Personal Finance

Bursa Lesu, DSN Nekad Listing di BEI

Oleh Admin
Bursa Lesu, DSN Nekad Listing di BEI

Hari ini, Jumat (14/6/2013), perusahaan yang bergerak di bidang perkebunan kelapa sawit, produksi CPO, dan pengolahan kayu, PT Dharma Satya Nusantara Tbk (DSN), resmi mencatatkan (listing) saham perdananya di Bursa Efek Indonesia. Sebagian besar dana yang didapatkan dari IPO ini akan digunakan sebagai belanja modal (capex) perusahaan.

PT Dharma Satya Nusantara Tbk

“Pencatatan saham DSN hari ini merupakan peristiwa yang sangat bersejarah, sekaligus menjadi tantangan baru untuk kami,” terang Djojo Boentoro, Presiden Direktur DSN, di Gedung Bursa Efek Indonesia.

Jumlah saham yang dilepas ke publik oleh DSN sebanyak 275 juta lembar saham (12,97 persen). Harga saham ditawarkan sebesar Rp 1.850 per lembar saham. Saham DSN pun disambut baik oleh pasar. Terbukti pada masa penawaran yang dilakukan pada tanggal 7 dan 10 Juni lalu, ada kelebihan permintaan sebanyak 1,8 kali. Adapun pihak yang bertindak sebagai penjamin pelaksana emisi adalah PT Ciptadana Securities dan PT BCA Sekuritas.

Ito Warsito, Direktur Utama BEI, menyambut baik kehadiran DSN dalam bursa. Ia memuji langkah perusahaan yang tak mundur untuk memperdagangkan sahamnya di bursa seiring dengan kondisi pasar yang sedang tidak bagus belakangan ini. “Kami berharap saham ini akan semakin menyemarakkan perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia,” tutur Ito.

Alokasi dana hasil IPO

Pergerakan saham DSNG

Perusahaan menyebutkan, uang tunai yang berhasil didapatkan dari IPO tersebut sebesar Rp 508,75 miliar. Sebanyak 50 persen dari hasil IPO akan digunakan perseroan sebagai belanja modal di perkebunan, seperti untuk penanaman baru dan penambahan dua pabrik kelapa sawit baru. Rencananya, kegiatan penanaman baru akan dilakukan di Kalimantan Timur, Kalimantan Barat, dan Kalimantan Tengah, hingga tahun 2014.

Perseroan juga akan membangun dua pabrik baru di Muara Wahau, Kutai Timur, Kalimantan Timur, yang masing-masing memiliki kapasitas 60 ton per jam. Masa konstruksi pabrik ini dijadwalkan sampai tahun 2015. Tujuan perusahaan melakukan penanaman baru dan pembangunan pabrik adalah untuk meningkatkan produksi CPO dan menjaga kinerja pabrik yang sudah ada.

Lalu, Andrianto Oetomo, Deputy Chief Executive Officer DSN Group, menyebutkan, sebanyak 10 persen dari hasil IPO akan digunakan untuk merelokasi pabrik pengolahan kayu dari Gresik dan Surabaya ke Lumajang. Relokasi dilakukan adalah semata untuk efisiensi biaya, mengingat lokasi pasokan bahan baku cukup jauh sehingga membutuhkan biaya transportasi yang besar.

“(Sebanyak) 30 persen untuk membayar sebagian utang perbankan, dan sisanya 10 persen untuk memperkuat modal kerja di korporasi,” ucapnya.

Andrianto pun menuturkan, perusahaan menganggarkan belanja modal sebesar US$ 270 juta untuk periode 2013-2015. “Terbagi rata US$ 90 juta per tahun,” tutur dia, sembari menyebutkan bahwa sebagian besar belanja modal bakal dialokasikan ke perkebunan kelapa sawit. “Pendanaan (capex) kombinasi dari pendapatan IPO dan penambahan utang bank,” tandasnya. (EVA)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved