Diungkap Priyo Kurnianto, Manager INI, penjualan Suzuki itu berasal dari penjualan Suzuki Carry (minibus dan pick up) yang mencapai 5.429 unit, disusul Escudo (599), Karimun (283 unit), Aerio (280), New Baleno (73) dan sisanya Katana serta Every Plus. “Juni lalu merupakan penjualan tertinggi Suzuki sejak awal tahun ini,” katanya seraya menyebutkan, penjualan Suzuki tersebut menyumbang 85% untuk total penjualan Grup Indomobil untuk bulan lalu.

Menurutnya, banyak faktor yang membuat kenaikan penjualan Suzuki, kendati naik tipis. Prio merinci, pertama, Suzuki tetap meluncurkan berbagai varian baru dari produk yang sudah ada. Umpamanya, untuk Aerio dan Baleno dihadirkan model sporty yang lebih gagah. Ini dilakukan karena pasarnya memang ada. Kedua, pasar otomotif nasional tetap bergairah. Gaikindo sendiri menargetkan pada tahun ini total penjualan mobil akan mencapai 400 ribu unit. Ketiga, pemilu berjalan dengan baik sehingga menumbuhkan optimisme bagi para pabrikan otomotif nasional. “Faktor- faktor tersebut mempengaruhi naiknya penjualan Suzuki yang pada tahun ini ditargetkan bakal mencapai 80 ribu unit,” ungkapnya.

Namun demikian, ada hal yang perlu dicermati yaitu fluktuasi nilai US$ terhadap rupiah. Diakui Priyo, naik turunnya nilai US$ itu cukup berpengaruh terhadap industri otomotif. Pasalnya, kendati banyak kendaraan yang dirakit di dalam negeri (CKD), namun komponenya masih banyak yang diimpor dari luar negeri. “Meski begitu, hingga saat ini Suzuki belum ada rencana untuk menaikan harga jual kendaraan,” ujarnya kepada Majalah SWA.