Capital Market & Investment

Berbagai Alasan Investasi Kripto 2024 Diyakini Meningkat

Investasi kripto pada 2024 diyakini tumbuh.

Per November 2023, jumlah pelanggan aset kripto terdaftar mencapai 18,25 juta dengan pertumbuhan rata-rata pelanggan setiap bulan sebesar 437,9 ribu sejak Februari 2021. Nilai transaksi aset kripto di Indonesia mencapai Rp104,9 triliun pada Januari hingga Oktober 2023.

Meski nilai transaksi aset kripto menurun dibanding periode sebelumnya, tetapi pertumbuhan jumlah pelanggan aset kripto menunjukkan tingginya antusiasme masyarakat terhadap aset kripto. Saat ini Indonesia berada di peringkat ketujuh sebagai negara dengan jumlah investor aset kripto terbesar di dunia.

Kepala Biro Pembinaan dan Pengembangan Perdagangan Berjangka Komoditi Bappebti Tirta Karma Sanjaya memprediksi momen Bitcoin halving yang juga diproyeksi terjadi tahun depan (2024), akan mendorong peningkatan harga dan transaksi aset kripto, termasuk di Indonesia. “Dengan demikian, kami optimistis nilai transaksi ini akan kembali meningkat,” ucap Tirta.

Harga Bitcoin sebagai salah satu aset kripto terpopuler meningkat hingga 175% sejak Januari 2023. Ini menandakan besarnya potensi pertumbuhan aset kripto sebagai alternatif investasi masyarakat. Tahun 2024 mendatang juga diproyeksi semakin menarik bagi pasar kripto dengan adanya halving Bitcoin.

Senada dengan Tirta, Co-CEO Reku Jesse Choi dalam surat terbukanya Jumat (22/12/2023) kemarin mengaku optimistis investasi aset kripto tahun 2024 nanjak. Jesse memberikan dua alasan terkait optimisme ini, pertama adanya adopsi institusional yang signifikan (melalui BlackRock Bitcoin ETF yang akan datang) dan kedua regulasi yang semakin matang di seluruh dunia, termasuk di Indonesia.

Diketahui pada medio Juli 2023 lalu, BlackRock, perusahaan manajemen investasi terbesar di dunia secara resmi mengajukan aplikasi untuk Bitcoin ETF (Exchange-Traded Fund). Hal ini menandai langkah penting dalam pengadopsian mata uang digital oleh institusi besar, tetapi juga bisa membuka akses ke kekayaan sebesar US$30 triliun.

Blackrock serius untuk terus mengeksplorasi potensi besar Bitcoin sebagai aset investasi. ETF Bitcoin diprediksi segera mendapat persetujuan dalam waktu dekat dan saat tengah dalam tahap pembahasan.

Sementara di Indonesia regulasi mengenai investasi aset kripto juga semakin matang, ini ditandai dengan kehadiran lembaga pengawasan transaksi aset kripto oleh pemerintah melalui PT Bursa Komoditi Nusantara (CFX) atau Bursa Kripto. Bursa Kripto hadir untuk memberikan pengawasan dan pengamanan perdagangan untuk menyediakan perlindungan serta kenyamanan investor aset kripto.

Presiden Direktur PT Bursa Komoditi Nusantara (CFX), Subani mengatakan peran Bursa Kripto sejalan dengan semangat untuk mempercepat pertumbuhan industri dengan memprioritaskan keamanan investor. Dalam mekanismenya, perdagangan aset kripto tetap terjadi pada masing-masing pedagang, bursa berperan untuk mengawasi seluruh transaksi yang terjadi.

“Kami sebagai Self-Regulatory Organizations (SRO) yakni terdiri dari Bursa, Kliring, dan Depository. Kami akan memastikan seluruh operasional pedagang kripto berjalan sesuai regulasi yang berlaku,” jelas Subani dalam gelaran Crypto Outlook 2024, Jumat (16/12/2023) pekan lalu.

Saat ini, Subani mengatakan Bursa Kripto tengah dalam proses persetujuan Calon Pedagang Fisik Aset Kripto (CPFAK) ke Pedagang Fisik Aset Kripto (PFAK). Proses ini membutuhkan waktu karena terdapat 29 CPFAK dan 3 non CPFAK yang perlu melalui tahap yang sama.

“Sekarang prosesnya dalam tahap Cek Fisik para pedagang. Beberapa waktu lalu, CFX juga sudah berkunjung ke kantor Reku untuk melakukan cek fisik. Setelah proses ini selesai, kami akan segera menerbitkan PFAK bagi pedagang yang sudah memenuhi seluruh persyaratan,” ucap Subani.

Sebenarnya, Bursa Kripto secara resmi diluncurkan sejak akhir Juli 2023. Pendirian bursa kripto ditetapkan melalui Keputusan Kepala Bappebti Nomor 01/BAPPEBTI/SP-BBAK/07/2023 tertanggal 17 Juli 2023 tentang Persetujuan Sebagai Bursa Berjangka Aset Kripto kepada PT Bursa Komoditi Nusantara atau Commodity Future Exchange (CFX). Hingga saat ini proses persetujuan CPFAK terus berjalan dan tahun depan diharapkan terus memiliki kemajuan.

Sementara itu Jesse mengaku tahun 2023 sebagai tahun yang menantang secara makro ekonomi. Walau demikian, pihaknya senang dan bangga atas pencapaian selama 2023 yang berhasil mencatat peningkatan pasar hingga empat kali lipat, memantapkan posisi Reku sebagai tiga teratas platform jual-beli dan investasi kripto.

“Selain itu, kami juga bersyukur mendengar para pengguna Reku juga mengalami peningkatan pendapatan pasif dengan berinvestasi kripto di Reku, bahkan ada yang membiayai pendidikan dan kebutuhan rumah tangga mereka. Inilah yang membuat Reku bangga dengan apa yang kami lakukan,” ungkap Jesse.

Editor : Eva Martha Rahayu

Swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved