Trends

5 Jurus Telkom Tingkatkan Profitabilitas dan Pertumbuhan Berkelanjutan

5 Jurus Telkom Tingkatkan Profitabilitas dan Pertumbuhan Berkelanjutan
Heri Supriadi, Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Telkom

Di tengah pandemi yang sudah mengalami penurunan yang cukup signifikan dan juga tantangan disrupsi teknologi, TelkomGroup terus menjaga pertumbuhan dan mempertahankan profitabilitas perusahaan. Untuk menggenjot competitive advantage demi sustainability growth dan mempertahankan posisi pemimpin di industri, Telkom mempercepat realisasi lima strategi utama perusahaan.

Pertama, dengan strategi Fixed & Mobile Convergence (FMC), di mana Telkom terus memperkuat penetrasi pasar, efisiensi biaya dan keunggulan operasi, seiring dengan upaya dalam meningkatkan pengalaman terbaik pelanggan. Kedua, strategi Infra Co yang merupakan inisiatif Perseroan untuk membuka potensi konsolidasi aset

infrastruktur yang dimiliki, mencakup infrastruktur jaringan akses optik dan tower.

Ketiga, pada strategi Data Center Co, Telkom melakukan proses konsolidasi aset dan peningkatan kapasitas bisnis data center. Keempat, inisiatif B2B IT Service yang diawali langkah transformasi baik secara internal maupun eksternal melalui kemitraan dan kolaborasi dengan perusahaan teknologi seperti Microsoft dan AWS. Dan, kelima, mengembangkan perusahaan digital atau DigiCo yang fokus pada segmen bisnis B2B dan B2C.

“Kami menjalankan strategi five bold moves sebagai upaya Perseroan mendapatkan potensi maksimal dari ketiga pilar bisnis yang dijalankan demi memaksimalkan peluang, meningkatkan daya saing dan value creation,” ungkap Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom), Heri Supriadi dalam paparannya pada Public Expose Live 2022 yang diselenggarakan secara daring, Jumat (16/9).

Telkom, menurut Heri, terus fokus pada 3 pilar utama bisnisnya, yakni mengukuhkan digital connectivity untuk maksimalisasi arus kas perusahaan; investasi pada digital platform dan pengembangan kapabilitas bisnis; dan selektif dalam investasi di digital services untuk menangkap peluang bisnis dan value creation.

Sepanjang paruh pertama tahun 2022, Telkom membukukan pendapatan konsolidasi sebesar Rp 72,0 triliun, atau tumbuh 3,6% dibanding periode yang sama tahun lalu. Telkom mencatat EBITDA (Laba sebelum Bunga, Pajak, Depresiasi, dan Amortisasi) dan laba bersih sebesar Rp39,4 triliun dan Rp13,3 triliun. Baik EBITDA maupun laba bersih tumbuh positif masing-masing sebesar 4,5% dan 6,9% YoY.

IndiHome dan Telkomsel Digital Business terus menjadi mesin pertumbuhan, dengan pencapaian masing-masing sebesar Rp 13,8 triliun atau tumbuh 7,4% YoY dan Rp 35,1 triliun atau tumbuh 5,2% YoY. Diversifikasi mesin pertumbuhan serta kolaborasi antara bisnis mobile dan fixed broadband menjadi wujud upaya untuk mendorong pertumbuhan kinerja dan profitabilitas. Kontribusi pendapatan dan laba bersih kedua bisnis tersebut terus bergerak menuju komposisi yang hampir sama besarnya.

Dari sisi operasional. Telkom terus mengembangkan infrastruktur, platform maupun layanan digitalnya untuk mendukung berbagai aktivitas di setiap segmen dan lapisan masyarakat. Sepanjang 171.654 km serat optik milik Telkom tergelar dengan jaringan akses yang menjangkau hingga 499 Ibukota Kabupaten Kota (IKK). Infrastruktur ini didukung pula dengan 2 satelit yang memiliki 109 transponder, 255.107 Base Transceiver Station Telkomsel dan 36.787 menara telekomunikasi. Selain itu, Telkom juga memiliki platform digital seperti 27 fasilitas data center di antaranya 22 domestik dan 5 luar negeri.

Melihat potensi pasar dan peluang ke depan, bisnis Telkom tetap menjanjikan di masa yang akan datang. Pertumbuhan industri bisnis digital life & smart platform, enterprise ICT, dan layanan broadband pada 2021 – 2025 mencapai persentase di atas 10%.

Terkait dengan proyeksi kinerja Telkom tahun buku 2022, Heri meyakinkan bahwa Telkom

mempertahankan dan terus berupaya menjadi market leader melalui pendapatan yang

bertumbuh di kisaran mid-single digit dengan tingkat profitabilitas EBITDA yang terjaga.

Secara berkelanjutan, Perseroan pun mencari upaya-upaya dalam peningkatan operational excellence dengan digitisasi, digitalisasi, proses bisnis yang ringkas, cepat dan agile serta didukung talenta unggulan. Telkom berupaya mengoptimalkan capital expenditure di sekitar 25% dari total pendapatan dengan penggunaan sebagian besar pada penguatan digital infrastruktur.


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved