Bukan Spanduk, Tapi 1001 Bibit Mangrove: Cara Sambu Group Peringati Hari Buruh

Alih-alih turun ke jalan dengan tuntutan dan spanduk, ratusan pekerja PT Pulau Sambu di Guntung memilih jalan lain untuk merayakan Hari Buruh 1 Mei 2025. Mereka menanam mangrove.
Ya, 1001 bibit mangrove ditanam di atas lahan seluas 800 meter persegi di Parit 10, Desa Air Tawar, Kecamatan Kateman, Indragiri Hilir, Riau. Sebuah aksi yang damai, simbolis, dan bermakna: merayakan kerja lewat kolaborasi dan kepedulian lingkungan.
Di bawah koordinasi Sambu Group — yang juga menaungi PT Sumatera Timur Indonesia — aksi penanaman ini mengusung tema “Merajut Kebersamaan untuk Peningkatan Kesejahteraan Pekerja dan Produktivitas Nasional”. Tema yang tidak sekadar jadi slogan, melainkan tercermin nyata dalam sinergi pekerja, manajemen, dan pemerintah lokal.
Hadir dalam kegiatan itu antara lain Perwakilan Camat Kateman, Kapolsek Kateman Kompol Ermanto, Danramil Kateman, dan Kepala Desa Air Tawar. Mereka menyaksikan langsung lebih dari 300 pekerja yang bergabung menanam mangrove, tumbuhan yang dikenal ampuh melawan abrasi, menyerap karbon, sekaligus rumah bagi banyak biota laut.
Bagi Sambu Group, ini bukan sekadar aksi tahunan. Ini adalah bagian dari strategi jangka panjang dalam menerapkan prinsip ESG (Environment, Social, Governance). Dwianto Arif Wibowo, Corporate Communication Manager Sambu Group, menegaskan bahwa kegiatan ini menjadi bentuk nyata komitmen perusahaan terhadap keberlanjutan.
“Penanaman 1001 bibit mangrove ini menjadi simbol sinergi antara perusahaan, pekerja, dan pemerintah dalam mendukung tujuan pembangunan berkelanjutan,” ujarnya dalam keterangan tertulis (2/5/2025).
Apa yang dilakukan Sambu Group menjadi antitesis dari narasi lama tentang buruh dan majikan yang selalu berseberangan. Ketua Serikat Pekerja PT Pulau Sambu di Guntung, Deny Sianipar, menyebut hubungan industrial di lingkungan mereka sudah terjalin harmonis.
“Hari ini kami tidak melakukan aksi demo, melainkan aksi damai. Karena hubungan industrial di Sambu Group telah terbina dengan baik, dan ini menjadi kunci bagi upaya mencapai kesejahteraan bersama. Pekerja semakin sejahtera, perusahaan semakin maju,” kata Deny.
Keharmonisan itulah yang tampaknya ingin dijaga dan diwariskan dalam bentuk konkret: gotong royong menanam harapan hijau. Kompol Ermanto, SH, MH, Kapolsek Kateman, yang turut hadir dalam kegiatan tersebut, mengungkapkan apresiasinya.
“Kami salut kepada Sambu Group dan kolaborasinya dengan Serikat Pekerja. Sehingga tercipta kehidupan harmonis dan kondusif bagi iklim usaha yang baik. Semoga ini bisa menjadi inspirasi bagi perusahaan lainnya,” ujarnya.
Mangrove bukan hanya tanaman pesisir. Ia adalah pengingat bahwa lingkungan, kesejahteraan, dan relasi kerja adalah tiga pilar yang saling menopang. Menanam mangrove bisa berarti menanam masa depan—yang lebih hijau, lebih bersih, dan lebih manusiawi.
Dwianto menutup acara dengan refleksi yang layak menjadi pesan Hari Buruh 2025: “Hari ini selain berkegiatan melakukan pelestarian lingkungan, kami juga sekaligus melestarikan kolaborasi yang telah terjalin antara pekerja, perusahaan dan pemerintah," ujarnya.
"Semoga inisiatif ini bisa menjadi semangat bersama dalam menghadapi tantangan global yang semakin kompleks. Kerjasama erat antara pekerja, perusahaan dan pemerintah menjadi kunci bagi kemajuan industri. May Day is Collaboration Day! Selamat Hari Buruh 1 Mei 2025!” dia menambahkan. (*)