Profile Company

Bumi Benowo Sukses Sejahtera, Berambisi Jadi Raja Pergudangan di Jawa Timur

Felix Soesanto, Direktur Utama Bumi Benowo Sukses Sejahtera.
Felix Soesanto, Direktur Utama Bumi Benowo Sukses Sejahtera.

PT Bumi Benowo Sukses Sejahtera Tbk. (kode di bursa: BBSS) berhasil memantik minat konsumen dari luar negeri untuk membeli gudang. Bars Motors LLC, produsen kendaraan listrik dari Mongolia, bersiap menggulirkan dana senilai US$ 10 juta untuk membangun pabrik perakitan kendaraan listrik di lahan milik Buni Benowo, seiring dengan ditandatanganinya nota kesepahaman (MoU) pada 24 April 2020. Bars Motors, yang beroperasi di beberapa negara di kawasan Asia dan Afrika, merakit kendaraan penumpang, kendaraan listrik, dan kendaraan berat jenis truk angkutan.

Direktur Utama Bumi Benowo Sukses Sejahtera Felix Soesanto mengatakan, lokasi pergudangan perusahaannya di kawasan strategis karena hanya berjarak 3 km dari Pelabuhan Teluk Lamong dan 2 km dari Jalan Lingkar Luar Barat (JLLB) Surabaya. Kawasan pergudangan itu menempati lahan seluas lebih-kurang 30 hektare yang berdekatan dengan perbatasan Surabaya dan Gresik, Jawa Timur (Ja-Tim). Di sisi lain, Felix membidik pasar lainnya, yakni pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), serta pengusaha perusahaan rintisan (startup) untuk membeli atau menyewa gudang di kawasan pergudangan perseroan di Surabaya.

Perseroan sedang menyelesaikan pembangunan kawasan pergudangan tahap 1, sebanyak 60 unit gudang dan 13 rumah toko (ruko). “Di dalam salah satu gudang ini ada rencana sebagai tempat gudang untuk perakitan kendaraan listrik dan cold storage dalam waktu dekat ini,” ungkap Felix.

Emiten properti ini merancang luas lahan gudang yang disesuaikan dengan permintaan konsumen. Lahan gudangnya ada yang seluas 300 m2, 600 m2, dan 900 m2. Luas lahan dirancang seperti demikian untuk memenuhi kebutuhan perusahaan rintisan atau UMKM. “Yang membedakan gudang konvesional dengan milik kami adalah desain gudang. Permintaan datang dari perusahaan UMKM dan pengusaha dari generasi milenial yang membutuhkan gudang yang luasnya relatif kecil. Seluruh gudang Bumi Benowo itu luasnya di bawah di bawah 1.000 m2,” Felix menuturkan.

Ia mencermati luas gudang yang minimalis itu diminati para pengusaha karena bisa memangkas biaya logistik dibandingkan menyewa atau memiliki gudang yang luasnya lebih besar. Penyewa atau pembeli gudang diberi opsi kustomisasi luas lahan yang disesuaikan dengan kebutuhan. Rencana awal, gudang tersebut itu digunakan oleh konsumen sebagai fasilitas perakitan kendaraan listrik dengan total luas lahan 1.500 m2 dan cold storage seluas 300 m2. Fleksibiltas mengenai luas lahan itu disodorkan oleh perseroan kepada calon pembeli atau investor.

Adapun izin yang diperoleh perseroan untuk mengembangkan pergudangan ini totalnya seluas 30 ha. Merujuk rencana induk (master plan) pembangunan, Felix menyebutkan, pada lahan seluas itu akan dibangun 500 unit gudang dan 500 unit ruko. Ia mengklaim kawasan pergudangan ini merupakan yang terbesar di Surabaya.

Felix mengatakan, pihaknya mengoptimalkan pemasaran dan penjualan gudang di platform digital (online). Salah satu contoh keberhasilan strategi pemasaran digital itu adalah pembelian gudang oleh Bars Motors.

Ia optimistis laju bisnis perseroan akan tumbuh karena bakal ditopang pertumbuhan bisnis e-commerce dan perusahaan logistik pihak ketiga (third party logistics. Industri-industri tersebut juga masih memiliki ruang pertumbuhan yang besar karena didukung realisasi program tol laut pemerintah yang membantu distribusi barang di setiap pulau menjadi lebih efektif.

Felix mendirikan Buni Benowo pada 2014. Sebelumnya, ia berkarier sebagai investment banker di Barclays Capital Singapore (2005-2009). Pengusaha properti ini menuntaskan pendidikan tinggi di Amerika Serikat. Ia meraih gelar Bachelor of Science in Business (2003) dan Master of Business Administration (2005) dari Kelley School of Business, Indiana University Bloomington, AS. Setelah merampungkan kuliahnya, Felix tak langsung terjun menjadi pengusaha lantaran ingin bekerja terlebih dahulu di perusahaan keuangan untuk menghimpun modal kerja, membangun jejaring kerja, serta mengasah kompetensi.

Selama bekerja di Barclays Capital Singapore, Felix mengaku memetik beragam pengalaman, misalnya bernegosiasi, menyepakati perjanjian bisnis (deal making) dengan nilai transaksi sangat besar, dan membangun jaringan di pasar modal yang sangat bermanfaat dalam menghimpun pendanaan. “Di akhir tahun 2009, saya kembali ke Surabaya dan memulai bisnis yang pertama kali, yaitu bisnis tower provider,” ia menuturkan.

Beberapa tahun setelah mengawali bisnis menara telekomunikasi itu, pengusaha kelahiran Surabaya, 31 Oktober 1983, ini merambah bisnis lainnya, di antaranya properti. Felix adalah pemegang saham mayoritas PT Agung Alam Anugrah (AAA Properties), perusahaan induk Bumi Benowo. Perusahaan ini membidik pertumbuhan bisnis seiring dengan program pembangunan infrastruktur yang berdampak terhadap bisnis logistik.

Felix berhasil memuluskan IPO pada April 2020 dengan menghimpun dana senilai Rp 156 miliar. Perusahaan ini mengalokasikan 88% dana dari IPO itu untuk membeli tanah seluas 58.719 m2 di Kebomas, Gresik, Ja-Tim, senilai Rp 130,61 miliar. “Sisa dari perolehan dana IPO tersebut akan digunakan untuk kebutuhan modal kerja pengembangan usaha,” ujarnya.

Pembelian tanah yang akan dilakukan Bumi Benowo merupakan upaya menambah persediaan lahan (landbank), untuk pengembangan area pergudangan. Pendapatannya pada 2019 melejit 498,21%, menjadi Rp 23,09 miliar dari Rp 3,86 miliar di 2018. Laba bersih Rp 4,53 miliar, melambung 838,11%. Asetnya menjadi Rp 107,36 miliar, naik 9,22% dari Rp 98,30 miliar. Peningkatan ini disebabkan oleh persediaan aset real estate. (*)

Vicky Rachman

www.swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved