Management Trends

Komitmen Merdeka Copper Gold Jadi Perusahaan Berkelanjutan

PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) fokus mengembangkan bisnisnya secara berkelanjutan. Hal ini dibuktikan perusahaan mendapatkan peringkat ESG (Environmental, Social, and Governance) dengan rating A.

Sustainability Manager PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) Bachtiar Manurung mengungkapkan bahwa pihaknya telah mendapatkan peringkat ESG dengan Rating A yang diberikan oleh dua penyedia rating ESG yakni Sustainalytics dan MSCI (Morgan Stanley Capital International). “MDKA merupakan pemimpin baru untuk industri pertambangan di Indonesia dalam aspek ESG,” ujarnya.

Dia menyampaikan perusahaan dinilai paling unggul karena memiliki kebijakan dan tata kelola keberlanjutan yang kuat. Di tahun 2022, perusahaan mengeluarkan strategi sustainability yang terdiri dari enam pilar, yaitu lingkungan, kesehatan dan keselamatan, karyawan, komunitas, hak asasi manusia, serta tata kelola.

Dari sisi lingkungan perusahaan menerapkan praktik pengelolaan lingkungan yang efektif untuk memahami risiko lingkungan, melestarikan lingkungan, dan mencegah pencemaran. Dalam kesehatan dan keselamatan karyawan perusahaan menyediakan lingkungan kerja yang layak dan aman. Manajemen K3 yang diterapkan oleh Merdeka juga sudah mengacu pada Sistem Manajemen Keselamatan Pertambangan Mineral (SMKP Minerba) dan standar internasional ISO 45001:2018.

Titien Supeno, Direktur Merdeka Copper Gold juga menjelaskan dari sisi karyawan, perusahaan memberikan kesempatan yang sama kepada karyawan tanpa memandang memandang gender, suku, agama, ras, atau status sosial. Selain itu, Merdeka juga melakukan pengembangan berkelanjutan yang dialkukan pada area sekitar operasi tambang. Tak hanya, dari sisi pendidikan dan kesehatan, perusahaan juga membuat program untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar. “Di Pani, ada program rumah subsidi dimana dengan DP Rp 1 juta karyawan dan masyarakat sekitar bisa mendapatkan rumah,” ungkapnya.

Dari sisi bisnis, GM Corporate Communications Merdeka Copper Gold Tom Malik mengungkapkan bahwa perusahaan akan mengembangkan projek-projek jangka panjang. “Dari operasi-operasi jangka pendek akan beralih ke operasi-operasi jangka panjang,” tuturnya. Dia menjelaskan Tambang Tembaga Wetar akan mulai berhenti produksi pada 2024. Namun pihaknya akan memanfaatkan sisa penambangannya untuk menjadi produk baru yang memiliki nilai tinggi. “Oleh karenanya, perusahaan berencana untuk memperpanjang proyek sampai 10 tahun ke depan dengan pemanfaatan sisa tambang ini,” tuturnya.

Ke depan, Merdeka juga menargetkan projek Tembaga Tujuh Bukit, di Banyuwangi, Jawa Timur, dapat mulai beroperasi pada 2026 dengan luas Izin Usaha Pertambangan (IUP) Operasi 4.998 hektare. Nantinya, Tambang Tembaga Tujuh Bukit ini akan menjadi salah satu tambang terbesar di Indonesia.

Editor : Eva Martha Rahayu

Swa.co.id.


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved