Trends

Dilantik Menjadi Direktur Marketing & Consumer Experience InJourney, Maya Watono Siap Perkuat Ekosistem Pariwisata Indonesia

Dilantik Menjadi Direktur Marketing & Consumer Experience InJourney, Maya Watono Siap Perkuat Ekosistem Pariwisata Indonesia
Maya Watono, Direktur Marketing & Consumer Experience InJourney.
Maya Watono, Direktur Marketing & Consumer Experience InJourney.

Setelah tiga tahun terakhir berhasil membawa Dentsu Indonesia menjadi agensi periklanan multinational terbesar di Indonesia, dan mencuat di kancah periklanan internasional, Maya Watono, Country CEO Dentsu Indonesia, resmi ditunjuk Kementerian BUMN sebagai Direktur Marketing & Consumer Experience PT Aviasi Pariwisata Indonesia (Persero) atau InJourney, BUMN Holding Industri Aviasi dan Pariwisata Indonesia yang beranggotakan PT Angkasa Pura I, PT Angkasa Pura II, PT, Hotel Indonesia Natour, PT Pengembangan Pariwisata Indonesia, PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan, & Ratu Boko, dan PT Sarinah.

“Bagi saya ini adalah suatu kehormatan yang sangat besar untuk membantu pak Erick Thohir sekaligus mengabdi kepada negara. Semoga kehadiran saya bermanfaat dan saya dapat menjalankan amanah ini dengan sebaik-baiknya,” ungkap Maya.

Maya mengakui, keputusan meninggalkan Dentsu dan Dwi Sapta sebenarnya tidak mudah. Betapapun, 15 tahun bersama Dentsu dan Dwi Sapta sudah seperti keluarga. Di bawah kepemimpinannya, nama Dentsu Indonesia mencuat di kancah periklanan internasional karena karya-karya nya yang sering memenangkan berbagai award di Asia Pacific dan pertumbuhannya yang luar biasa. Saat ini Dentsu Indonesia diakui sebagai salah satu agensi terkuat di pasar yang mengelola 15 dari 20 pengiklan terbesar di Indonesia sebagai kliennya.

Tapi, ia pun tak mau melewatkan kesempatan sangat besar ini. Menurut Maya, InJourney memberikan tantangan menarik jika berhasil dijalankan. “Ini kesempatan yang sangat menantang buat saya untuk memberikan yang terbaik buat bangsa sebagai bentuk pengabdian saya terhadap Negara,” katanya dalam jumpa pers selepas dilantik secara daring (online) melalui Surat Keputusan Menteri BUMN pada Jumat (14/1/2022).

Menurut Maya, InJourney merupakan konsep holding pariwisata terbesar di Asia Tenggara. Jika di Singapura ada holding Temasek yang bisa memaksimalkan ekosistem pariwisata Singapura sehingga menjadi hub yang bisa mengoneksikan pariwisata sedemikian rupa; Indonesia yang secara geografis jauh lebih besar diharapkan juga bisa memaksimalkan aset-aset yang dimiliki dan membentuk ekosistem terintegrasi untuk pariwisata.

Mengutip harapan Menteri BUMN Erick Tohir, InJourney menjadi megaekosistem pariwisata Indonesia karena potensinya yang masih sangat besar tetapi kurang terintegrasi, baik infrastrukturnya, termasuk software atau kegiatan-kegiatan di dalamnya. Presiden Joko Widodo berharap, pembentukan holding ini akan menjadi titik balik untuk melakukan transformasi ekosistem pariwisata yang lebih baik.

“Bagi saya ini adalah suatu kehormatan yang sangat besar untuk membantu pak Erick Thohir sekaligus mengabdi kepada negara. Semoga kehadiran saya bermanfaat dan saya dapat menjalankan amanah ini dengan sebaik-baiknya.” – Maya Watono

“InJourney diandalkan dapat mendongkrak kembali pariwisata Indonesia yang sempat terpuruk akibat pandemi,” ungkap Maya yang mengakui target Pemerintah cukup ambisius di sini. “Presiden menargetkan 17 juta wisatawan mancanegara 330 juta wisatawan nusantara dan juga kembali mengontribusikan 4,5% GDP dan menciptakan 13 juta lapangan kerja dapat terlampau,” ujarnya.

Menurut Maya, pariwisata adalah industri multisektor. Terdiri atas beberapa perusahaan di bawah holding, di antaranya ada aviasi, airport, taman wisata candi, destinasi, retail, dan event. “Tugas kami bagaimana mengintegrasikan aset-aset tersebut dengan baik sehingga tercipta ekosistem yang saling menumbuhkan di Indonesia,” ungkapnya.

Lalu, apa strateginya? “Kami harus merangkul banyak pihak agar bisa bekerjasama dengan baik untuk menjadikan object dan target-target ini terlaksana. Juga ada event-event yang disinergikan, termasuk marketing nya pun akan digarap secara terintegrasi dan terkoordinasi dengan baik,” jelas Maya Watono.

Bagi Maya, kepercayaan besar ini tidak boleh disia-siakan. Ia pun bisa menangkap ada ekspektasi dari Pemerintah untuk melakukan reformasi di BUMN. Dengan memberikan injeksi darah-darah segar profesional dari luar, diharapkan dapat mereformasi organisasi, cara kerja maupun values BUMN agar lebih slim, agile, dan professional. “Dengan meng-hire banyak profesional di banyak perusahaan, Pemerintah berharap mereka ikut mengubah kultur di BUMN,” ujarnya.

www.swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved