Business Research

Bagaimana Kondisi Ekonomi Konsumen di Awal 2014?

Oleh Admin
Bagaimana Kondisi Ekonomi Konsumen di Awal 2014?

Terkait dengan kondisi ekonomi konsumen di Indonesia, Badan Pusat Statistik mempunyai sebuah tolok ukur yang disebut dengan Indeks Tendensi Konsumen (ITK). ITK adalah indikator perkembangan ekonomi konsumen terkini yang didapatkan melalui Survei Tendensi Konsumen (STK). Dan BPS beberapa hari lalu telah mengumumkan prediksi ITK untuk triwulan I tahun 2014, di mana angka indeks diperkirakan mencapai 106,84, yang mencerminkan kondisi ekonomi konsumen yang baik.

“Nilai ITK nasional pada triwulan I 2014 diperkirakan sebesar 106,84, artinya kondisi ekonomi konsumen diperkirakan akan meningkat,” demikian laporan tertulis BPS yang dimuat di situsnya.

Kalau melihat kondisi konsumen di triwulan IV tahun lalu, ITK nasional tercatat sebesar 109,64. Angka itu menandakan kondisi ekonomi konsumen meningkat dari triwulan sebelumnya. BPS menyebutkan, ketiga variabel pembentuk indeks meningkat, yaitu pendapatan (nilai indeks 110,8), tingkat konsumsi beberapa komoditi makanan dan bukan makanan (108,54), dan pengaruh inflasi terhadap tingkat konsumsi rumah tangga (108,34). Jadi, kalau melihat itu, membaiknya kondisi ekonomi konsumen utamanya didorong oleh peningkatan pendapatan rumah tangga.

Peningkatan kondisi ekonomi konsumen pun terjadi di semua provinsi. Sebanyak 17 dari total 33 provinsi bahkan mempunyai nilai indeks di atas nasional. Yang tertinggi diraih oleh Bali dengan nilai ITK 115,03. Yang terendah adalah Riau dengan nilai ITK 105,06. Sementara Jakarta, sebagai ibu kota Indonesia, berada di posisi kedua setelah Bali.

indeks tendensi konsumen BPS

Lantas bagaimana gambaran kondisi ekonomi konsumen di awal tahun 2014?

BPS memperkirakan ITK nasional pada triwulan I tahun ini mencapai 106,84. Sekalipun ada penurunan dibandingkan nilai ITK di triwulan IV tahun lalu, lembaga ini meyakini bahwa kondisi ekonomi konsumen dalam keadaan yang baik.

Ada dua variabel pembentuk terhadap perkiraan ITK nasional tersebut, yakni perkiraan pendapatan rumah tangga dengan nilai indeks 108,36 dan rencana pembelian barang tahan lama, rekreasi, dan pesta dengan nilai indeks 104,12. indeks tendensi konsumen BPS 2 Lembaga ini pun menyebutkan, sebanyak 16 provinsi ditaksir memiliki nilai indeks yang sama atau di atas nasional. Tiga provinsi yang diperkirakan kondisi konsumennya paling baik yang ditandai dengan ITK paling tinggi adalah Bali, Jakarta, dan Kalimantan Timur. Sementara tiga provinsi yang ditaksir ITK-nya paling rendah adalah Aceh, NTT, dan Kalimantan Selatan.

Sebagai informasi, ITK merupakan indeks yang menggambarkan kondisi ekonomi konsumen pada triwulan berjalan dan perkiraan pada triwulan mendatang. BPS pun telah memperluas cakupan surveinya. Sebelum triwulan I 2011, BPS hanya melaksanakan STK di wilayah Jabodetabek, tetapi sejak triwulan tersebut STK dilakukan di semua provinsi. Jumlah sampel pada triwulan IV tahun lalu sebanyak 12.245 rumah tangga. Responden STK adalah subsampel dari Survei Angkatan Kerja Nasional khusus daerah perkotaan. (EVA)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved