Capital Market & Investment Trends

Waskita Karya Bukukan Nilai Kontrak Baru Rp13,18 Triliun

Waskita Karya Bukukan Nilai Kontrak Baru Rp13,18 Triliun
Gedung Waskita Karya Persero. Hingga Oktober 2022, PT Waskita Karya berhasil tingkatkan Nilai Kontrak Baru Rp13,38 triliun.

PT Waskita Karya berhasil Tbk.meningkatkan Nilai Kontrak Baru (NKB) dengan total Rp13,38 triliun sampai dengan Oktober 2022. Raihan ini meningkat 10,64% YoY (year on year) dibandingkan periode yang sama atau pada tahun 2021 sebesar Rp12,09 triliun.

Sumber penambahan NKB ini berasal dari projek pemerintah sebesar 68,19%, proyek Swasta sebesar 10,22%, Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) sebesar 9,57% dan pengembangan bisnis anak usaha perseroan sebesar 12,03%.

Jika berdasarkan segmentasi tipe proyek, NKB tersebut terdiri dari segmen konektivitas Infrastruktur sebesar 49,76%, gedung sebesar 18,98%, EPC sebesar 11,15%, Sumber Daya Air (SDA) sebesar 8,09% dan anak usaha 12,03%.

SVP Corporate Secretary Waskita Karya Novianto Ari Nugroho menjelaskan beberapa projek dengan kontribusi terbesar sampai dengan Oktober 2022 adalah Projek Gedung Sekretariat Presiden dan bangunan pendukung pada kawasan Istana Kepresidenan Ibu Kota Negara (IKN) dengan total nilai kontrak mencapai Rp1,35 triliun, pembangunan jaringan SPAM Regional Umbulan Provinsi Jawa Timur senilai Rp115 miliar.

“Sebelumnya Waskita juga telah memenangkan 2 tender projek IKN yaitu Projek Jalan Tol IKN Segmen Simpang Tempadung-Jembatan Pulau Balang senilai Rp990 miliar dan Pembangunan Jalan Kerja/Logistik IKN Paket Pembangunan Jalan Lingkar Sepaku Segmen 4 senilai Rp182 miliar,” paparnya, Senin (21/11).

Menurut Novianto Ari Nugroho, Waskita Karya terus berburu projek-projek strategis di dalam negeri, selain itu juga ekspansi bisnis ke luar negeri. “Bukan hanya sekedar mencari pengalaman, namun tujuannya untuk mencari profit,” ujar Novianto. Selain mengejar target kontrak baru, Perseroan juga melakukan strategic partnership untuk membantu perbaikan kinerja keuangan dan kinerja operasional.

Sebelumnya, pada diskusi panel di ajang SATU Festival yang digelar di Jakarta, Kamis (10/11/2022), Director of HCM & System Development Waskita Karya Mursyid mengatakan digitalisasi dijadikan sebagai salah satu pilar transformasi Waskita Karya, karena yakin bahwa digitalisasi akan meningkatkan produktivitas dan efisiensi. Dari aplikasi ERP dan dua aplikasi untuk line of business di awal tahun 2016, sampai dengan tahun kemarin, digitalisasi di Waskita Karya sudah menghasilkan total 26 aplikasi.

Digitalisasi pada proses bisnis Waskita Karya yang terbagi dalam empat tahap: Bidding/Marketing, Engineering, Procurement, dan Construction. Dalam proses bidding, Waskita Karya memiliki Winning War Room dengan memanfaatkan aplikasi WELCOME hasil pengembangan tim internal.

Aplikasi WELCOME memuat seluruh data tentang pasar, tender yang diikuti, dan status tender. Melalui Winning War Room ini, tim marketing dapat berkolaborasi dengan divisi divisi lain yang terkait proses tender untuk menyiapkan strateginya. Sebelum ini, koordinasi proses tender, termasuk proses bidding, berlangsung secara parsial.

“Setelah adanya Winning War Room ini, pengalaman kami, winning rate Waskita Karya naik, dari maksimal 20%, sekarang hampir menyentuh angka 30%. Jadi dari sepuluh tender yang kami ikuti, kami bisa menang tiga. Sementara dulu hanya satu atau dua tender saja” ungkap Mursyid.

Editor : Eva Martha Rahayu

Swa.co.id.


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved