Financial Report

81,8% Pendapatan Tiphone Mobile Disokong Penjualan Voucher

Oleh Admin
81,8% Pendapatan Tiphone Mobile Disokong Penjualan Voucher

PT Tiphone Mobile Indonesia Tbk (TELE) berhasil membukukan laba bersih triwulan III tahun ini sebesar Rp 203,9 miliar, atau naik sebesar 47 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang mencapai Rp 138,6 miliar.

Kenaikan laba bersih ini dipicu oleh meningkatnya pendapatan bersih perseroan, di mana dalam sembilan bulan pertama tahun ini mencapai Rp 6,98 triliun, atau naik 25,3 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang mencapai Rp 5,57 triliun.

Produk-produk Ponsel Tiphone

Produk-produk Ponsel Tiphone

Kontribusi utama pendapatan perseroan tersebut masih disumbangkan dari penjualan voucher dan kartu perdana yang mencapai Rp 5,71 triliun, atau 81,8 persen dari total pendapatan. Sedangkan penjualan handset mencapai Rp 1,197 triliun. Kendati demikian, kontribusi pendapatan dari penjualan handset terhadap total pendapatan perseroan mengalami kenaikan signifikan dari hanya 6,2 persen pada triwulan III tahun lalu menjadi 17 persen pada tahun ini. Hal ini sejalan dengan beberapa upaya perseroan dalam meningkatkan jaringan distribusi smartphone dengan melakukan akuisisi beberapa distributor yang telah dilakukan pada tahun ini.

Direktur Utama PT Tiphone Mobile Indonesia Tbk, Tan Lie Pin, mengatakan, dalam sembilan bulan pertama tahun ini, perseroan masih mampu menjaga tren pertumbuhan pendapatan yang positif, baik dari voucher maupun handset.

Meskipun Average Revenue Per User (ARPU) untuk komunikasi suara cenderung menurun, namun peningkatan layanan data dari operator dan tren penggunaan ponsel pintar di masyarakat mengangkat penjualan perseroan. Berarti, langkah perseroan dalam melakukan akuisisi terhadap distributor ponsel pintar pada tahun ini mulai membuahkan hasil. Kontribusi pendapatan dari penjualan handset terus meningkat.

Perseroan menargetkan penjualan handset dapat memberikan kontribusi sampai 30 persen hingga akhir tahun ini. “Pada triwulan III tahun lalu, penjualan handset hanya mencapai Rp 346,8 miliar, sedangkan tahun ini melonjak 245 persen menjadi Rp 1,197 triliun, setelah kami memperluas jaringan distribusi handset melalui proses akuisisi,” tutur Tan Lie Pin.

Sebelumnya, perseroan mengambil alih PT Poin Multi Media Nusantara (PMMN), distributor Samsung yang berbasis di Bandung, Jawa Barat. Pada Juni 2013, perseroan juga telah mengakuisisi distributor iPhone, PT Mitra Telekomunikasi Selular (MTS). Terakhir, pada awal Oktober lalu, perseroan menyelesaikan proses akuisisi 99,99 persen saham PT Perdana Mulia Makmur (PMM), distributor resmi Samsung di Jabodetabek. Nilai transaksinya sebesar Rp 219,9 miliar.

Sementara itu, Corporate Secretary PT Tiphone Mobile Indonesia Tbk, Semuel Kurniawan, menuturkan, perseroan optimistis pada tahun ini mampu mempertahankan marjin laba usaha di atas 4 persen. Sedangkan marjin laba bersih berada di kisaran 3 persen.

Dan sampai dengan September 2013, aset perseroan mencapai Rp 2,84 triliun. Bila dibandingkan akhir tahun lalu, aset baru mencapai Rp 1,36 triliun. Sedangkan liabilitas perseroan mencapai Rp 1,54 triliun, naik tajam dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 250,87 miliar. Kenaikan ini disebabkan oleh adanya working capital loan dari anak perusahaan yang diakuisisi. Sampai dengan sembilan bulan pertama tahun ini, nilai ekuitas perseroan mencapai Rp 1,3 triliun. (EVA)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved