Trends

AMSI Luncurkan E-Learning tentang 8 Jurus Mengelola Media Siber

Peluncuran e-Learning mengelola media siber oleh AMSI. (Ubaidillah/SWA)

Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) meluncurkan Microsite e-Learning Media For Sustainability atau pembelajaran secara daring manajemen dan pengelolaan untuk keberlanjutan media siber, (19/05/2023). E-learning diproduksi untuk meningkatkan pengetahuan pemimpin dan pengelola media lokal agar bisa adaptif dan bertumbuh secara berkelanjutan di tengah gelombang revolusi digital.

Ketua Umum AMSI Wenseslaus Manggut mengatakan, e-learning sebenarnya satu dari sekian banyak tools program besar AMSI bersama USAID dan Internews untuk menjawab tantangan dan masalah yang sekarang dihadapi perusahaan media. Di mana perkembangan teknologi dan perubahan konsumen sangatlah nyata.

“Dunia jalannya cepat sekali dan mereka tidak menunggu kami berdiskusi dulu mengenai strategi konten, harus jalan terus. Kami tidak pernah membayangkan ada ribuan orang yang live di Tiktok, berjualan di Tiktok, sekarang brand bisa menjual barangnya di platform dan itu live,” ujar Wens.

Menurut Wens, e-learning ini adalah satu dari sekian tools AMSI untuk memberi panduan dan pelatihan mendasar teman-teman mengelola media. “Itu adalah hasil mapping kami mengenai masalah yang sedang kami hadapi,” kata Wens, yang dalam e-learning menjadi mentor untuk topik lanskap media, tantangan ekosistem dan transformasi media.

Ketua Komisi Hukum dan Perundang-undangan Dewan Pers Arif Zulkifli yang membuka peresmian e-learning mengatakan, sebagai konstituen Dewan Pers, AMSI sangat aktif mengambil peran dalam ikut serta menjawab persoalan-persoalan media dan dunia digital. Termasuk dalam penyusunan draft Publisher Rights, sebuah regulasi penting untuk mendudukan platform dengan publisher secara lebih proporsional.

“Dewan Pers mengapresiasi baik langkah dan upaya aktif pengurus AMSI yang selama ini sangat aktif melibatkan diri dengan Dewan Pers. AMSI memiliki posisi yang sangat strategis dalam soal-soal media digital,” kata Arif Zulkifli.

Dalam kesempatan yang sama, Chief of Party Internews Indonesia, Eric Sasono yang hadir di acara juga menyambut antusias gagasan memproduksi e-Learning ini. Menurutnya, saat pertama melihat project media ini, terkejut ada elemen bisnis media di dalamnya. Ini sesuatu yang relatif baru di USAID. “Ternyata memang ada alasan kuat mengapa dana publik ini perlu digunakan untuk membantu bisnis media, karena media bekerja untuk menyuarakan kepentingan publik, ” kata Eric.

Direktur eksekutif AMSI yang juga penanggungjawab program e-learning, Adi Prasetya memaparkan, e-learning dibuat dengan delapan topik pembelajaran. Topik itu meliputi lanskap media dan tantangan ekosistem, pengembangan konten dan tim redaksi yang tangguh, pengembangan distribusi konten, pengembangan sumber revenue atau pemasaran iklan, pengelolaan sumber daya manusia dan organisasi perusahaan media, membangun brand dan merk media, dan optimalisasi IT untuk meningkatkan revenue dan trafik. E-learning bisa disimak dan diunduh di laman AMSI.

AMSI sudah 3 tahun bekerjasama dengan USAID dan Internews menggarap program independensi, kompetensi pemilik media, dan keberlanjutan bisnis media digital di Indonesia. Setiap tahun, digelar lebih dari 20 kali kelas pelatihan pengelolaan media, yang dirangkai dengan mentoring atau pendampingan, pemberian fellowship atau beasiswa, dan diakhiri dengan pemberian penghargaan atau award kepada media-media berprestasi.

“Ide bikin e-learning ini untuk mengabadikan bahan-bahan pelatihan dan pendampingan yang sudah kita lakukan dalam tiga tahun terakhir. Supaya tidak hilang file, terlupakan, dan bisa dimanfaatkan oleh anggota AMSI lebih luas diluar penerima beasiswa/fellowship, wartawan, tim sales, mahasiswa, dosen, dan siapa saja yang membutuhkan,” kata Adi Prast saat peluncuran berlangsung.

Editor : Eva Martha Rahayu

Swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved