Editor's Choice

Wall Street Institute Bertransformasi

Oleh Admin
Wall Street Institute Bertransformasi

Suatu proses transformasi sedang dilakukan oleh Wall Street Institute, sebuah tempat kursus bahasa Inggris yang telah bercokol di 28 negara. Awal dari proses itu adalah mengubah nama dan logo. Kini, nama tempat kursus yang telah berdiri lebih dari 40 tahun itu menjadi Wall Street English. Nama yang dirasa cocok dengan layanan yang diberikan.

Wall Street English james

“Bagian kunci dari proses transformasi adalah meluncurkan merek baru ini, Wall Street English,” ujar James McGowan, Chief Operating Officer Wall Street English, di Jakarta, Selasa (10/9/2013).

Sekalipun bisnis kursusnya telah berada di banyak negara, Wall Street English melihat perlunya untuk mencapai sesuatu yang lebih besar. Mereka mau menjadi suatu entitas hingga menjadi suatu komunitas, bahkan menjadi sebuah fenomena di bisnis kursus bahasa Inggris. Lembaga kursus itu pun ingin menegaskan komitmennya, yakni fokus melayani siswanya. Demi itu, perubahan pun dilakukan yang dimulai dari internal.

Sebagai tahap awal, Wall Street Institute berubah nama menjadi Wall Street English. Grace Chandra, Head of Marketing Wall Street English Indonesia, mengatakan, jenis font “Wall Street English” dibuat secara spesial. “Ini adalah tulisan tangan yang mensimboliskan ada kepribadian, (bahwa) setiap siswa tidak sama,” terang dia. Memang itulah yang membedakan lembaga kursus ini dengan yang lainnya, di mana mereka berusaha memberikan pelayanan dengan melihat kebutuhan setiap siswa.

“Metode kami adalah mengakui setiap siswa itu berbeda, dan akan belajar dengan kecepatan dan cara yang berbeda,” imbuh Grace.

Wall Street English

Logonya juga kini berbeda. Logo Wall Street English berbentuk sebuah pintu yang terbuka. Maksud logo itu, melalui Wall Street English, para siswa bisa melangkah lebih pasti di masa depan. Karena bahasa Inggris merupakan bahasa yang banyak dipakai di dunia, yang mana diperkirakan ada lebih dari dua miliar orang di seluruh dunia yang belajar bahasa itu. Jika mahir menggunakan bahasa itu, interaksi dengan masyarakat internasional pun lebih mudah.

“Wall Street English telah menjadi mitra belajar bahasa Inggris bagi 190 ribu siswa dan lebih dari dua juta alumni di seluruh dunia. Identitas baru kami menunjukkan bahwa pintu untuk masa depan mereka terbuka ketika mereka belajar bahasa Inggris,” James menambahkan.

Di Indonesia sendiri, Wall Street English telah menginjakkan kaki sejak tahun 2007. Kini, tempat kursus itu telah mempunyai enam cabang di wilayah Jakarta dan sekitarnya. Selama kurun waktu lima tahun, sudah ada 20 ribu orang yang mempercayai Wall Street English sebagai tempat belajar bahasa Inggris. Sekarang ini, Wall Street English mempunyai lebih dari 7.600 siswa aktif, dan diharapkan bisa menembus angka 8.000 orang hingga akhir tahun ini.

“Melalui proses transformasi ini, Wall Street English ingin menunjukkan kepada semua bahwa ada berbagai cara untuk belajar bahasa. Kami membongkar hambatan yang terjadi pada pendidikan konvensional dengan mengajarkan bahasa Inggris ke semua orang,” tandas Angsuman Rakshit, Presiden Direktur Wall Street English Indonesia. (EVA)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved