Trends Economic Issues

Transaksi Agen BRILink Capai Rp 1.297 Triliun, Bisa Jadi Peluang Pekerjaan

Agen BRILink catatkan transaksi fantastis hampir 1,3 kuadiliun atau tepatnya Rp 1.297 triliun selama setahun. (BRI)

Bank Rakyat Indonesia (BRI) aktif mendorong peran agen bank dalam meningkatkan akses keuangan di Indonesia. Hal tersebut tak lepas dari fakta bahwa saat ini agen bank menjadi salah satu instrumen penting dalam pemerataan akses masyarakat terhadap layanan keuangan formal, utamanya di daerah 3T (Terdepan, Terluar, dan Tertinggal).

Itulah sebabnya BRI berperan dalam meningkatkan financial inclusion melalui agen BRILink. Direktur Utama BRI Sunarso mengungkapkan bahwa hingga akhir Desember 2022 tercatat BRI memiliki agen BRILink sebanyak 627 ribu yang tersebar di seluruh Indonesia. “Tahun ini, kami menargetkan jumlah agen BRILink bertambah 25 ribu agen. Kenaikan itu untuk mendukung jumlah agen proyeksi hingga akhir 2023 yang tak kurang 650 ribu agen,” katanya.

Sunarso juga menambahkan bahwa saat ini para agen ini mampu mencatatkan transaksi finansial yang mencengangkan, dengan volume hampir mencapai Rp 1,3 kuadriliun atau tepatnya Rp 1.297 triliun. “Ini jadi angka yang fantastis di tengah proses akselerasi akses produk perbankan di masyarakat daerah, yang jadi fokus penetrasi BRI,” ucapnya.

Besarnya transaksi yang dilakukan secara semi-konvensional ini terjadi di tengah fokus proses bisnis BRI menuju digitalisasi. Kendati masyarakat di daerah juga masih banyak yang melakukan transaksi secara konvensional lewat BRILink.

“Transaksinya tidak main-main, kecenderungannya digital memang naik, tapi lewat agen BRILink setahun mencapai sekitar Rp 1,3 kuadriliun. Itu fakta dan realita, padahal agen BRILink adalah hybrid bank dengan bisnis proses yang digital,” katanya menguraikan.

Hybrid bank atau perpaduan pengembangan digitalisasi di perbankan sambil terus menyediakan layanan konvensional jadi strategi BRI. Mengingat, fokus BRI yang membidik sektor informal hingga usaha mikro melalui Holding Ultra Mikro.

Strategi ini dianggap Sunarso sebagai keberhasilan untuk meningkatkan akses masyarakat di daerah terhadap produk perbankan. Ke depannya, BRI dan BRI Group bisa membuka peluang baru bagi produk lainnya selain dari tabungan.

“Dibuat fully digital nggak laku, mungkin laku di kota besar, tapi karena masih ada (di daerah) yang gak paham digital. Makanya kita layani secara konvensional, tapi kalau konvensional aja, sekian tahun ganti generasi, BRI akan ketinggalan,” ucapnya. Maka, lanjut Sunarso, BRI mengembangkan hybrid bank, di mana digitalkan core, ekosistem dirangkai secara digital, dan digital proposition-nya diperkuat,” sambung Sunarso.

Sebelumnya, BRI dinobatkan sebagai perusahaan yang memiliki peran Change The World dalam kategori Inklusi Keuangan. Capaian ini tak lepas dari kontribusi Branchless Banking, agen BRILink yang mampu hadir memberikan layanan keuangan terdekat kepada masyarakat.

Penilaian dilakukan secara objektif dengan mempertimbangkan dampak sosial, hasil bisnis, inovasi, dan integrasi. Dalam daftar tersebut, BRI menjadi salah satu dari 30 perusahaan di Indonesia yang masuk dalam Fortune Indonesia Change the World tahun 2022 berkat keberadaan agen BRILink.

Editor : Eva Martha Rahayu

Swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved