak 75% TPV Bukalapak berasal dari luar daerah tier 1 di Indonesia, di mana penetrasi all-commerce dan tren digitalisasi warung serta toko ritel tradisional terus menunjukan pertumbuhan yang kuat.

Mitra Bukalapak merupakan penggerak utama pertumbuhan perusahaan ini, di mana TPV Mitra pada kuartal 2 tahun 2022 bertambah sebesar 25% menjadi Rp 17,7 triliun dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya dan pada semester I 2022 tumbuh sebesar 46% menjadi Rp 35,0 triliun dari periode yang sama pada tahun lalu. Pertumbuhan Mitra ini didukung oleh berkembangnya variasi produk dan jasa yang ditawarkan oleh Bukalapak kepada para Mitra. Pada akhir bulan Juni 2022, jumlah Mitra yang telah terdaftar mencapai 14,2 juta, meningkat dari 11,8 juta pada akhir Desember 2021.

Sementara itu, pendapatan Bukalapak pada kuartal 2 tahun 2022 tumbuh sebesar 105% menjadi Rp 903 miliar dari periode yang sama tahun sebelumnya, sementara pendapatan pada semester 1 tahun 2022 meningkat sebesar 96% menjadi Rp 1.691 miliar. Kemudian, pendapatan Mitra pada kuartal 2 tahun 2022 meningkat sebesar 242% menjadi Rp 498 miliar, sedangkan pendapatan di semester pertam tumbuh sebesar 235% menjadi Rp 970 miliar. Kontribusi Mitra Bukalapak terhadap pendapatan Perseroan menunjukkan peningkatan dari 33% pada kuarta 2 tahun 2021menjadi 55% pada kuartal 2 tahun 2022.

Perseroan memiliki komitmen untuk fokus pada strategi agar dapat mencapai pertumbuhan yang kuat dan berkelanjutan, diiringi dengan pengelolaan beban yang baik. Pada paruh pertama 2022, rasio beban umum dan administrasi (tidak termasuk kompensasi berbasis saham) terhadap TPV membaik menjadi 1,0% dibandingkan dengan 1,2% pada periode yang sama di tahun sebelumnya.

Margin kontribusi Bukalapak, yang dihitung sebagai laba kotor dikurangi beban penjualan dan pemasaran terhadap TPV, menunjukkan peningkatan dari -0,2% pada semester 1 tahun 2021 menjadi -0,1% terhadap TPV di semester 1 tahun 2022. Margin kontribusi Marketplace Bukalapak terhadap TPV Marketplace meningkat dari -0,1% menjadi 0,3% dalam kurun waktu tersebut, sedangkan margin kontribusi Mitra terhadap TPV Mitra membaik dari -0,5% -0,4% di 1H22.

Bukalapak membukukan adjusted Earning Before Interest, Taxes, Depreciation, and Amortization (adjusted EBITDA) sebesar -Rp 732 miliar pada semester 1 tahun ini, di mana rasio adjusted EBITDA terhadap TPV menunjukkan peningkatan dari -1,2% (semester 1 tahun 2021) menjadi -1,0% di semester 1 tahun 2022.

Bukalapak juga berhasil membukukan laba operasional sebesar Rp 8.606 miliar pada semester I 2022, atau mengalami peningkatan sebesar 1.209% dari rugi operasional sebesar Rp 776 miliar (semester 1 tahun 2021), terutama disebabkan oleh laba nilai investasi marked-to-market dari PT Allo Bank Tbk. Oleh karena itu, Bukalapak juga mencatat laba bersih sebesar Rp 8.590 miliar pada semester 1 tahun 2022, atau meningkat sebesar 1.220% dari rugi bersih sebesar Rp 767 miliar pada semester 1 tahun lalu. Meskipun Perseroan telah mencatat laba bersih, Bukalapak tetap memiliki fokus pada kinerja operasional Perseroan. Oleh karena itu, manajemen perusahaan ini tetap menggunakan adjusted EBITDA sebagai indikator kinerjanya. Dengan peningkatan efisiensi yang diiringi oleh pertumbuhan yang kuat, Bukalapak juga memiliki permodalan yang kuat dengan posisi kas perseroan sebesar Rp 20,0 triliun pada akhir bulan Juni 2022.


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved