Marketing Trends

Gandeng Penyanyi Andien, Aqua Ajak Pemuda Ciptakan Keberlanjutan

Peluncuran kampanye Aqua ajak pemuda ciptakan dampak keberlanjutan. (foto Ubaidillah/SWA)

Danone Aqua mengajak generasi muda untuk kritis sebelum mengonsumsi dengan memikirkan terlebih dahulu dampak atas produk yang mereka akan pilih (conscious consumption). Danone Aqua menyampaikan pesan kepada generasi muda bahwa dibalik sebuah produk, terdapat banyak sekali nilai-nilai yang penting untuk dipertimbangkan sehingga sangat penting untuk berpikir sebelum membeli atau mengkonsumsi sebuah produk.

Arif Mujahidin, Corporate Communications Director Danone Indonesia mengklaim Danone Aqua memiliki komitmen untuk membawa kesehatan dan kebaikan bagi banyak orang melalui produk Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) miliknya. Ia juga mengaku Aqua selalu berusaha menjaga keseimbangan antara keberlanjutan bisnis dengan kelestarian alam sesuai dengan visi perusahaan.

“Dalam kaitan itu pula, kami merasa perlu menanamkan budaya berpikir kritis dulu dalam berkonsumsi kepada generasi muda sebagai generasi penerus bangsa melalui kampanye sosial Pikirin Dulu. Apalagi hal ini sejalan dengan target pembangunan berkelanjutan (Sustainable Development Goals, nomor 12),” katanya.

Berdasarkan data yang dilansir dari Nielsen IQ, terdapat penambahan konsumen sebanyak 46% yang menginginkan sebuah merek dapat menciptakan perubahan berkelanjutan. Saat ini konsumen mempertimbangkan dampak suatu produk secara keseluruhan yang mana mereka menilai bahan-bahan, proses produksi, dan bahkan dampak suatu rantai pasokan terhadap planet ini sebelum mengonsumsi sesuatu, dari mulai makanan, minuman dan berbagai produk lainnya.

Andien selaku penyanyi dan Social & Environmental Advocates, mengatakan, sebagai konsumen, dirinya sekarang membeli sebuah barang bukan hanya tindakan ekonomi semata,tapi juga pertimbangan atas berbagai implikasinya mulai dari kesehatan, lingkungan, sosial, budaya, dan bahkan dari sisi psikologis. Dengan membeli produk sesuai kebutuhan, sebaiknya harus memikirkan mengenai bagaimana produk tersebut diproduksi termasuk pertimbangan terhadap praktik yang bertanggung jawab terhadap pekerja yang terlibat dan sumber daya alam yang digunakan.

“Lalu, memikirkan juga bagaimana limbah dari sebuah produk yang sudah tidak digunakan akan dapat mempengaruhi lingkungan tempat tinggal. Jadi, jika saya bisa menyimpulkan, pada dasarnya dalam membeli sesuatu, kita tidak hanya memikirkan benefit yang didapat dari produk tersebut, tapi juga memikirkan benefit dari hal baik yang dapat kita perbuat dengan menjaga lingkungan dan masyarakat,” katanya.

Pada kesempatan yang sama, Diana Felicia Suganda, Dokter Spesialis Gizi Klinik memaparkan bahwa dalam menentukan pilihan dari produk yang dikonsumsi, dari sisi kesehatan harus mempertimbangkan berbagai faktor, misalnya bagaimana sumber bahan bakunya dan bagaimana produk tersebut diproduksi sangat penting untuk dipertimbangkan. Terlebih karena kondisi ekosistem dan lingkungan disekitar pun tentunya akan berpengaruh bagi kesehatan.

“Misalnya, dalam memilih produk air mineral, faktor higienitas dalam proses pengolahannya akan sangat berpengaruh terhadap kualitas air mineral yang dihasilkan karena air mineral yang murni dan sehat dapat mempengaruhi kesehatan. Menjaga hidrasi dan nutrisi yang baik sangat penting untuk menjaga imunitas tubuh,” katanya.

Berdasarkan Angka Kebutuhan Gizi (AKG) yang telah ditentukan pemerintah dalam Peraturan Kementrian Kesehatan RI Nomor 75 tahun 2013, anak-anak wajib mengonsumsi air mineral 1900 ml/hari untuk kategori usia 7 sampai 9 tahun dan 1800 ml/hari untuk kategori usia 10 sampai 12 tahun. Jumlah kebutuhan tersebut akan dapat lengkap terpenuhi salah satunya dengan mengkonsumsi produk air mineral berkualitas.

Editor : Eva Martha Rahayu

Swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved