Profile

Niatan Milawarma Bawa PTBA Melangkah Maju

Oleh Admin
Niatan Milawarma Bawa PTBA Melangkah Maju

Belum termasuk lama memang Milawarma memimpin PT Bukit Asam (Persero) Tbk (PTBA), perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak di bidang pertambangan. Tahun ini adalah tahun kedua ia menjabat sebagai Direktur Utama BUMN itu.

Dengan jabatan yang diembannya, pria yang mendapatkan gelar Master dari University of Wollongong (Australia) ini mempunyai segudang rencana untuk mengembangkan PTBA melangkah lebih jauh dalam dunia pertambangan nasional.

Milawarma

Milawarma

“Saya menjabat sebagai direksi PTBA semenjak bulan Desember 2006. Kemudian sebagai Direktur Utama itu bulan Desember 2011. Ini adalah tahun kedua sebagai Direktur Utama PTBA,” ujar Milawarma kepada SWA Online, di sela-sela acara Indonesia Green Economy dan Sri Kehati Award 2013, di Jakarta, Rabu (31/7/2013).

Lantas, seperti apa garis besar rencana seorang Milawarma dalam membawa perseroan menjadi lebih maju?

Pertama, kami akan meningkatkan performa bisnis yang ada, yaitu batu bara. Yaitu bagaimana meningkatkan daya saing, meningkatkan komitmen kualitas, kemudian meningkatkan performa kinerja, baik dalam bentuk peningkatan produksi dan kinerja keuangan.

Kedua, kami melakukan pengembangan yang sifatnya vertikal dan horizontal. Yang pertama itu terkait langsung dengan batu bara. Contohnya, kami akan mengembangkan PLTU-PLTU (pembangkit listrik tenaga uap) di mulut tambang, yang nantinya bisa lebih efisien dan murah dalam menghasilkan listrik. Jadi, kami akan bangun PLTU di wilayah tambang batu bara kami, sehingga tidak ada biaya produksi untuk mengangkut batu bara jauh ke pantai, katakanlah ke Pulau Jawa. Dengan direct monetize atau meng-uangkan langsung di mulut tambang itu, pertama itu lebih efisien. Dan kedua kita tidak mengekspor polusi, kemudian akan menghasilkan energi yang lebih murah.

Secara horizontal, kami akan melakukan pengembangan-pengembangan bisnis yang terkait dengan batu bara. Contohnya dalam konteks angkutan kereta api untuk mendukung industri pokoknya. Kemudian, kami sedang menjajaki bagaimana mempunyai armada angkutan kapal.

Apakah ada rencana akuisisi?

Kemudian tentunya akuisisi, di mana kami membuat peluang-peluang akuisisi, untuk daerah-daerah yang memiliki potensi batu bara, khususnya untuk wilayah yang katakanlah masih belum berkembang.

Perseroan akan mengembangkan produk-produk turunan dari batu bara?

Kami juga melakukan pengembangan derivatif batu bara. Contohnya, yang paling sederhana adalah batubara di-upgrade menjadi briket, dan ini sudah ada. Kemudian, batu bara diproses menjadi gas. Ataupun, nantinya pencairan batu bara, dan juga turunan dari produk-produk kimia batu bara. Ini future dari PTBA. Jadi, kami akan terjun menjadi penghasil gas, penghasil minyak yang berasal dari batu bara, atau produk-produk kimia yang berasal dari batu bara.

Bagaimana dengan rencana ekspansi bisnis?

Yang jelas terkait ekspansi, kami meneruskan yang di Kalimantan. Karena kami sudah mempunyai satu anak perusahaan di Kalimantan Timur. Jadi, kami masih mencari peluang di Kalimantan. Tetapi, kami juga tidak menutup kemungkinan di sekitar wilayah kami, di Sumatera Selatan. Itu juga masih punya potensi.

Dan, kami juga tidak menutup kemungkinan mengembangkan bisnis sejenis di luar negeri. Untuk tahap awal yang sedang kami jajaki di ASEAN, baik itu di Myanmar dan Vietnam. Karena potensi pasar batu bara di wilayah ASEAN cukup besar, mengingat Asia Tenggara adalah wilayah dengan negara-negara yang sedang berkembang. Permintaan batu bara dari India juga besar. Negara itu butuh pasokan batu bara dari luar.

Kalau khusus tahun ini, apa yang Anda targetkan?

Target tahun ini sebetulnya bagaimana meningkatkan daya saing PTBA dalam kondisi global yang tidak menguntungkan, di mana harga komoditi khususnya batu bara terjadi penurunan yang cukup sigifikan, sehingga kami harus bisa meyakinkan pelanggan bahwa perusahaan bisa mempertahankan kualitas dengan harga terbaik.

Kedua, kami melakukan langkah-langkah efisiensi, yakni bagaimana menurunkan biaya produksi per tonnya, baik itu di penambangan sendiri, kemudian di penunjang, dan di pelabuhan. Tujuannya, agar kami bisa bersaing dengan kondisi harga yang tidak menggembirakan. (EVA)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved