Patricia Riingen merupakan sosok perempuan yang bertanggung jawab dalam mengembangkan bisnis Wester Union di kawasan Asia Selatan dan Timur. Ibu tiga anak yang selalu tampil anggun ini juga mengawasi emerging market seperti Indonesia, Jepang, Korea, Maladewa, Nepal, Sri Lanka, Bhutan, Taiwan, Hong Kong dan Macau.

Di Western Union, penyandang gelar BSdi bidang Administrasi Bisnis dari Universitas Filipina ini memimpin 50 karyawan yang bekerja sama dengan jaringan agen di 51.800 lokasi jaringan Western Union Money Transfer Services.

Sebelum menjabat sebagai Senior Vice President, Patricia mengawasi bisnis Western Union di kawasan Pasifik dan Indocina yang terdiri dari Filipina, Australia, Selandia Baru, Kepulauan Pasifik, Thailand, Vietnam, Kamboja, Laos, Hong kong, dan Taiwan.

Di bawah kepemimpinan Patricia, bisnis Western Union di kawasan tersebut telah mengalami perubahan yang positif, diperkuat dengan adanya layanan pengiriman uang, baik internasional maupun domestik, serta peluncuran berbagai layanan dan platform terbaru yang mutakhir untuk pelanggan dan bisnis.

Sejak 2005, ketika Patricia pertama bergabung sebagai Marketing Director, sosoknya selalu menjadi anggota tim yang terdepan dimana jumlah transaksi Western Union berhasil tumbuh sebesar 80% di wilayahnya.

Tim Patricia juga berhasil meluncurkan layanan pengiriman uang domestik di Filipina pada tahun 2005, sebuah metode dan infrastruktur baru dalam layanan pengiriman uang dari perkotaan ke pedesaan.

“Layanan tersebut berhasil meningkatkan transaksi sebanyak lima kali lipat dan pertumbuhan pendapatan Wastern Union naik sebesar 210% untuk tahun 2004,” kenangnya.

Pada 2011, Patricia meresmikan layanan yang sama di Australia. Dia juga menjadi orang yang ada di balik perluasan layanan pengiriman uang Western Union, baik secara mobile maupun melalui rekening bank.

Dia juga menjadi pemeran utama dalam pergerakan Western Union menuju lingkungan yang berbasis B2B dengan peluncuran Western Union Business Solutions di Filipina, sebagai negara pertama di Asia yang memanfaatkan keunikan agen Western Union dalam menjalankan model bisnis tersebut.

Pada tahun 2012, tim Patricia menawarkan kartu prabayar di Filipina, yang menyediakan mekanisme yang aman untuk menerima dan menyimpan dana bagi sebagian besar warga Filipina yang tidak memiliki rekening bank.

Tim Patricia juga memperkenalkan layanan Direct-to-Bank Western Union, yang memungkinkan pelanggan di berbagai negara untuk memanfaatkankekuatan jaringan Western Union agar lebih mudah melakukan pengiriman uang ke rekening bank di Filipina.

Patricia dipromosikan sebagai Country Director pada bulan Oktober 2005, kemudian sebagai Regional Vice President Filipina pada bulan Januari 2006 dan Senior Vice President di bulan Maret 2009.

“Untuk pasar Indonesia, strategi yang saya terapkan adalah memperkuat dan mengembangkan jaringan pengiriman uang lokal dan global dengan meningkatkan kehadiran Western Union di berbagai jalur bisnis. Komitmen kami untuk negara ini adalah hadir di mana pun penduduknya berada,” tegas istri dari Leonardo Riingen ini.

Bicara soal karier, perempuan asal Filipina ini mendapatkan semua kemampuan dan kecakapannya lewat lebih dari 20 tahun pengalaman di bidang bisnis dan pemasaran.

“Kemampuan bernegosiasi saya terasah selama semasa sebagai Executive Director di Asian Development Bank. Sebagai anggota direksi, saya mewakili enam negara, yaitu Kazakhstan, Maladewa, Kepulauan Marshall, Mongolia, Pakistan dan Filipina,” ucap perempuan yang murah senyum ini.

Dia juga pernah menjabat Vice President Citibank untuk Amerika Utara dan Brand Manager di Procter & Gamble (P&G) di Filipina. Di sana dia memperoleh pengalaman berharga melalui berbagai pilihan fungsi bisnis yang menargetkan perusahaan dan pelanggan.

Tak hanya sukses dalam berkarir, bakat kewirausahaannya juga cukup menonjol. Hal itu tercermin lewat perannya sebagai Managing Partner di Dome Cafe, Filipina, di mana dia berhasil mendirikan dan memperluas waralaba kafe tersebut di berbagai negara. (EVA)