Management Strategy

UBM Bakal Gelar Food Ingredient Asia ke-3

UBM Bakal Gelar Food Ingredient Asia ke-3

Indonesia kembali akan menjadi tuan rumah pameran dagang Food Ingredient Asia (FI Asia), salah satu ajang pameran internasional yang diselenggarakan oleh UBM Asia pada tanggal 15-17 Oktober 2014 di Jakarta International Expo, Kemayoran-Jakarta. Ini merupakan pameran ke-3 kalinya UBM menyelenggarakan event FI Asia guna mempertahankan posisi eksklusifnya sebagai rute terpenting bagi pasar bahan makanan Asia Tenggara.

1255335547734

Seperti yang diketahui Fi Asia tumbuh 25% per tahun selama 4 tahun terakhir dan bertekad untuk berkontribusi dalam menggenjot industri makanan dan minuman di kawasan Asia Pasifik.

Sebagai negara dengan populasi tertinggi di ASEAN dan keempat di dunia, Indonesia telah menjadi pasar yang sedang berkembang untuk bahan makanan dengan pertumbuhan 41% untuk makanan olahan selama 5 tahun terakhir. Dalam industri makanan, Fi Asia dikenal sebagai referensi terpercaya dan platform jaringan bisnis diantara para pemasok industri dan internasional.

Rungphech Rose Chitanuwat, Direktur Pengembangan Usaha, UBM Asiamenyatakan bahwa, “Sebagai salah satu pasar konsumen terbesar di Asia untuk konsumsi makanan dan minuman, potensi makanan dan minuman Indonesia tetap kuat selama 20 tahun ke depan,”

Ia juga melihat potensi market Indonesia begitu besar karena dengan menghelat event tersebut, maka akan ada kesempatan komprehensif yang ditawarkan kepada para peserta pameran untuk membangun jaringan. Lebih dari itu ia juga bisa berbagi update terbaru dalam dalam industri tersebut serta untuk bertemu dengan para pembeli yang jumlahnya terus tumbuh dari daerah dan dari seluruh dunia.

Rencana penyelenggaraan tersebut dudukung oleh hasil positif dimana ketika pertama kali diselenggarakan pada tahun 2010, hingga yang terakhir di tahun 2012 telah mencatatkan pertumbuhan peserta sebesar 25%, dari semula 362 menjadi 564 peserta. Begitu pula dengan jumlah pengunjung, yang tumbuh dari 7.772 dari 47 negara menjadi 11.087 pengunjung dari 56 negara.

Soal kapasitas kunjungan, Rose mengaku akan menyiapkan venue yang lebih besar. “FI Asia 2014 terus memperluas ruangnya sehingga mencakup lebih dari 15.000 meter persegi yang menampung lebihd ari 450 peserta pameran dan pengunjung yang jumlahnya terus meningkat hingga 13.000 pengunjung,” dia menambahkan.

Purwiyatno Hariyadi, Direktur South East Asian Food and Agricultural Science and Technology – SEAFAST Center, Institut Pertanian Bogor (IPB), menjelaskan, “Teknologi bahan makanan telah maju sangat pesat dalam menjawab pertumbuhan dan perubahan permintaan konsumen di seluruh dunia. Tidak hanya itu konsumen memiliki harapan yang tinggi untuk makanan yang lebih aman dan lebih terjangkau; tetapi mereka juga menuntut lebih pada fungsi, kinerja, kemudahan dan, tentu saja, rasa yang superior. Terutama; permintaan untuk pembuatan makanan untuk peningkatan kesehatan dan pencegahan penyakit merupakan kunci penting untuk teknologi bahan.”

Purwiyatno menambahkan, “Fi Asia 2014 memberikan kesempatan kepada para ahli teknologi pangan, pengolahan makanan, perusahaan makanan dan produsen bahan makanan untuk melihat inovasi dan kemajuan teknologi produksi yang terkait dengan produksi dan pengembangan bahan makanan di dunia. Tidak perlu dipungkiri, pameran ini mendukung perkembangan industri bahan makanan Indonesia untuk memproduksi dan mempromosikan produk sesuai dengan selera dan permintaan konsumen, sehingga potensi Indonesia akan lebih terus tergali. Saya berharap bahwa bahan-bahan makanan lokal Indonesia akan dipamerkan dalam pameran ini.”

Lena Prawira, Vice President on Program and Cooperation – Program Committee of Indonesian Food & Beverage Association (GAPMMI) mengatakan, “Industri pengolahan makanan adalah salah satu cabang terkemuka industri manufaktur, karena menjadi penyumbang terbesar terhadap pertumbuhan PDB dan penggerak secara keseluruhan. Kami memperkirakan bahwa penjualan domestik tumbuh 6% menjadi Rp 790 triliun pada tahun ini, dibandingkan dengan proyeksi 2013 sebesar Rp 745 triliun.

Namun, produk makanan olahan impor secara terus-menerus mengalir ke negara itu dan menjadi alternatif baru bagi konsumen lokal. Hal ini menciptakan tantangan baru bagi industri lokal, yang diwajibkan untuk terus meningkatkan daya saing mereka untuk bertahan hidup, tumbuh dan berkembang dalam pasar yang kompetitif ini.

Salah satu cara untuk meningkatkan daya saing produk adalah untuk menemukan kualitas, bahan-bahan yang berkelanjutan dan efektif untuk menghasilkan kualitas, selera dan produk yang terjangkau; dan solusi ini kepastian sederhana membutuhkan proses. Untuk para pengusaha industri makanan, satu saluran untuk memenuhi pemasok yang tepat adalah melalui pameran dagang seperti Fi Asia. Pihaknya menghargai UBM Asia yang terus memberi dukungan dalam menyelenggarakan pameran bahan makanan bertaraf internasional di Indonesia.

Dalam Fi Asia 2014, akan diadakan seminar yang membahas isu-isu dan topik-topik yang terkait dengan bahan makanan. Melalui berbagai seminar dengan berbagai tema yang berhubungan dengan bahan makanan, para pengusaha dalam industri ini, mulai dari produsen, pembeli, distributor, peneliti, ilmuwan, dan produsen teknologi, dapat bertukar informasi, ide-ide baru serta berbagai perkembangan dan inovasi, dan membangun jaringan yang lebih luas. Indonesia akan dapat memperkenalkan produk-produk bahan makanan ke pasar internasional dan juga belajar untuk berproduksi dengan cara yang inovatif dan efektif dari segi biaya. (EVA)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved