Trends Economic Issues

Kementerian PUPR Alokasikan Anggaran Rp15,07 Triliun untuk Padat Karya 2023

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono (Foto: Dok KemenPUPR)

Program padat karya terus dilanjutkan pada tahun ini. Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengalokasikan anggaran untuk program padat karya tunai mencapai Rp15,07 triliun. Program tersebut berguna untuk jadi jaring pengaman dalam mengantisipasi melonjaknya pengangguran tahun 2023, mengingat kondisi ekonomi makro juga masih dalam tahapan pemulihan.

“Pada 2023 untuk membantu membuka lapangan pekerjaan dan menjaga daya beli masyarakat, Kementerian PUPR mengintesifkan program padat karya” ujar Menteri Basuki dalam Raker bersama Komisi V DPR RI, Selasa (17/01/2023).

Dia menargetkan keseluruhan penerima manfaat program padat karya tahun ini sebanyak 785 ribu orang. Rencana program padat karya pada tahun ini untuk bidang sumber daya air dialokasikan anggaran Rp 5 triliun dengan target menyerap 353 ribu tenaga kerja. Padat karya bidang perumahan dialokasikan anggaran sebesar Rp 3,18 triliun denga target menyerap 290 ribu tenaga kerja. Kemudian, padat karya bidang jalan dan jembatan dialokasikan anggaran sebesar Rp 4,78 triliun dengan target menyerap tenaga kerja 80 ribu orang. Sedangkan padat karya bidang pemukiman Rp 2,11 triliun dengan target penerima manfaat sebanyak 62 ribu orang.

“Program tersebut untuk membantu daya beli masyarakat dan membuka lapangan kerja, Kementerian PUPR mengintensifkan program padat karya melalui kegiatan padat karya,” kata Menteri Basuki.

Alokasi anggaran untuk program padat karya Kementerian PUPR pada tahun 2023 ini meningkat dari tahun sebelumnya yang dianggarkan Rp13,76 triliun dengan target serapan 668.764 tenaga kerja.

Hingga akhir Desember 2022 realisasi anggaran mencapai 91,33 persen dan menyerap 1.609.994 tenaga kerja atau lebih besar dari rencana serapan tenaga kerja tahun 2022.

Adapun program padat karya tunai meliputi kegiatan pembangunan infrastruktur berskala kecil atau pekerjaan sederhana yang tidak membutuhkan teknologi mencakup program percepatan peningkatan tata guna air irigasi (P3TGAI), operasi dan pemeliharaan (OP) irigasi, pengembangan Infrastruktur sosial dan ekonomi wilayah (PISEW), program penyediaan air minum berbasis masyarakat (Pamsimas), sanitasi berbasis masyarakat (Sanimas), pembangunan rumah swadaya untuk masyarakat berpenghasilan rendah, serta pemeliharaan rutin jalan

Program tersebut dilaksanakan melalui pembangunan infrastruktur yang melibatkan masyarakat atau warga setempat sebagai pelaku pembangunan, khususnya infrastruktur berskala kecil atau pekerjaan sederhana yang tidak membutuhkan teknologi.

Editor : Eva Martha Rahayu

Swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved