Entrepreneur Trends

Gebrakan Wong Solo Group Menggarap Pasar Global

Gebrakan Wong Solo Group Menggarap Pasar Global
Produk makanan merek MakanKu dari Wong Solo Group yang siap masuk pasar global

Bisnis kuliner yang dijalani Puspo Wardoyo sepertinya bakal kian moncer. Yang pasti naluri bisnis pemilik pemilik Wong Solo Group ini, terbukti tokcer. Mimpinya untuk membawa menu kuliner Nusantara ke pentas pasar dunia sudah di depan mata. Terobosannya menciptakan makanan instan ready to eat dengan brand MakanKU, ternyata mendapat respon pasar internasional yang cukup bagus.

Kabar teranyar yang disampaikan Puspo Wardoyo, PT.Halalan Thayiban Indonesia (HaTI), salah satu anak perusahaan Wong Solo Group yang memproduksi MakanKU, dinyatakan memenangkan tender pengadaan konsumsi untuk jamaah haji Indonesia di Arab Saudi. “Musim haji tahun 2023 besok kami dipercaya untuk memenuhi kebutuhan konsumsi jamahaan haji Indonesia, “ kata Puspo Wardoyo.

Konsumsi bagi jamaah haji itulah yang menjadi pintu masuk produk MakanKU bisa menembus pasar dunia. Ini terbukti dengan adanya beberapa pengusaha di luar negeri yang menyatakan serius siap bekerjasama untuk memasarkan produk MakanKU di pasar global. Dalam bulan Oktober ini, ada dua MOU (memorandum of understanding) yang telah ditandatangani antara HaTI dengan perusahaan di Arab Saudi dan Australia.

Khusus untuk memenuhi kebutuhan makanan jamaah haji dan umroh asal Indonesia, HaTI bekerjasama dengan perusahaan di Arab Saudi, 4J Company Ltd. Dalam kontrak tersebut PT. HaTI berkewajiban menyediakan produk MakanKU senilai US $ 10 juta setiap tahun. MOU yang ditandatangani pada 19 Oktober lalu itu, berlaku selama lima tahun. “Jadi total nilai kerjaasama ini lima puluh juta dolar Amerika,” ujar Puspo Wardoyo dengan nada semringah kepada SWA.

Kontrak kerjasama tersebut dilaksanakan setelah HaTI dinyatakan menang tender pengadaan konsumsi untuk jamaah haji Indonesia mulai musim haji 2023 yang akan datang. “MakanKU sementara ini masih kami produksi di Solo, kami harus bekerjasama dengan perusahaan yang ada di Saudi untuk menjadi mitra distribusi,” katanya.

Produk MakanKU ternyata juga menarik minat Joe Rahman, pengusaha asal Indonesia yang sukses dan bermukim di Australia. Pemilik perusahaan Berdi Australia PTY.LTD tersebut berminat mengedarkan MakanKU ke pasar international melalui jaringan diaspora Indonesia. Dalam kontrak kerjasama yang berlangsung 22 Oktober lalu, HaTI harus menyiapkan produk MakanKU senilai US $ 20 juta.

Sementara itu, pada Selasa (24/10) pabrik MakanKu yang berlokasi di Sukoharjo mendapat kunjungan langsung dari pengusaha Arab dan Mesir, Mr.Ahmed Kadry dan Adil Abdul Manif Makki yang mewakili PT Nakha Alia Katering Arab.”Alhamdulillah mereka cocok dengan rasa yang kami tawarkan dan senang melihat proses produksi yang modern dan higines,” ujar Puspo Wardoyo yang menerima langsung kunjungan tersebut.

Kedua pengusaha tersebut menawarkan kerjasama untuk memproduksi MakanKU di Mesir. Di negara jazirah Arab tersebut, produk MakanKU rencana untuk kebutuhan makanan bagi jamaah haji, tentara dan charity. “Kami sedang mematangkan konsep kerjasama yang saling menguntungkan,” ungkap Puspo Wardoyo.

Kehadiran Makanku merupakan solusi cerdas untuk mengatasi masalah konsumsi jamaah haji yang selama ini menjadi problem tersendiri. Untuk memenuhi kebutuhkan jamaah yang jumlahnya jutaan tentu bukan pekerjaan mudah. Pihak terkait dengan peyelenggaraan ibadah haji ternyata terus mencari solusi.

Tahun 2017 silam, ada pejabat dari Kementerian Agam RI yang datang ke resto Wong Solo yang ada Arab Saudi. Puspo Wardoyo bersama jajaran manajemen Wong Solo `grup bertemu dan diajak diskusi serius terkait dengan permasalahan kebutuhan konsumsi jamaah haji Indonesia.

Sebagai pebisnis kuliner yang berpengalaman, Puspo Wardoyo ditantang untuk mencari solusi mengatasi problematika tersebut. “Kami merasa tertantang untuk menyediakan makanan siap saji yang cepat dalam waktu singkat,” papar Puspo Wardoyo.

Puspo Wardoyo menggambarkan, setiap musim haji jumlah jamaah yang berkumpul bisa mencapai 2-3 juta orang. Mereka berkumpul dalam satu titik. Bisa dibayangkan manusia tumpah ruah hingga memenuhi jalan-jalan yang membuat akses lalu lintas tak bisa bergerak. Jangankan mobil, untuk akses jalan orang saja sangat susah.

Kondisi ruwet inilah yang membuat sulit pengiriman konsumsi ke jamaah haji. Yang sering terjadi makanan telat dikonsumsi sehingga menjadi basi. Untuk itu perlu segera dicarikan solusi produk makanan yang tahan bukan hanya tahan lama, tapi juga enak dan memenuhi selera jamaah.

Puspo Wardoyo, Pendiri dan Pemilik Wong Solo Group

Demi mendapat tantangan besar tersebut, Puspo Wardoyo dan timnya bekerja ekstra keras. Ia bersyukur memiliki tim riset dan pengembangan yang andal yang dikomandani Ir. Sugiri yang merupakan alumni teknik pengolahan hasil pertanian dari Universitas Gajah Mada, yang menguasai makanan dan teknologi.

Setelah melewati berbagai trial and error, akhirnya bisa diciptakan produk makanan instan readi to eat. Setelah dinyatakan sempurna dan memenuhi standar kualitas uji mutu, makanan kemasan tersebut diproduksi dengan brand Makanku. “Ini produk ready to eat pertama di Indonesia dan negara-negara muslim,” tutur Puspo Wardoyo.

Karena sudah yakin dengan konsumen yang siap menerima produknya, Puspo Wardoyo gerak cepat dengan membangun pabrik khusus untuk memproduksi MakanKU. Pabrik tersebut didesain khusus untuk memenuhi standar food HACCP HACCP (Hazard Analysis and Critical Control Points). Selain itu, produknya sudah mengantongi sertifikasi Halal MUI dan BPOM. “Kami memenuhi semua prosedur keamanan pangan,” ungkap Puspo Wardoyo.

Secara terpisah, Sugiri, yang menjadi direktur utama HaTI, menjelaskan bahwa produk MakanKU merupakan makanan instan yang dikemas sangat praktis dan higinis. Makanan ini hanya perlu dihangatkan tidak perlu dipanaskan menggunakan air panas. Tak perlu api kompor maupun listrik dn microwive.

Dalam setiap kemasan terdapat alat pemanas khusus (self heating pad). Pemanas tersebut terbuat dari alumunium particle, calcium oxide dan alkaline food particle. “Cukup diberi air dingin sekalipun, akan cepat mendidih sangat praktis sekali,” kata Sugiri kepada SWA.

Menurut Sugiri, self heating pad selama ini biasa digunakan untuk kebutuhan ransum militer Amerika Serikat. Namun alat tersebut merupakan buatan China. “Alhamdulillah kami menemukan produsen dan bisa import langsung,” ia mengungkapkan.

Masih menurut Sugiri, pihaknya merupakan satu-satunya produsen makanan instan di seluruh negara muslim. Oleh karena itu, ia merasa yakin produknya bisa diterima di negara muslim manapun. “Kami sudah menguasai teknologi dan punya menu makanan halal di seluruh dunia,” ungkap Sugiri.

Ditambah juga, bahwa potensi market MakanKU bukan hanya jamaah haji saja, tapi juga bisa digunakan untuk ransum tentara, charity untuk kegiatan sosial yang terkait dengan bencana alam maupun pengungsi akibat konflik sosial. Ceruk pasar yang cukup besar adalah muslim tourism. “Kalau kita berwisata ke negara yang kini ragukan ketersediaan makanan halal cukup berbekal MakanKU dijamin halalan thayiban,” Sugiri menambahkan.

Sejatinya, produk MakanKU memang sudah diproyeksikan untuk memenuhi kebutuhan jamaah haji Indonesia di Arab Saudi, untuk musim haji tahun 2020 lalu. Karena itulah, pihak perusahaan sudah memproduksinya dalam jumlah besar. “Kami sudah konsentrasi penuh untuk memenuhi kebutuhan haji Indonesia,tapi kami harus menerima kenyataan pahit karena muncul virus korona ” tandas Sugiri.

Genjot Penjualan lewat Kanal Online

Akibat virus korona yang menggila di seluruh dunia, ibadah haji yang menjadi tradisi tahunan terkena imbasnya. Setidaknya selama dua tahun, Indonesia tidak bisa memberangkatkan jamaah haji ke tanah suci. Secara bisnis, Wong Solo Group tentu juga rugi karena kehilangan potensi pendapatan yang lumayan besar dari jualan produk makanan tersebut.

Bagi Puspo Wardoyo, kenyataan pahit yang memang tidak bisa dihindari tersebut, tidak lantas membuatnya patah semangat. Ia justru all out untuk mempromosikan MakanKU dengan berbagai cara. Ia meyakini, produk MakanKU bakal menjadi kebutuhan bagi mereka yang memerlukan makanan cepat saji.

Momen pandemi tersebut, justru menjadi peluang untuk memperkuat penjualan lewat online. Ada akun resmi disiapkan antara lain www.makanku.co.id, Instagram @makankureadymeal dan YouTube Makanku ReadyMeal. Yang menarik banyak retailer yang mencari peluang usaha dengan belanja untuk dijual lagi lewat berbagai marketplace.

Untuk penjualan offline disediakan gerai khusus di Warung Makan New Norma Anti Covid yang ada di Jl. Slamet Riyadi, Solo. Di warung ini,selain belanja untuk dibawa pulang juga bisa dinikmati di tempat dengan banyak varian menu yang disiapkan khusus. “Saat ini kami sudah memiliki ratusan menu asli Indonesia maupun Asia, apapun ada” ucap Puspo Wardoyo.

Puspo Wardoyo ternyata mengincar pasar bisnis atau B2B (business to business) dan aktivitas sosial yang melibatkan banyak orang. Ia masuk ke kegiatan pelatihan di lingkungan militer, bahkan kegiatan proyek pembangunan swasta yang memiiki ratusan hingga ribuan pekerja. “Kami menawarkan konsumsi siap saji yang bisa dsediakan cepat dalam jumlah hingga ribuan porsi,” ujarnya.

Mobile Kitchen Wong Solo Group

Untuk meng-cover kegiatan tersebut, HaTI menyediakan mobil yang dilengkai dengan dapur umum MakanKU. Mobil ini memang dirancang khusus untuk semua kegiatan di segala kondisi. Mobile kitchen di dalamnya terdapat food steamer yang bisa memanaskan MakanKU sampai 500 porsi dalam waktu 15 menit. obil Dapur Umum MakanKu bertujuan untuk efektivitas berbagai kegiatan di segala kondisi. Selama ini, mobil tersebut dipakai untuk berbagai kegiatan TNI (Tentara Nasional Indonesia) dan juga dibawa ke beberapa proyek untuk melayani konsumsi pekerja. Bahkan sudah dibawa ke beberapa lokasi bencana alam, seperti banjir di Kalimantan belum lama ini.

Hail kerja keras Puspo Wardoyo, ternyata membuahkan hasil. Tahun 2021, pihaknya mendapatkan kontrak besar untuk memasok kebutuhan makanan untuk kegiatan Pekan Olahraga Nasional di Papua. Jumlah paket makanan tersebut mencapai 5 juta paket. Puspo Wardoyo mendapatkan order dari PT Pangansari Utama Food Resource (PUFR). Alasan PUFR memilih Wong Solo Group karena memiliki sumber daya dan produk-produk makanan yang bagus, sehat, berkualitas. Selain itu, juga karena kesamaan visi misi memajukan industri makanan di nasional maupun internasional.

Salah satu yang diperhatikan Puspo Wardoyo adalah menjaga kualitas MakanKU terus terjaga. Ia mulai dari penyediaan baku. Untuk bahan baku beras, ternyata ia mengolah sendiri dengan bahan beras organik. Untuk penyiapan bahan baku, Puspo `Wardoyo telah bersinergi dengan TaniHub, startup pertanian yang dijalankaan Ivan Arie Sustiawan. Kerjasama mereka meliputi jual beli bahan produksi, distribusi produk mentah maupun olahan, termasuk pengembangan usaha. Dari TaniHub, Puspo Wardoyo bakal mendapatkan jaminan pasokan bahan baku yang berkualitas. Selain itu, ada kemungkinan TaniHub juga akan memasarkan produk MakanKU lewat jaringan pasar yang mereka kuasai.

Sebagai info tambahan, apabila tahun depan Wong Solo Group benar-benar meraih kepercaayaan untuk memasok konsumsi untuk jamaah haji Indonesia ada nilai positif dari sisi ekonomi. Paling tidak bisa menghemat devisa negara. Selama ini, untuk anggaran konsumsi angkanya bisa mencapai lebih dari Rp 1 triliun rupiah. Ironisnya, yang menikmati justru negara-negara lain, seperti Taiwan, Thailand dan China. Merekalah yang selama menikmati hasil dengan mensuplai kebutuhan bahan pangan yang dikonsumsi jemaah haji Indonesia. Sementara perusahaan Indonesia hanya mengolahnya saja, dan yang kembali kembali masuk ke Indonesia hanya sekitar Rp 7 miliar.***


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved