Setelah sukses melantai di bursa saham sejak Juni lalu, PT Saraswanti Indoland Development, Tbk (SWID) semakin gesit mengembangkan bisnisnya. Di tengah ancaman krisis ekonomi tahun depan, SWID justru melaunching dua tower Arjuna-Bima di kawasan Mataram City, Sleman, DIY. “Kami yakin ekonomi Indonesia akan berjalan baik-baik saja, pembangunan apartemen ini bukti optimisme kami, “ kata Agung Cucun Setiawan, Direktur Pengembangan Bisnis dan sekretaris perusahaan SWID, saat memberi sambutan mengawali ground breaking (27/10)

Para direksi manajemen Saraswanti Group hadir dalam ground breaking tersebut. Mereka antara lain, Hari Hardono ( Dir. Utama Saraswanti Group), Yahya Taufik (Komisaris SWID),Roossusetyo (Komisaris Independen SWID) Bogat Agus Riyono ( Dir. Utama SWID), Gentina Ratna Octanti ( Dir. Keuangan SWID), Yohanes Indro Laksono ( Dir. Operasional SWID), Ratri Paramita (Dir. Pemasaran SWID) dan

Agung Cucun Setiawan (Dir. Pengembangan Bisnis & Sekretaris Perusahaan SWID).

Menurut Cucun, launching tower Arjuna-Bima tersebut sebagai bentuk komitmen SWID kepada stakeholders, terutama customer dan pemegang saham. “Ini bukti usaha keras kami di jajaran manajemen untuk menjaga keberlangsungan usaha yang lebih baik,” ujar Cucun.

Ternyata ada yang istimewa dengan kedua tower yang sedang dibangun tersebut. Tower ini dipastikan memiliki konsep yang berbeda dibandingkan dengan apartemen lain yang selama ini ada di Yogyakarta. Keunggulan kedua tower tersebut karena mengusung konsep “Apartemen Jaman Metaverse”. Ini konsep hunian yang memungkinkan penghuni bisa memililiki,mengelola dan mengantar unit apartemennya dalam satu genggaman smartphone.

Saat ini, metaverse menjadi topik yang ramai diperbincangkan sebagai konsep dunia digital di

masa depan. Sejak satu dekade terakhir kita sudah memasuki dunia virtual dan ke depan

perkembangannya akan semakin massif.

Tower Arjuna-Bima hadir dengan desain yang futuristik dan timeless, dilenggkapi dengan fasilitas smart door lock, STB/TV control, light control, smart cctv hingga virtual payment gateway. Fasilitas lain meliputi basement, gym, kolam renang, minimarket, ATM center, jasa penatu, coffee shop, coworking space, petugas keamanan 24 jam, dan area parkir luas.

Menurut Cucun, smart home system tersebut mengacu pada pengaturan rumah yang nyaman, di mana peralatan dan perangkat hunian dapat dikontrol secara otomatis dari mana saja dengan koneksi internet menggunakan perangkat seluler. Sistem tersebut dibuat agar pemilik hunian menjadi lebih mudah dan nyaman dalam mengatur apartemen dari manapun berada.

Dengan dibangunnya kedua tower tersebut, akan melengkapi kawasan Mataram City menjadi menjadi kawasan hunian berkelanjutan yang sejalan dengan tujuan smart city. Yang pasti kehadirannya juga akan melengkapi jumlah apartemen menjadi pendawa lima yang berdampingan dengan The Alana Yogyakarta Hotel (Tower Nakula), Mataram International Convention Center (MICC), serta dua tower apartemen lainnya (Sadewa dan Yudhistira).

Yang menarik, meski baru dalam tahap pembangunan, minat konsumen untuk membeli apartemen Arjuna-Bima sangat bagus. Menurut rencana, kedua tower tersebut menyediakan 658 unit. Dan sampai launching ini sudah terjual 200 unit.

Satu unit apartemen ditawarkan mulai dari Rp 650 juta. Selama promo khusus yang berakhir Oktober ini, ada program cashback senilai Rp 35 juta dan saham SWID senilai Rp 25 juta. “Alhamdulillah respon konsumen sangat bagus,” tutur Ratri Paramitra, Direktur Pemasaran SWID.

Menurut Ratri Paramitra, ada pergeseran konsumen dari sisi konsumen. Sebelumnya, konsumen didominasi orang luar Jogja, belakangan mulai banyak orang Jogja yang membeli apartemen. Bahkan ada beberapa konsumen yang kembali membeli unit baru dengan tujuan untuk investasi.